31| Can I Love You

417 51 42
                                    

Hari ini, tepatnya di hari pertama musim semi. Juyeon berencana mengajak putri dan juga sekretarisnya untuk berlibur. Dia ingin mengajak mereka ke Taman Mawar dan Taman Kebun Binatang.

Yeoreum memang suka mewarnai, tapi dia juga sangat menyukai hewan, terlebih kepada hewan rusa. Di beberapa kesempatan, sedikit demi sedikit Yeoreum mencoba menggambar sketsa rusa. Dia juga pernah menginginkan untuk memeliharanya dan tentunya itu dilarang oleh sang Ayah.

Selain hewan rusa itu bisa dibilang langka, perawatannya tidaklah sembarangan. Terlebih Yeoreum masih sangat kecil, jadi Juyeon menawarkannya untuk memelihara seekor anjing atau kucing. Yeoreum masih belum memberi keputusan karena hatinya memang sangat menyukai rusa, dan tidak semudah itu dia memelihara hewan lain selain yang disukainya.

“Apakah kamu tidak ingin mempertimbangkannya lagi?” tanya Luda seraya merapihkan barang-barang di meja kerja Juyeon.

“Tidak, Luda. Ini juga demi kebaikan Yeoreum. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya.”

Apa yang dikatakannya itu memang benar, tapi melihat Yeoreum tak lagi sesenang sebelum dia mengatakan ingin memelihar seekor rusa, Luda tidak tega. Berulang kali juga dia mencoba meyakinkan Juyeon, semua usahanya tidak digubrisnya.

“Aku akan membelikannya seekor anjing. Mau tidak mau dia harus mencoba menerimanya.”

Setelah mencerna perkataannya, Luda pun ikut setuju. Dan dia sebisa mungkin akan memberi pengertian kepada Yeoreum bahwa apa yang diputuskan oleh Ayahnya itu demi kebaikannya juga.

“Semoga dia tidak bersedih lagi. Aku akan berusaha untuk membuatnya mengerti.”

“Terima kasih, Luda.”

Sesaat Juyeon ingin ke kamar mandi, Luda menahan lengannya dan sontak hal itu membuatnya sedikit terkejut.

“Ada apa?” tanya Juyeon seraya menatap mata Luda.

“Hmm, bisakah malam ini kita pergi berdua? Ada beberapa hal yang ingin aku bicarakan.”

“Baiklah. Aku akan meminta tolong kepada Nancy untuk menjaga Yeoreum selagi kita pergi.” sahutnya lalu tidak lama dia pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka.

Ketiganya pun pergi menuju Taman Mawar terlebih dahulu. Entah mengapa, Yeoreum terlihat murung. Juyeon sempat mengira kalau putrinya masih kesal dengannya, tapi tidak. Setelah memperhatikannya dari kaca depan mobil, dia melihat butiran-butiran bening keluar dari kedua mata mungilnya.

Juyeon sempat ingin ikut menangis melihatnya. Apakah keduanya merasakan hal yang sama? Merindukan seseorang yang sangat mereka sayangi? Dugaan Juyeon benar, dia dan putrinya memang tengah merindukannya.

Yeoreum sendiri menangis setelah beberapa saat dia mencoba menahannya. Mendengar isakan tangis dari arah belakang, Luda langsung menanyakannya.

“Yeo rindu Mama… Ante…” lirihnya di sela-sela tangisnya.

Juyeon tidak bisa menahannya lagi, dia ikut menangis. Namun dia berusaha untuk menyembunyikannya dari putrinya, dia tahu kalau putrinya sampai melihatnya maka putrinya akan merasakan rasa sedih yang mendalam.

“Jika nanti pekerjaan Daddeo sudah stabil, kita akan ke pemakaman Mama. Itu pun jika Yeoreum menginginkannya.” tutur Juyeon dengan nada suara rendahnya.

“Iya, Daddeo. Yeo mau…”

Luda tentu saja ikut sedih, selama ini dia sudah sangat mengerti akan kesedihan dari dua orang yang disayangi itu. Jujur saja, jika dia mempunyai kekuatan, dia ingin menghidupkan lagi orang-orang yang sangat berharga dalam hidupnya. Termasuk Bona. Walaupun dia tidak begitu mengenalnya, tapi dia ingin melakukannya demi Juyeon.

To Be Honest [EUNBO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang