Setelah kejadian malam itu, setiap malam bahkan jika ada kesempatan, Eunseo selalu meminta itu kepada Bona. Ya, permainan panas yang berubah menjadi permainan menggairahkan penuh hasrat itu tetap dilakukan oleh mereka. Tunggu bukankah…? Tentang cairan atau hal semacamnya, Eunseo sudah mengerti, dan dari penjelasan sang penyelenggara pesta mengatakan bahwa itu hanyalah cairan biasa saja tidak akan mempengaruhi apapun dalam tubuh Bona.
Oh, benarkah? Sebenarnya tidak juga, karena benda itu ternyata bisa menghasilkan cairan sperma. Ya, cukup aneh dan gila, bukan? Tapi inilah kenyataannya, cairan keputihan yang dihasilkan oleh milik Eunseo bisa tercampur atau bahkan berubah menjadi sperma, yang dimana kita tahu jika sperma keluar di lubang p*ssy, lalu berhasil masuk lebih dalam lagi, maka cairan tersebut akan bertemu dengan sel telur.
Itu mungkin saja terjadi jika memang terbukti bekerja, dan benda yang dibeli Eunseo itu dikatakan hanya berfungsi 10% saja. Jadi bisa dipastikan kemungkinan ‘proses pembuahan di janin’ tidak akan semudah itu berhasil. Bona tentu saja kembali terkejut atas fungsi dari benda milik kekasihnya, namun karena dia sudah sangat menyukai benda itu, dia tetap menyetujui jika kalau Eunseo memintanya menggunakannya saat bermain.
Bona tengah duduk di sudut ranjang, matanya menatap pemandangan yang membuatnya sangat ingin selalu bersamanya. Eunseo, dia sibuk dengan pakaian yang hendak dipakainya. Tak kunjung benar memakainya, Bona membantunya.
“Eunseo, aku ingin …. …. ….” ucapnya dengan nada pelan.
Mata Eunseo terbelalak terkejut atas ucapan dari kekasihnya. Sungguh, hati dan pikirannya sama sekali tidak menyangka kalau kekasihnya meminta sesuatu yang pada dasarnya dia sendiri tidak akan bisa mewujudkannya.
“Sayang, kamu tidak gila, kan? Bagimana bisa aku… memberimu… Bona, aku-”
“Terknologi sudah semakin canggih, Eunseo. Dan aku yakin, pasti ada setidaknya satu alat atau apapun itu yang bisa …”
Eunseo menghela napasnya, dia masih tidak percaya akan semua penjelasan dari Bona. Eunseo sama sekali tidak menolak, justru dia juga menginginkannya. Tapi munginkah itu berhasil? Dia sama sekali tidak yakin. Tentunya jika posisinya berbeda maka itu bisa dengan sangat mudah mewujudkannya.
“Bona, hentikan. Itu tidak akan bisa terwujud!” bentak Eunseo karena Bona berkali-kali mengatakan bahwa dia ingin … … …
“Bukankah benda yang kamu beli itu berfungsi? Ya, walaupun tidak mencapai 50%, tapi kita bisa menjadikannya 50% atau bahkan 100% jika kita berusaha dengan cara lain.” jelas Bona, dan Eunseo hanya bisa menggeleng frustasi.
“Eunseo, aku mencintaimu dan aku-”
“Baiklah! Kita akan melakukan itu! Tapi jika itu mengancam keselamatanmu, maka kamu harus mengakhirinya.” potong Eunseo sedikit berteriak nan menggertak.
Bona tersenyum bahagia, lalu dia langsung memeluk tubuh Eunseo yang notabenya postur wanita tapi yang dirasakannya jauh dari sekedar itu. Eunseo mengelus puncak kepala sang kekasih, sesekali mengecup keningnya penuh cinta.
“Aku mencintaimu, Eunseo.” lirih Bona masih nyaman memeluk tubuh Eunseo setengah tertutup pakaian.
Eunseo mengecup bibir Bona, manis dan kenyal, mampu membuat hasratnya bergejolak ingin keluar. Tangan nakalnya mulai meraba bagian belakang tubuh Bona, dan wanita yang tengah merasakan sentuhan itu mendesis pelan.
“Hentikanhh… Eunseohh… Mmmhh.” pintanya mengeluarkan beberapa kalimat yang justru membuat hasrat wanita bermarga Son itu semakin bergejolak.
“Aku menginginkanmu lagi, sayang.” bisiknya seraya menggigit daun telinga Bona.
Bona bergerak cepat melepaskan pelukan dan tangan Eunseo dari tubuhnya, memberikan tatapan sinisnya sekaligus menggeleng cepat tanda dia menolak.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be Honest [EUNBO]
Fanfic• GL STORY • Ketika dua insan manusia dipertemukan secara tidak sengaja oleh Tuhan. Menumbuhkan benih-benih ketertarikan yang mengubahnya menjadi cinta yang tak bisa dipisahkan. Saat kita mencintai apa yang tak seharusnya dicintai, kita merasa itu b...