37| I'm Suprised

366 49 11
                                    

Pertemuan yang secara tidak terduga itu membuat hati Jayne merasa senang, seakan dia baru saja melihat saudari kembarnya melalui keturunannya. Kerisahan yang muncul dalam masalahnya seketika meredam sesaat setelah dia menatap foto keponakannya yang berhasil dia dapat dari salah satu orang suruhannya.

“Aunty jadi ingin bertemu denganmu lagi, Yeoreum. Tapi sebelum itu terjadi, Aunty harus melakukan beberapa hal kepada Ayahmu.” ocehnya lalu dia mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang sangat dipercayainya.

Dengan sekali intruksinya, orang suruhan Jayne bergegas melaksanakan tugas yang telah diberikannya. Bersamaan menutup panggilannya, Jayne tersenyum mencurigakan seraya meraih foto Juyeon yang disimpan di dalam laci khususnya.

“Tunggu saja, Son Juyeon. Kau akan mendapatkan balasan dari perbuatanmu.”

Hendak pergi ke tempat yang telah direncanakannya, kekasih gelapnya tiba-tiba mendatanginya. Dan lebih mengejutkannya lagi, dia menyerang Jayne dengan ciuman brutalnya yang hmembuat Jayne sulit untuk mengontrol maupun membalasnya.

Gairah tinggi dari seorang Kim Seola sangat memanas dan butuh pelampiasan, dan jika Jayne tidak meredamya maka kekasihnya itu akan semakin lebih ganas dari biasanya.

“Ayo kita bermain, sayang. Aku merindukanmu….” bisik Seola menggoda di telinga kiri Jayne.

Jayne yang ikut tersulut api nafsu, memberikan isyarat kepada Seola agar apa yang akan dilakukan keduanya di dalam ruangan tidak dicurigai oleh staf-nya. Seperti yang biasa dilakukannya, Seola melakukan penutupan rahasia ruangan kekasihnya. Mulai dari mengunci pintu hingga mengubah dinding menjadi tertutup oleh bahan yang kedap suara.

Dan, tanpa membuang waktu lagi, persatuan keduanya pun di mulai.

Di tempat yang lain, Juyeon tengah berangkat menuju kantornya. Karena dia ada urusan sebentar di luar jam kerja, dia berangkat lebih awal dari sekretarisnya. Sebelum pergi, dia juga sudah mengingatkan Luda untuk membawa Yeoreum ke pemeriksaan yang biasa dilakukan oleh anak-anak seusianya.

Setengah perjalanan sudah di lalui, namun baru ingin memasuki daerah yang cukup minim kendaraan, mobil hitam yang sedari tadi dicurigainya tiba-tiba menghentikan jalannya.

Dengan keberaniannya, Juyeon menghampiri mobil itu seraya berteriak menanyakan maksud yang dilakukan oleh mereka. Si Bos dari orang-orang itu langsung bergerak untuk menangkap Juyeon. Orang-orang berbadan kekar itu, sebagian telah ditumbangkan oleh Juyeon. Kemampuan bela dirinya yang sangat bagus membantunya dalam hal-hal yang seperti ini.

“Katakan siapa yang menyuruh kalian?! Dan kenapa kalian ingin menangkap saya?!” teriaknya seraya mengancam salah satu orang dalam genggaman kuatnya.

“Kau tidak perlu tahu.” ketus si Bos, arahan dari matanya membuat 3 orang lain yang tadi tumbang bangkit.

3 orang itu menahan pergerakan Juyeon lalu membungkamnya dengan kain yang sudah diberi obat bius.

Juyeon diikat dengan mulutnya diperban, kesadarannya memang belum sepenuhnya datang, tapi indera pendengarnya begitu tajam sehingga dia mendengar semua perbincangan dari si pemimpin.

“Iya, Bos. Kami sudah menangkapnya. Jangan khawatir, dia akan tetap terikat sampai Bos datang kemari.”

Juyeon sangat geram, dia bersumpah akan membalasnya dan bila perlu, dia juga bisa saja membunuhnya. Tapi itu masih bisa direncanakan, yang sekarang menjadi fokusnya adalah dia harus bisa terlepas dari ikatan tali yang cukup kuat itu.

Juyeon memanfaatkan waktu saat segerombolan itu tengah menikmati minumannya untuk meloloskan diri. Dengan trik yang pernah dia pelajari, ikatan tali di tangannya dapat terlepas.

To Be Honest [EUNBO] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang