Makasih yang udah mau baca, vote, bahkan commen, thanks ya.
Selamat membaca...**
Laura menarik selimutnya sampai dagunya, bolak-balik dirinya mengelap hidung yang sudah merah.
Laura terkena flu, sudah banyak tisu yang berserakan dikamarnya.
"Sayang kamu ijin yaa. Mamah bakal telfon sekolah" ucap Jessy yang duduk disebelah anaknya.
"Engga mah hari ini aku ada ulangan Fisika" jawab Laura merajuk.
"Kamu kan bisa ikut susulan"
"Tapi kalo susulan tambah susah" Laura ngeles
"Halah kalo kamu belajar ya pasti bisa"
Hatcimmm"Nah kan istirahat aja dirumah, lagian kamu kan tau kalo kamu kena hujan sedikit langsung sakit" lanjut mamanya
"Iya iya mah. Aku berangkat yaaaa, pliss"
"Bener?. Ya udah mamah siapin air hangat dulu ya" sebelum keluar kamar Laura Jessy mengusap pelan puncak kepala Laura
Di rumah Rico
"Kamu kan tau kalo sedikit keujanan langsung sakit, masih aja ngeyel"
"Iya iya mah. Ini juga flu biasa kok" ucap Rico dengan sok bersikap baik padahal kepalanya terasa sangat nyeri.
***
Hari ini Laura diantar papanya sekalian berangkat kantor. Baru pulang dari Singapura langsung beragkat kerja lagi? Huh, pikir Laura.
"Ra papa sudah menyuruh Pak Soni suruh stand by di sekolah" ucap Feryaldi-ayah Laura- tegas.
"Huh pah ga usah lebay deh. Aku ga papa"
Feryaldi memang ingin yang terbaik untuk anaknya hingga ia memerintah pegawai rumahnya untuk menjaga dari jarak jauh tanpa sepengetahuan anaknya.
"Nanti papah akan menyuruhnya"
"Pahhh.."
"Oke no"
Feryaldi menepikan mobilnya, Laura mencium ayahnya dan menolak untuk diantar sampai kelas. Menurutnya ini berlebihan. Laura berjalan memeluk tubuhnya yang terbalut sweter abu-abu yang pas ditubuhnya.
Laura memilih memutar jalan lewat koridor belakang, karna kelasnya berada dipojok.
Hatcimm hatcimmLaura mengeluarkan tisu dari dalam tasnya mengelap hidungnya yang sudah memerah.
Hatcim hatcim, bersin lagi.Haatcimm
Dibelakang, Laura mendengar bersin yang ia pikir mungkin meledeknya.
Hatcimmm eh bersin lagi? Laura mengira ia mengejeknya lalu berbalik tapi yang dilihat malah Rico dengan hidung merah dan penampilan dengan jaket yang sedikit berantakan.Rico sedikit berlari menyamai langkah Laura.
"Ra sori gara-gara gue jadi lo gini" Rico memasang wajah menyesal.
"Sante aja lagi."
"Hmm maafin gue ya"
"Iyaa. Lagian kayaknya lo juga flu kan? Lo ga lagi ngledek gue kan?"
"Hehe lo ini lucu banget si. Mana mungkin gue ngledek lo"
"Iyaa, gue duluan ya"
Rico menahan tangan Laura yang hendak membelok menuju kelasnya.
"Bareng ya, kelas kita kan sebelahan"
"Oke"
Menuju kelas mereka berdua saling diam. Hingga didepan kelas Laura
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaiku dan Cintaimu
Teen FictionKelak kita akan tau mana yang akan menang. Yang selalu ada, yang istimewa, atau yang selalu berusaha.