11

5.2K 294 50
                                    

GREP!

"Uncle Yuta."

Dekapan erat, serta tangisan hebat mulai Ava utarakan kepada Yuta. Pria yang beberapa jam yang lalu datang dengan mobil hitamnya untuk menyelamatkan Ava dari kejaran anak buah Jeno

"Nona?"

"Nona tidak apa-apa?!"

Tangisan hebat semakin Ava tunjukkan semakin mendekap erat Yuta di dalam mobil tersebut.

Yuta bingung, tentu saja. Bagaimana tidak? Sang Nona yang katanya hilang seminggu ini tiba-tiba muncul di tengah malam tengah berlari sembari menangis terisak dan di tambah lagi– memakai pakaian pelayan?

Yuta mulai melepas pelukan itu dan menatap tajam kearah Ava sembari mencengkram kuat lengan gadis itu.

"Nona,"

"Katakan pada saya, Nona kenapa?" Tanya Yuta, alih-alih menjawab, Ava semakin mengeraskan isakkannya.

Yuta memejamkan matanya rapat, sembari membuang wajahnya ke samping sekilas, lalu kembali menatap Ava.

"Ava!"

"Liat saya!" Kata Yuta, pria itu nampaknya hilang kesabaran akan putri dari majikannya itu.

"U-uncle.." katanya tertahan, Yuta masih diam menatap wajah cantik itu yang terus menangis dengan raut khawatirnya.

"Iya Ava!"

"Ngomong sama saya, kamu kenapa!"

Tangisan Ava tersedu-sedu, isakkannya mungkin membuat orang lain iba jika melihatnya.

"Uncle.."

"A-ava di pa-paksa, Ava d-di perkos-sa."




DEG!

Seperti Dejavu, Yuta mulai melepaskan cengkraman kuat pada bahu Ava sembari menyandarkan tubuhnya ke belakang. Lalu kembali mencengkram kuat bahu Ava

"Siapa?!"

"Siapa Ava!"

"Siapa orangnya yang sudah menyentuh kamu, bilang sama saya!!"

Emosi Yuta memuncak, deru nafas nya terdengar, dadanya kembang kempis dengan tatapan tajamnya menatap Ava.

"P-paman.."

"PAMAN SIAPA!!"

Tersentak, Ava tersentak mendengar teriakan Yuta.

"J-jeno."

"Paman Jeno, Lee Jeno."

Tubuh Yuta melemas, seperti Belva yang pernah digagahi Ayah kandungnya, kini nasib sama juga menimpa Ava, walau memang bukan Ayah kandung yang memperkosa Ava, namun Lee Jeno adalah pria yang pernah menjadi bagian dari masa lalu sang Ibu. 

Tangis memilukan mereka sama, tangisan Ava sekarang sama persis dengan tangisan Belva dua puluh tiga tahun yang lalu, saat Belva mengadu pada Yuta karena digagahi Ayah kandungnya.

Dan sekarang, Ava juga mengadu pada Yuta jika gadis itu digagahi oleh Lee Jeno.

"Ava?"

"Takdir macam apa ini?"

Gumam Yuta, mulai meraih tubuh mungil Ava di dekapannya. Ava menangis sejadinya di dekapan Yuta, yang membuat Yuta memejamkan matanya sesaat.

"Uncle.. A-ava takut."

"Tenang Ava, semua akan baik-baik selama uncle ada disini."





BLAM!

Chocolate Milk [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang