22

3.4K 237 23
                                    

GREP!

Pelukan tepat di perut Ava dari arah belakang itu, membuat Ava yang tengah disibukkan dengan aktivitas memasaknya pagi ini seketika terhenti, saat gadis itu merasakan sebuah tangan kekar tiba-tiba melingkari perutnya.


"Uncle?"

"Lepas ih, nanti kalau bibi Nam lihat gimana?!" Tolak Ava, sedikit menggerakkan tubuhnya agar Yuta melepas pelukannya itu.

Namun alih-alih menurut, Yuta malah tersenyum sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Ava.

"Uncle!" Interupsi Ava lagi, bukan marah. Gadis itu hanya was-was jika pembantu rumah tangga di rumah sederhananya itu memergoki mereka dan berakhir membuat Ava tidak enak.

"Bibi Nam lagi mandiin adek, Ava." Lirih Yuta, semakin mengeratkan pelukannya pada perut Ava.


"Lepas ih!"

"Lepas enggak?!" Kata Ava lagi, kini Yuta menyentuh dagu Ava, agar menoleh untuk menatapnya.

"Ayo ke kamar." Ajak Yuta, matanya kini menatap bibir Ava dengan tatapan menginginkannya.

Ava, gadis itu merotasikan bola matanya kesal, "Ngapain?" Tanyanya kesal.

"Enggak mau?" Tanya balik Yuta, dengan wajah tegasnya menatap Ava.


"Uncle, enggak capek ya?"

"Malam lalu udah, tadi pagi juga udah. Sekarang, minta lagi?"

"Jangan mentang-mentang hari ini libur deh uncle." Lanjut Ava mencoba menggoda Yuta, namun kini Yuta menatap Ava dengan wajah memelasnya.

"Jadi enggak mau nih?" Ava menggeleng, sembari terkekeh.

"Enggak mau tau, uncle paksa. Ayo!" Ajak Yuta, mulai mematikan kompor, lalu menyeret Ava masih dengan posisinya memeluk tubuh Ava dari belakang yang membuat Ava terkekeh mengikuti langkah Yuta yang menyeretnya perlahan.

"Uncle ih."






Ceklek..

Pintu kamar tertutup, Yuta kini menyandarkan tubuh Ava pada tembok samping pintu kamarnya, tangannya kini menyentuh tembok samping di hadapan Ava dan tersenyum manis.

Lalu setelahnya mulai melumat bibir Ava begitu menggebu.

Tidak hanya melumat, kini tangan Yuta mulai menyingkap dress selutut yang Ava gunakan dan mulai mengusap titik sensitif Ava disana.


"Mmpphh.. ahh.."

Desah Ava, Yuta kini melepas pautan bibir mereka, di tatapnya wajah cantik yang kini mulai memerah itu, lalu setelahnya, Yuta mulai melepas ikat pinggangnya, melepas jeans hitam miliknya dan melepas celana dalam milik Ava.

Disingkapnya kembali dress milik Ava, sembari mengangkat satu kaki Ava, dan mulai memasukkan miliknya pada milik gadis itu sekali hentak.



"Akh.. mpphh.."

Yuta mulai menggerakkan pinggulnya dengan tangan yang masih mengangkat satu kaki Ava. Ava menyadarkan tubuhnya ke tembok, satu tangannya mencengkram bahu Yuta sebagai pegangan, dan satu tangan yang lainnya menyentuh tembok ke belakang dengan posisi kepala yang mendongak ke atas merasakan sensasi permainan Yuta.

Gerakkan yang semakin cepat, juga membuat desah Ava semakin terdengar tertahan, seolah menahan agar suara desahan itu tidak mengencang, sembari diiringi suara nyaring dari penyatuan kedua kulit mereka.

Pria itu terus menggila, saat melakukannya dengan Ava setelah Ava melahirkan. Kadang, Ava di buat minta ampun saat mereka tengah berhubungan hanya karena keperkasaan dari seorang Nakamoto Yuta saat mereka melakukannya bersama.

Chocolate Milk [NC 21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang