bagian 3

535 24 0
                                    

Kini kereta Tina sedang bergerak, para pelayan bilang mereka sedang menuju kekasisaran shu

Tina yang tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, apa lagi soal kekaisaran, yang Tina tau kini diri nya sudah di beli oleh orang bernama kaisar 'wang shu'

"Nona kita sebentar lagi akan sampai di desa Guin, kita akan beristirahat di sana" kata seorang pelayan yang duduk di dekat kakinya

Posisinya sekarang adalah dia yang duduk di kursi seperti singgasana dan ada 2 pelayan yang duduk di sisi kanan dan kiri kakinya

Tak berapa lama kereta pun berhenti, kedua pelayan tersebut keluar terlebih dahulu, Tina pun keluar mengikuti mereka

Tapi Tina terdiam di ambang pintu kereta karna ada seorang pria yang bersujud di dekat pintu tersebut

Tapi Tina terdiam di ambang pintu kereta karna ada seorang pria yang bersujud di dekat pintu tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*gambaran kereta kuda

"Nona kenapa anda tidak turun?" Tanya seorang pelayan

"Pe-pe-peria itu?" Tanya Tina agak gugup, dia takut salah bertindak

"Dia adalah Gyun, alat pijak anda" kata pria yang tadi ia lihat di tempat perdagangan

Tina terdiam, dia mencoba mencerna apa yang mereka katakan

"Tidak perlu seperti itu" kata Tina dengan nada pelan

Pria yang tadi dia temui di pedagangan pun melihat Gyun dengan mata tajam

"Apa kau tidak dengar yang nona katakan ..... CEPAT PERGI" teriak pria tersebut membuat peria yang tadi bersujud kalang kabut

"NONA SAYA MOHON JADIKAN SAYA PIJAKAN ANDA" teriak peria tersebut sambil membentur benturkan kepalanya ke tanah hingga berdarah

Tina yang melihat hal tersebut langsung kalang kabut

"Nona saya mohon saya punya istri dan anak, bila saya tak bekerja say-"

'Brak'

Sebelum Gyun tersebut selesai bicara pria yang ia temui di pedagangan langsung menendang perutnya hingga terpental

"PERGI DASAR SAMPAH" teriak pria yang menendang

"Tunggu" kata Tina dengan wajah panik

"Saya butuh pijakan"  lanjut Tina

Pria yang sudah berdarah itu pun merangkak ke dekat ke arah kereta dan bersujud

Tina dengan ragu dan tak tega perlahan lahan menurunkan kakinya yang di balut sandal dari kayu

Tina tak bisa membayangkan bagai mana sakitnya jadi pria di bawahnya, dengan perasaan sedih Tina turun dari kereta

"Nona kita akan bermalam di sini, besok pagi kita mulai berangkat lagi" kata pria kejam di sisinya

Tina berjalan tampa peduli apa yang dikatakan pria kejam yang menendang manusia seperti menendang barang

"Nona apa kasim rendahaan ini mem buat kesalahan?" Tanya pria kejam

Gadis malang (可怜的姑娘)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang