CHAPTER 17

12 6 0
                                    


Memasuki bulan yang ke delapan,Taehyung dan Jungkook semakin menjadi-jadi posesifnya terhadap Nara.

Ini tidak boleh,itu tidak boleh dan yang paling Nara tidak suka,ketika dia ingin ke kamar mandi,maka Taehyung dan Jungkook akan ikut juga.

Untung ada Elina. Singa betina itu akan marah dengan Jungkook dan Taehyung jika berbuat lebih.

Kan nggak lucu kalau Nara mau buang air ada dua lelaki yang menunggu diluar_Lagian pasti akan aneh bukan?

.......

"Nara!!Oppa sudah bilang untuk mengurangi kesana kemari bukan?Kenapa bandel sekali sih?" Teriak Jungkook dengan memapah Nara turun dari tangga apartemen.

Nara lebih memilih turun-naik tangga karena lantai apartemen mereka tidak terlalu jauh.

Hanya berada ditingkat empat.
Jadi Nara malas untuk naik lift,lagian sambilan olahraga bukan?

Jungkook pun membawa Nara naik ke bilik apartemen dengan hati-hati.Dia tidak ingin buah hatinya kenapa-napa.

......

Jungkook sudah pulang dari apartemen. Aku mengantar nya tadi hingga ke depan pintu.

Lalu menutup kembali pintu setelah dia tubuh tegap itu menghilang dari penglihatan ku.

Ketika aku ingin menutup pintu, aku merasakan mulut ku seperti dibekap dengan sapu tangan.

Tak lama,aku pun pingsan dan tak sadarkan diri,semua menjadi gelap seketika.

•••

Ketika merasakan ada air yang menciprat diwajahku,aku pun membuka mata.Dimana aku?kenapa tempatnya seperti tidak asing.

Ingin sekali mencari tahu semua yang terjadi,ketika aku sibuk berpikir,seseorang datang dengan kacamata bulat nya dan seringaian terpatri diwajah cupu nya.

Kalian pasti tau siapa bukan?
Aku tidak menyangka teman baik ku bisa berbuat seperti ini.

Dia mengikat kaki dan tangan ku,membekap mulut ku dengan lakban hitam yang besar.

Dia tertawa jahat lalu melepaskan lakban tersebut dengan asal.Perih,hanya satu kata itu yang dapat aku katakan.

"Kenapa kau melakukan ini?
Kenapa kau tega ha!" teriak ku didepan nya.

Dia hanya tersenyum lalu mengusap hijab ku dan menarik sehingga hijab ku lepas.

Dia memainkan rambut-rambut halus nan hitam ku,lalu mengambil gunting.

"Kau tau,rambut ini!Kenapa tidak diperlihat kan hmm?
Kenapa Jimin bisa tergoda dengan hanya melihat mu memakai benda sialan itu?"

Dia mengunting rambut ku menjadi pendek sebahu dengan asal.

Aku menangis melihat rambut ku digunting.'Rambut panjang ku'
Monolog ku menangis.

Aku menyayangi rambutku yang panjang karena ibu ku sangat menyukai nya.

Dia tertawa sinting setelah puas melihat ku menangisi rambut.
Lalu mengapit wajahku dengan telapak tangan nan lembutnya itu.Membuat rahang ku sakit bukan main.

"Kau tau bukan,kalau aku menyukai Park Jimin? Tetapi kenapa kau masih menggodanya Jalang?!" Bentak perempuan itu.

"Aku tidak menggoda Park Jimin. Dan aku bukan Jalang!" Sahut Nara cepat.

Karens ucapan Nara, wanita itu tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat barusa.

"Jadi..jika kau tidak menggoda Park Jimin, kenapa sih..Jimin menyukai mu ha!"

He's Cruel~~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang