Mereka sampai di rumah sakit jaehyung langsung menaruh Mark di ruangan, sekarang Mark sedang di periksa oleh dokter, jaehyung tidak tenang dia mundar mandir dari tadi.
Tak lama Jeno datang dengan berlari dia melihat ke arah ruangan Mark, dapat di lihat kesayangan nya sedang berbaring.
Dokter keluar dari ruangan, Jeno dan jaehyung langsung menghampiri dokter "tenang anak muda dia baik baik saja hanya tadi sedikit pusing karna sebuah pukulan keras saja."
Mereka berdua bernafas lega, "dok boleh kita kedalam?" Tanya Jeno.
"Boleh asal jangan berisik yah, saya permisi." Setelah berbicara seperti itu dokter undur diri menuju ruangan lain.
Jeno dan jaehyung langsung masuk kedalam, Jeno mendekat ke arah Mark lalu duduk di bangku sebelah ranjang Mark. Jeno meraih tangan Mark lalu mengecup nya.
"Babe sorry, aku salah." Dia mengelus rambut Mark dengan sayang, mengecup beberapa kali tangan Mark.
"Eunhhh" Mark bergerak, dia melihat sekitar lalu melihat ke arah dimana Jeno dan jaehyung memandang nya.
"Dimana?" Tanya Mark
"Di rumah sakit lo pingsan tadi." Jawab jaehyung.
"Sayang maafin aku." Ucap Jeno.
"Gapapa udah aku juga ga parah parah banget ko." Mark tersenyum sekilas.
"See Jeno bisa lo jauhin tangan Lo dari pacar gua?" Jaehyung mulai jengah dengan Jeno yang menempeli "miliknya".
"Maksud Lo?" Tanya Jeno
"Lo ga lupa kan taruhan nya apa? Jadi untuk beberapa bulan kedepan Mark bakal jadi milik gua."
"Shit!"
Jaehyung langsung mendekat ke arah Mark dan mengelus rambut Mark, Mark yang di perlakukan seperti itu mencoba menjauh dia takut, takut Jeno marah besar padanya.
"Hey ga usah takut, gua ga bakal ngapa ngapain lu okey." Ucap jaehyung.
Jeno menatap mereka dengan tajam terutama Mark, tatapan nya seolah berkata "jauhi dia jika kamu masih ingin selamat."
Mark yang merasa suasana nya tidak nyaman akhirnya buka mulut "jae udah malem gue mau pulang." Dia menepis tangan jaehyung dari rambutnya.
"Ayo gua anter." Ucap jaehyung
"Ga perlu, gue sama jeno." Ucap Mark lalu bangun.
Jaehyung melihat ke arah Jeno lalu melirik ke arah Mark "okey malem ini adalah malam terakhir lo sama dia, besok dan seterusnya lo bakal sama gua." Dan tanpa peringatan Jaehyung mengecup kepala Mark lalu pergi meninggalkan Mark yang mematung.
"Jen..." Seru Mark ragu-ragu.
"Pulang." Dingin sangat dingin.
.
.
.
.Mereka berdua telah sampai di apartemen Jeno dan yah Jeno mendiamkan Mark, Mark bingung dia harus bagaimana.
"Jen jangan diemin aku." Akhirnya Mark bersuara setelah sekian lama saling diam memandangi tv karna sadari pulang Jeno tidak masuk ke kamar malah memilih menonton tv.
Jeno tidak menjawab perkataan Mark, dia seolah tidak menganggap kehadiran Mark ada.
"Jenn"
"Jeno."
"Jung jeno!" Kesal dengan Jeno yang tidak menjawab nya akhirnya Mark menaikkan suaranya.
Itu membuat Jeno menoleh kepadanya "apa?"
"Jangan diemin aku, aku bigung harus gimana."
"Ngapain bingung sana ke rumah jaehyung, lo kan pacar dia."
"Jen maksud kamu apa?"
"Apa?"
"Kamu yang berani jadiin aku bahan taruhan dan sekarang malah aku yang kena marah sama kamu, MAU KAMU APA SIH?!" Mark berteriak kepada jeno.
Mendengar Mark berteriak Jeno semakin memandang nya dengan dingin dan tajam, dia mendekat ke arah Mark tangan nya terulur ke arah Mark.
SREKKK
"Akhh Jeno sakit." Rambut Mark di tarik oleh Jeno dengan kuat sampai sampai beberapa rambut Mark lepas sepertinya.
"Berani lo bentak gua?" Tanya Jeno.
"Hiks Jen maaf lepas." Mark mencoba melepaskan rambutnya namun bukannya lepas Jeno malah semakin memperkuat jambakan nya.
"Ini kan yang tadi di pegang jaehyung, suka Lo di pegang pegang gitu sama orang?"
Mark menggeleng sambil menangis, sakit itu yang Mark rasakan.
"Suka lo di gituin sama dia HAH?! JAWAB MARK LEE!!" teriak Jeno di depan muka Mark.
"Engga Jen engga hiks udah, sakit."
"Kalo g suka kenapa ga nolak, ngaku aja deh Lo tuh emang jalang yang suka di sentuh sentuh sama yang lain, ga puas lo di sentuh sama gua?"
Sungguh Mark cape, kepalanya sakit "engga Jen maaf."
"Besok gua liat Lo sama dia lagi gua pastiin bakal hukum Lo di tempat itu juga, paham?"
Mark mengangguk dan jambakan pada rambutnya terlepas, Jeno masuk ke kamar nya dan membanting pintu dengan kuat.
"Kapan kamu berubah Jen, aku cape..."
Tbc