"Mark, udah jangan ngelamun terus nanti kesambet." Eaj (author ganti yh panggilan nya biar ga sama kaya jaehyun) mendekat ke arah Mark lalu mengelus halus pundak Mark.
Mark merasakan pundak nya di elus hanya diam dan menatap kosong ke depan, tidak menyangka apa yang baru saja terjadi kepadanya beberapa saat yang lalu.
"Kenapa si eaj gue harus suka dan sayang sama orang kaya dia." Gumam Mark dapat di dengar oleh eaj.
"Cinta sama rasa sayang ga ada yang tau Mark, lo harus sabar." Eaj membawa Mark kedalam pelukannya, Mark tidak menolak karna dia masih sedih akan suatu hal.
Tak lama eaj merasakan dengkuran halus, ternyata Mark tertidur bersandar di dadanya eaj mengelus rambut Mark lalu bangun sambil menggendong Mark.
Dia memperhatikan wajah tidur Mark yang terlihat sangat damai walau dia melihat sekilas air mata yang menetes dari sudut mata Mark, eaj menghapus air mata tersebut lalu mengelus pipi Mark.
"Semoga jalan yang gua ambil bisa bikin dia sadar." Ucap eaj lalu keluar dari kamar meninggal Mark yang terlihat nyenyak.
Flashback"Maksud lo apa?" Jeno menatap eaj dengan tatapan mematikan lalu menggenggam tangan Mark dengan erat.
"Hell jangan lupa jen pacar manis lo itu udah lo setujui buat jadi bahan taruhan dan lo kalah jadi lo harus terima kalo dia sekarang bukan milik Lo lagi." Ucap eaj panjang lebar membuat Jeno terdiam, tak bisa di pungkiri sekarang dia menyesal akan keputusan.
"Tapi lo curang anjing!!." Bentak Jeno sembari mengeratkan genggaman tangan nya.
"Shhh jen sakit." Mark meringis tangan nya sangat sakit akibat Jeno.
Eaj melirik sekilas tangan Mark yang di genggam Jeno lalu menatap Jeno remeh "curang atau pun engga lo tetep kalah jen, tidak usah banyak mengelak jen sekarang serahkan Mark ke gua, jangan jadi pecundang."
Jeno menggeram lalu menarik tangan Mark dan mendorong Mark ke arah eaj, dengan refleks eaj menangkap Mark yang terhuyung ke arahnya.
Mark menatap Jeno dengan tak percaya "Jen."
"Bawa aja silahkan." Tanpa banyak bicara Jeno masuk ke dalam apartemen nya lalu membanting pintu dengan kuat.
Mark memandang Jeno dengan miris, setidak penting itu kah Mark di mata jeno sehingga orang membawa nya dia memberikan nya dengan mudah?
"Ayo pulang udah malem lo harus istirahat." Eaj menyadarkan Mark lalu mengangguk karna mau bagaimana pun dia menolak dia tidak punya tempat untuk bermalam saat ini.
Akhirnya mereka pulang di sepanjang jalan eaj dan Mark tidak ada yang memulai pembicaraan, sibuk dengan pemikiran nya masing masing.
Dan bahkan saat di apartemen Mark hanya diam, eaj memperhatikan Mark yang terduduk di atas sofa sambil melamun.
Flashback off
Sedangkan di sisi lain.
Berantakan itu adalah kata yang tepat jika kalian melihat kamar jeno, dia mengamuk membanting semua barang sambil berteriak.
"Sialan."
Tbc