Pagi nya Jeno berangkat lebih dahulu meninggalkan Mark, dia masih marah kepada Mark karna soal kemarin.
Sebenernya Jeno tuh sayang banget sama Mark cuman ketutup sama ketakutan kehilangan akhirnya jadi sebuah obsesi ke Mark.
.
.
.
."Jen tumben lo ga sama Mark." Ucap jaemin.
Mereka semua sedang ada di kelas Jeno (note Jeno anak hukum Mark anak kedokteran), Jeno tidak menjawab dia pokus pada game nya.
"Jen keadaan Mark gimana?" Tanya renjun.
"Jen lu yakin mau ngasih Mark ke jaehyung?" Lanjut haechan.
"Bacot lo semua, diem bisa ga si?" Kesal Jeno.
Dia akhirnya bangun dari tempat duduk dan keluar dari kelas, berjalan ke arah koridor namun dia berhenti sejenak. Dia melihat Mark yang seperti berlari terburu buru dengan keadaan berantakan dari arah gerbang.
"Sial gua lupa dia punya kelas pagi hari ini."
Jeno langsung berlari ke arah ruangan para dosen dan pas sekali dosen yang mengajar Mark seperti nya sedang akan masuk ke kelas.
"Pak." Panggil Jeno.
"Iya jen?"
"Bapak kalo liat Mark telat jangan berani marahin."
"Loh tapi dia kan telat."
"Jangan berani marahin atau saat ini juga bapak kehilangan kerjaan."
"Ah iya Jen iya siap." Guru tersebut langsung berjalan ke arah kelas Mark dari pada harus berhadapan dengan Jeno.
"Sekasar apa pun gua ke lu, gua tetep sayang sama lu Mark." Jeno kembali berjalan ke arah kantin.
Di sisi lain.
"Hufh hufh gue telat ini semua karna jenoooo." Mark berlari sekuat tenaga ke arah kelasnya.
Yah ini semua karna Jeno, jarak apartemen dengan kampus itu sangat jauh dan Mark tidak berani berangkat dengan siapa pun karna takut Jeno marah akhirnya dia menaiki kendaraan umum namun karna macet akhirnya Mark memaksa untuk berlari.
Sampai di kelas gurunya sudah masuk terlebih dahulu, semua orang memandangi Mark.
"Anu pak."
"Duduk Mark." Semua nya di buat terkejut dengan perkataan guru itu.
"Mark mau duduk atau tidak belajar sama sekali?" Tanya guru tersebut melihat Mark yang hanya diam.
"Duduk pak, terimakasih." Mark menunduk lalu jalan ke arah tempat duduk.
.
.
.
.Mark menghampiri Jeno dan kawan kawan nya saat jam istirahat, dia tersenyum melihat Jeno yang melambaikan tangan ke arah nya.
"Tadi di marahin?" Tanya Jeno.
"Engga, gara gara kamu si aku jadi telat." Mark mempout kan bibirnya.
"Maaf maaf aku masih kesel tadi, udah yah jangan ngambek pulang nanti jalan bareng mau?" Jeno memeluk Mark dari samping menyandarkan kepala Mark ke arah dadanya.
Mark tidak menolak karna itu sangat nyaman "jalan kemana Jen?"
"Kamu mau kemana?"
"Taman yu mau main ayunan."
"Sure nanti sore kita ke taman." Jeno mengecup kepala Mark.
Yang lain? Hanya bisa tersenyum seperti logo kumon melihat keuwuan itu, renjun yang iri pun langsung memeluk jaemin dengan erat.
"Iri banget sama mereka." Ucap renjun manja.
"Ko iri, kenapa iri?" Tanya jaemin mengelus rambut pacarnya.
"Mereka uwu uwu terus, mau juga." Lahhh
"Hadeh dasar." Jaemin menggelengkan kepalanya.
Terkekeh melihat drama renjun dan jaemin. Mereka makan dan seperti biasa Jeno akan di suapi oleh Mark sambil memeluk uke cantik kesayangan nya.
.
.
.
.Dan sore ini benar saja Mark di ajak Jeno berjalan jalan ke taman, dia sangat senang karna jarang jarang Jeno mengajak nya keluar dia lebih suka di rumah sambil bermanja manja ke Mark.
Mereka duduk berdua sambil menikmati minuman yang Jeno beli tadi.
"Sayang." Panggil Jeno tiba tiba.
"Yah?"
"Cape sama aku?"
"Huh?"
"Kamu cape sama aku?"
"Kenapa ngomong gitu?"
"Tadi...
"Lo tau ga si jennie tuh ternyata di posesif in banget sama Lisa hubungan mereka tuh dah toxic banget, kalo gua jadi jennie si udah kabur dari pacarnya." (Ini author ngarang doang cmn penambahan aja yah)
Jeno yang sedang berjalan ke arah kantin memberhentikan langkah nya, lalu mendengar pembicaraan mereka sebut saja Jeno itu menguping.
"Iya kah?"
"Iya lu tau Jennie sampe bener bener di kekang sama Lisa bahkan katanya Lisa main fisik juga ke Jennie."
"Pasti Jennie dah pengen putus sama Lisa tapi ga bisa."
"Kasian yah Jennie idup nya jadi ga nyaman, kudu ekstra sabar ngarepin dia."
"Kalo gua si dah cape kali."
Aku takut kamu pergi dari aku."
Mark memeluk Jeno lalu menenangkan Jeno, mengelus rambutnya dengan pelan lalu berbicara.
"Aku ga akan pergi selama kamu ga nyuruh aku pergi Jen."
Dan sore itu Jeno benar benar merasa bersalah atas apa yang dia lakukan ke Mark.
"I love you Mark."
"Love you more."
Tbc