tiga belas

5.1K 433 50
                                    

Mark berangkat ke kampus dengan eaj dengan motor karna jika dia berjalan akan sangat jauh apartemen eaj lebih jauh dari pada apartemen jeno.

Saat sampai di kampus "thanks eaj dah nganterin gue." Ucap Mark lalu memberikan helm milik eaj.

Eaj menerima helm tersebut "iya Mark sama sama." Lalu tangan eaj terangkat merapihkan rambut Mark yang berantakan karna helm.

Ntah kebetulan atau bagaimana Jeno dan kawan kawan nya lewat di depan mereka berdua, Jeno menghentikan langkahnya lalu memandang Mark dengan tajam.

Mark yang sadar langsung menepis tangan eaj dari rambutnya "Jeno." Mark hampir mendekat ke arah Jeno namun perkataan Jeno membuat nya terhenti.

"Perasaan baru kemarin di bawa tapi udah nempel banget, puas yah makenya, jadi ga selera gua Deket Deket sama lo mulai sekarang lo jauh jauh deh dari gua." Lalu dia pergi dari sana meninggalkan teman teman nya yang syok dengan perkataan jeno.

Teman teman Jeno mendekat ke arah Mark yang sedari tadi diam sambil menunduk dan menggigit bibir bawahnya menahan untuk tidak menangis.

"Mark yang sabar." Ucap jaemin lalu memeluk Mark dan mengelus rambut nya.

Mark memeluk balik tubuh jaemin lalu mengangguk kan kepalanya.

Eaj yang melihat itu ikut terdiam dia tidak menyangka Jeno benar benar seperti itu kepada Mark, tangan nya mengepal dia semakin yakin bahwa merebut Mark dari Jeno adalah hal yang benar.

.
.
.
.

Setelah insiden tadi banyak yang mencemooh Mark, mereka mengira Mark selingkuh di belakang Jeno dan banyak lagi rumor yang dia terima.

"Sial mereka sangat berisik." Umpat Mark dalam hati.

Mark bangun dari tempat duduknya dan keluar kelas namun saat berada di koridor.

"Aduhhh ada orang yang ga tau diri." Sindir wony saat Mark berjalan melewati nya.

"Haha lawak banget deh gays udah di kasih yang sempurna malah selingkuh sama yang lain, kek nya emang sifat jalang kek gitu deh ga puas sama satu cowok." Setelah mendengar apa yang wony katakan Mark terdiam dia mengepalkan tangannya dengan kuat dan mendengarkan teman teman wony tertawa.

"Upss keknya ada yang ngerasa deh."

Mark menghela nafas lalu tersenyum manis dia mengambil ponsel di dalam sakunya, sengaja dia membalikan badan namun seperti tidak melihat wony dan teman teman nya di depan.

"Halo kenapa?." Tanya Mark pada seseorang di telpon.

"Gua jemput yah, dah selesai kelas kan?"

"Ga usah nanti gue di anggap jalang karna di jemput sama yang lain?"

"Ck apa apaan siapa yang berani ngatain Lo jalang? Lagian gua yang maksa bukan Lo yang minta."

Wony mendengar semua itu dia menggertakan gigi nya paham akan maksud Mark berkata seperti itu.

"Ya udah thanks eaj."

"Iya sama sama."

Mark menutup telpon lalu bersandar pada dinding sambil memainkan ponsel miliknya, tak lama ada sebuah sepatu berhenti di depan nya dia mendongak dan...

"Minta jemput siapa kamu?" Itu Jeno, dia memandang Mark dengan lekat.

"Minta eaj buat jemput." Mark menatap balik Jeno dengan santai.

"Ikut aku." Jeno menarik tangan Mark dan membawa nya naik ke atas, Mark sudah berontak meminta Jeno melepaskan nya namun seolah tuli dia malah semakin mengeratkan pegangannya.

Jeno membawa Mark ke atas roof top (bener ga si ga tau deh lupa hehe) dan langsung menyudutkan Mark ke dinding, mengukung Mark di antara kedua lengannya.

"Jeno lepas aku mau pulang." Mark mencoba mendorong jeno namun nihil badan Jeno sangat sulit untuk di dorong.

"Pulang? Berani kamu pulang sama yang lain?" Tanya Jeno dia meraih kedua tangan Mark dan menahan nya di atas kepala Mark menatap nya dengan tajam dan dingin.

"Denger yah jen, kalo aku ga pulang sama eaj terus pulang sama siapa?" Mark balik bertanya kepada jeno dia sungguh kesal karna Jeno dia jadi bahan cemoohan yang lain.

"kamu kan bisa minta aku!! Kenapa harus eaj!!" Jeno membentak Mark dan tanpa di sadari Jeno menguatkan tangan nya yang menahan tangan Mark.

Mark meringis "kamu lupa? Siapa yang nyuruh aku ngejauh dari kamu hah?! siapa Jeno?!" Mark berteriak di depan muka Jeno ntah apa yang bisa membuat Mark melakukan itu namun dia sangat berani sekarang.

Jeno terdiam dia ingat dia mengatakan hal yang seharusnya tak dia katakan tadi pagi "maaf aku ga bermaksud aku tarik kembali semua kata kata aku, aku bener bener ga suka kamu Deket sama eaj." Jeno merasa bersalah sekarang.

Mark memandang remeh ke arah Jeno "maaf? Mudah banget lu bilang maaf setelah apa yang lu lakuin, LU JADIIN AKU BAHAN TARUHAN, BELAGA SEOLAH GUE INI JALANG BUAT LU DAN SEKARANG LU BILANG MAAF?!"

Jeno hanya diam menatap mata Mark yang mulai berkaca kaca tidak dia membuat kesayangan nya menangis lagi.

"Aku ga bermaksud gitu Mark tol-"

"GA BERMAKSUD APA HAH?! udah cukup selama ini gue sabar sama sikap lu Jen, sikap lu yang selalu semena mena sama gue, selalu jadiin gue sebagai boneka lu, selalu ngebuat gue ngerasa lu jadiin gua sebagai pemuas nafsu, gue selalu maafin lu karna gue dulu yakin lu bisa berubah tapi kayak nya gue salah Jen lu ga akan pernah berubah sampe kapan pun, lu bakal selalu jadi Jeno yang egois, pemaksa, dan selalu ngambil keputusan tanpa mikir panjang, gue cape jadi." Mark menjeda ucapan nya dia menatap manik Jeno dengan tajam.

"Let's break up."

Tbc

Mwehehe🌚

Maaf jika ada typo yah

posesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang