6. Horn*

2.8K 80 12
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 23.30. Dan pak bagas masih belum memejamkan matanya. Ia gelisah di atas ranjang yg berseprei bunga-bunga itu. Di tambah suara suami istri yang sedang cekcok di kamar sebelah. Membuat pak bagas makin tak bisa tidur.

" Ibu capek pak... Mau tidur" Suara ibu arumi yang terdengar telinga pak bagas lalu setelah itu hening, tak ada lagi suara ribut dari pasangan suami istri itu. Pak bagas bangkit dari ranjang ia tak memakai kaos hanya memakai sarung kotak kotak hijau. Ia keluar kamar menuju kamar mandi yang ada di belakang bagian rumah.

Selepas keluar kamar mandi pak bagas berpapasan dengan bu arumi yg sepertinya hendak ke kamar mandi juga. Pak bagas terdiam sebentar sambil membetulkan sarungnya yg asal nempel itu.

Karena grogi sarung yg hendak pak bagas lilitkan kembali terlepas dari tangannya sehingga jatuh dan terlihatlah batang besar berurat pak bagas yang setengah tegang itu. Dengan sigap pak bagas membetulkan sarungnya sambil menahan malu di depan bu arumi ia tersenyum malu ke arah bu arumi yg masih terdiam menatap pak bagas.

Tubuh gagah pak bagas tanpa busana itu membuat bu arumi terpaku. Sosok pria yang gagah nan rupawan. Bu arumi kaget ketika sarung pak bagas lepas. Tanpa celana dalam batang pak bagas berhasil menghipnotis bu arumi. Tak seperti milik suaminya. Pak bagas benar-benar sosok yg sempurna gagah.

Pak bagas lalu kembali ke kamarnya dengan rasa malu itu. Sedangkan bu arumi masuk ke kamar mandi untuk pipis. Bu arumi rupanya masih terpikirkan tubuh dan batang pak bagas tadi. Setelah ceb*k bukanya langsung bangkit ia malah tanpa sadar memainkan it*l m*m*knya.

"Stttttttttt...... " Bu arumi mendesis ketika satu jarinya dimasukan kedalam lubangnya sambil keluar masuk lembut.

"Hmmmm ssttttttt" Matanya terpejam sambil terus memainkan jari di lubangnya.

Sedangkan Pak bagas langsung mematikan lampu kamarnya dan kembali merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia terpesona dengan kecantikan bu arumi sebenarnya. Tubuh bu arumi begitu molek.
Pak bagas mencoba memejamkan kembali kedua matanya.

******

Pagi itu seperti biasa bu arumi menyiapkan persiapan untuk dagangannya. Pak bagas yg masih mengenakan sarung mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

"Bu... " Ujar pak bagas menyapa bu arumi yg sedang sibuk di dapur. Bu arumi hanya tersenyum ke arah pak bagas. Mata bu arumi langsung menuju area di bawah perut pak bagas sarungnya membentuk tenda. Bu arumi agak lama memperhatikannya sampai pak bagas masuk ke kamar mandi.

Sebelum berdagang bu arumi menyiapkan semua kebutuhan suaminya seperti biasa dan membantu suaminya untuk mandi dan ganti pakaian. Pak banu hanya bisa pasrah menerima keadaanya itu. Sedangkan bu arumi sepertinya sudah kehabisan kesabaran untuk mengurus suaminya itu. Karena tulang punggung keluarga harus bu arumi yg menggantikan.

*******

Pak bagas cepat akrab dengan teman kerjanya. Namanya pak yoni. Ia dan pak bagas bertugas menjaga gerbang. Pak yoni dengan sifatnya yg humoris dan blak balakan.

"Jadi kalo lagi pengen gimana pak. Kan istri jauh? " Ujar pak bagas pada pak yoni yg sedang membahas sesuatu

"Ya jangan di ambil pusing pak. Tinggal ngocok sambil liat video p*rn" Ujar pak yoni tanpa rasa malu

"Emang nikmat pak? " Ujar pak bagas

"Ya gimana lagi dari pada harus jajan mahal. Mending main tangan aja" Tambah pak yoni

"Terus kalo sampean gimana? " Tanya balik pak yoni

"Ya... Tahan aja pak... Sekeluarnya aja hehe" Balas pak bagas malu. Pak yoni tertawa mendengar pak bagas.

Pak yoni lalu mengeluarkan hpnya dan membuka sebuah video p*rn.pak bagas kaget

"Emang boleh pak waktu kerja liat begituan? " Ujar pak bagas

"Udah lagian gak ada yg tau juga... Tenang aja di pos ini gak ada cctv" Balas pak yoni.

"Udah sini nonton bareng " Ujar pak yoni

Mau tidak mau pak bagas akhirnya melihat adegan yg ada di video tersebut. Terlihat satu wanita dan dua pria muda dan tua. Ketiganya main bareng. Pak bagas yg baru melihat itu kaget. Karena ia baru tau akan hal itu.

"Emang enak ya pak .. Nusuk lubang pantat laki? " Ujar pak bagas

"Uhh enak pak lebih sempit dari pada m*m*k" Ujar pak yoni seperti sudah pernah merasakan hal itu. Pak bagas terdiam mendengar jawaban pak yoni. Seperti tak percaya.

Tangan pak yoni tanpa sadar meremas batangnya sendiri di balik celananya. Sedangkan pak bagas juga tanpa sadar menikmati setiap adegan yang ada di video itu. Entah kenapa batangnya mulai tegang perlahan.

Bersambung...

RantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang