12. angin malam (end S1)

973 45 15
                                    

Malam itu, di bawah lampu yang mulai redup, Pak Banu duduk sendiri. Matanya terpejam, ingatan itu membelai pikirannya. Dia tak hentinya memikirkan kenikmatan yang telah diberikan oleh Pak Bagas. Rasa nikmat begitu dalam masih membuatnya tak percaya.

Suara angin malam yang sejuk seperti mendampingi tubuh Pak Banu. Bagaimana mungkin kenikmatan seperti itu ada di dunia ini? Pikirannya terbang ke saat dirinya tak berdaya di genjot pak bagas.

Pak Banu merasa semakin tidak sabar untuk kembali merasakan kenikmatan yang hanya bisa diberikan oleh Pak Bagas. Setiap detik, kerinduannya tumbuh lebih kuat, dan hatinya berdebar-debar dalam antisipasi.

Pak Banu tahu bahwa kenikmatan itu adalah sesuatu yang unik, yang hanya bisa dia temukan dalam pelukan Pak Bagas. Dengan hati yang penuh semangat, dia mendambakan momen dengan pak bagas berikutnya dengan penuh gairah, siap untuk merasakan kenikmatan yang luar biasa lagi.

**********

Selepas pulang kerja

Pak bagas dan pak yoni masuk kedalam kos, pak bagas merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sudah usang mikik pak yoni. Pak bagas tatapannya kosong menatap langit langit kamar pak yoni. Entah apa yang di pikirkan pak bagas.

"Pak ..." Panggil pak yoni sambil menepuk paha pak bagas lalu duduk di samping pak bagas

" Jangan melamun terus pak...ini diminum kopinya" ujar pak yoni lalu pak bagas bangkit dan menyeruput kopi hitam yg pak yoni buat.

Seperti biasa pak yoni mengelurkan hp nya lalu memutar video p*rn yang baru ia download. Pak bagas sudah tak heran lagi dengan tingkah pak yoni.

Terlihat dalam video kali ini tak terlihat bintang p*rn wanita hanya ada dua pria paruh baya yang saling melumat bibir. Pak bagas terdiam fokus melihat video itu.

Beberapa saat tanpa sadar tangan kanan pak yoni merapa paha pak bagas.

" Pak..." Pak bagas menepisnya sambil menatap pak yaoni.

Lalu pak bagas kembali menonton video itu. Terlihat kedua pria paruh baya itu saling mengulung k*ntolnya masing masing dengan gaya 69.

" Pak bagas udah pernah di kulum?" Ujar pak yoni membuat pak bagas terdiam

" Belum pak.." ujar pak bagas

" Mau nyoba?" Tawar pak yoni sambil menatap pak bagas yakin

" Gak pak...gak usah" pak bagas langsung mengalihkan pandangannya

" Dicoba aja dulu pak" ujar pak yoni meyakinkannya sambil tangannya meraba raba paha pak bagas lembut

Tangan pak yoni semakin berani karena tak mendapat penolakan dari pak bagas.

" Di buka pak kaosnya" ujar pak yoni lalu pak bagas menurutinya seperti pasrah terhipnotis. Tubuh tegap pak bagas terpangpang jelas di depan pak yoni.

" Tiduran aja pak" ujar pak yoni lalu ia meletakan hp nya menghentikan video itu. Pak bagas merebahkan badannya pasrah. Pak yoni bangkit lalu melepas perlahan celana hitam pak bagas. Terlihat k*ntol pak bagas yang sudah setengah tegak di balik sempak abu abu yang sudah menbentuk tenda itu. Pak yoni tersenyum melihatnya. Sedangkan pak bagas hanya terdiam menatap langit kamar pasrah.

Pak yoni melepas sempak pak bagas terlihatlah batang besar berurat pak bagas mencuat ke atas. Pak yoni meraihnya lalu ia maninkan naik turun pelan.

" Besar banget pak...." Ujar pak yoni yg terlihat senang itu. Pak bagas hanya tersenyum tipis ke arah pak yoni.

" Ahhhhh pak......" Pak bagas merintih ketika batangnya mulai masuk kedalam mulut pak yoni. Pak bagas menatap pak yoni yg sedang mengulum kontolnya keluar masuk mulut pak yoni.

" Arghjhh sssttt pak...." Pak bagas menggelinjang ketika lidah pak yoni bermain di kepala ujung k*ntol pak bagas.

Pak yoni semakin bernafsu dengan k*ntol pak bagas yang besar itu. Begitupun pak bagas yang semakin dilanda nafsu kenikmatan. Rasa dan sensasi nikmat yang belum pernah pak bagas rasakan. Ketika k*ntolnya keluar masuk mulut pak yoni, ketika k*ntol nya di mainkan pak yoni dengan lidahnya, sambil terus di kocok naik turun oleh tangan pak yoni.

" Arhhhh pak enak pak hangat...." Ujar pak bagas memejamkan matanya . Pak yoni tersenyum mendengar itu keluar dari mulut pak bagas ia semakin semangat mengulum k*ntol pak bagas.

" Pak ahhhh enak pakkkkk" pak bagas meraih kepala pak yoni ia menggerakan pinggulnya menggenjot mulut pak yoni dari bawah.

" Mmmmmm"

" Mmmmmm" pak yoni mengerang namun ia tak bisa melepaskan kepalanya dari tangan pak bagas dan

"Ahhhhhhhhh" pak bagas mendesagh hebat menggelinjang

Crooot crooooot croooooot

Ia tembakan spermanya kedalam mulut pak yoni. Pak yoni bangkit melepaskan pegangan tangan pak bagas berlari ke kamar mandi .

"Oweeeee " 🤢🤢🤢terdengar pak yoni yang muntah dan tersedak akibat perlakuan pak bagas tadi. Sedangkan pak bagas tak perduli ia masih terpejam menikmati sisa klimaksnya.

********

Pulang dari kosan pak yoni pak bagas mampir ke toko untuk membeli kebutuhannya ia melihat beberapa gerombolan siswa siswa SMA sedang ribut di persimpangan toko.

Pak bagas terdiam menatap meraka namun ternyata mereka sedang merundung satu siswa dengan kejam.

" Hei....." Pak bagas meneriaki mereka dan hendeak mendekat

" Cabut cabut"

" Cabut"

Lalu ke 5 siswa brandalan itu lari terbirit birit karena pak bagas.

" Kamu gak papa?" Ujar pak bagas mendekati siswa yg di pukuli teman temannya tadi. Terlihat seragamnya kotor dan beberapa lebam di wajah dan tangannya ia masih tergletak di atas tanah pak bagas membantunya duduk lalu ia menepis tangan pak bagas lalu lari meninggalkan pak bagas tanpa sepatah katapun. Pak bagas hanya melihatnya berlari begitu saja

" Anak jaman sekarang bandel bandel" ujarnya lalu pak bagas melanjutkan perjalanan pulangnya.

*************

Pak bagas sudah mulai membaur dengan kehidupan barunya, perlahan kenangan sedih masa lalunya mulai tertimbun walau kadang sesekali kenangan itu melintas di pikirannya.

Ia banyak belajar dari pengalamannya ia tak mau terhempas lagi dari kehidupan untuk kedua kalinya..

        (Selesai season 1 lanjut season 2 )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang