Rantau

11. benih

Pak banu terlihat masih ngos ngosan menikmati sisa kenikmatannya tadi sedangkan pak bagas masih terdiam ia bingung

" Sini pak saya bantu kocokin juga" ujar pak banu lalu pak bagas bangkit melepas pakaiannya satu persatu batang besarnya sudah setengah menegang.

Ia berlutut di antara hempitan paha pak banu yg masih mengangkang. Pak bagas meraih tangan pak banu ke arah batangnya.

" Gede banget pak" ujar pak banu kagum

" Kocokin pak" ujar pak bagas lalu pak banu mulai memainkan batang besar pak bagas sampai tegang maksimal

" Ahhhhhh" pak bagas mulai meringis ketika nafsunya mulai naik

Lalu ia melumuri batangnya sendiri dengan sperma yg tadi pak banu tumpahkan di atas perutnya

" Pak saya kalau gak ada lubang susah keluar " ujar pak bagas ber alasan

" Jadi gimna pak?" Balas pak banu

" Kalau boleh pak...saya ingin memasukannya kedalam lubang an*s bapak" ujar pak bagas lirih pak banu hanya terdiam tak menjawab pak banu tak tau harus menjawab apa.

Jari pak bagas lalu mengusap usap lubang pak banu

" Ahhhhhh geli pak" ujar pak banu menggelinjang ketika dinding depan lubangnya di mainkan pak bagas

Lalu pak bagas mengarahkan batang yg sudah licin itu ke arah depan lubang pak banu.

" Pak...." Pak banu sedikit khawatir ketika ujung kepala batang pak bagas mulai menempel dengan lubangnya

" Gak papa pak tahan ya mungkin pertama agak sakit tapi setelah itu enak kok di jamin deh" ujar pak bagas meyakinkan pak banu

Lalu dengan perlahan pak bagas mulai mencoba membobol lubang pak banu

" Ahhhhh perih pak..." Ujar pak banu ketika ujung batang pak banu sudah masuk kedalam lubang . Pak bagas melanjutkan aksinya dengan perlahan sehingga membuat pak banu tidak terlalu merasa sakit.

Setelah beberap kali percobaan lalu satu hentakan pak bagas membenamkan seluruh bagian batangnya kedalam lubang pak banu.

Blesss

" Arghhhhhhh sakit pak eeeegeggggrrrr" pak banu merintih kesakitan.

" Tahan ya pak" ujar pak bagas

Pak bagas meraih kedua tangan pak banu lalu ia mulai menggoyangkan pelan maju mundur pinggulnya.

" Ahhh sempit sekali pak lubangmu ahhhh "

" K*nt*lku serasa di jepit jepit pak ahhhhh" pak bagas merancau tak karuan menikmati jepitan sempit lubang pak banu

" Ahhh pelan pak sakit" pak banu masih menahan perihnya. Pak bagas terus menggoyang pinggulnya maju mundur sambil terus memegangi kedua tangan pak banu.

" Ahhhhhhhh pak"

" Ahhhhhhhhhhhh"

Setelah beberapa menit, perih yg di rasa pak banu perlahan berganti menjadi aneh pak banu lalu merintih nikmat

" Ini apa pak....ahhhh enak pak...." Ujar pak banu tanpa sadar lalu pak bagas tersenyum melihat reaksi pak banu begitu.

pak bagas menaikan ritme genjotannya semakin cepat membuat tubuh gempal pak banu terguncang dibuatnya rintihan pak banu semakin menjadi ketika pak bagas menggenjotnya semakin cepat.

" Ahhh pak aduh pak. Ahhhhh"

" Enak pak ?" Ujar pak bagas

" Enak pak ahhhhh saya baru merasakan nikmat yang aneh " pak banu merancau menikmati genjotan batang pak bagas di lubangnya.

Perut pak banu tersa penuh oleh batang pak bagas namun sesuatu aneh ketika batang itu keluar masuk membuat sensasi nikmat yg belum pak banu rasakan seumur hidupnya

" Arhhhhhhhhh terus pak cepat ahghhhh" ujar pak banu semakin menjadi

Pak bagas mempercepat genjotannya lalu ia terpejam " ahhhhhhh mau keluar pak ahhhhhhhhh" pak bagas semakin cepat menggoyang

Pak banu juga semakin merintih tanpa ia sadari batang yg tadi sudah klimaks kini sudah tegak lagi.

" Pak enak pak saya juga mau......ahh ahhhhhhhhh"

Crottttttt croooooot croooooooot

Pak bagas menembakan spermanya kedalam lubang pak banu dan pak banu menumpahkan spermanya di atas perut berceceran keduanya mencapai klimaks bersamaan. Pak banu dan pak bagas masih ngos ngosan lalu pak bagas menarik batangnya .

Plopppp

" Ahhhhhhh" pak banu merintih ketika batang itu di lepas

Pak bagas ambruk di samping pak banu sambil matanya terpejam menikmati sisa kenikmatan dari lubang pak banu.

" Terimakasih pak" ujar pak bagas

" Saya yg terimaksih pak..seumur hidup saya belum pernah berhubungan senikmat ini , sekalipun istri saya " pak banu masih kaget dengan nikmat yg ia rasa tadi ketika prostatnya di sodok sodok batang pak bagas tersa nikmat.

Bergegas mencicipi kenikmatan, langkah pertama,
Tak terasa, candu rasa memulai perjalanan.
Rasanya begitu manis, begitu menggoda,
Namun hati-hati, niscaya akan ada penyesalan.

Kenikmatan bisa memikat, tundukkan akal,
Seperti aliran sungai yang tak terhentikan.
Tersesat dalam candu, hingga tak terkendali,
Mengingatkan diri, batasi nafsu dan keinginan.

Candu kenikmatan, pelajaran berharga,
Kendalikan diri, jangan biarkan dia merenggut.
Temukan keseimbangan, nikmati dengan bijak,
Sebelum candu memimpin kita ke dalam kegelapan.

Bersam.....