Chapter 2

1.1K 122 26
                                    

Di meja makan keluarga Jung, terasa begitu tenang dan hening. Hanya terdengar dentingan antara sendok, garpu, serta piring yang di kenakan untuk makan malam. Anak-anak dari Jung dan menantunya pun ikut makan malam dimeja makan keluarga tersohor tersebut. Ya, anak-anak dari Jaehyun memang tidak meninggalkan rumah besar itu. Mark dan Jeno yang notebanenya sudah menikah tetap menempati kamar mereka dirumah bergaya klasik namun modern tersebut, meskipun awalnya istri-istri mereka menginginkan rumah sendiri karena begitu tidak enak jika satu rumah dengan mertua.

Tapi apa daya, Taeyong selalu melarang mereka membeli rumah apalagi mansion yang mungkin akan jauh dari keberadaan mansion Jung ini. Menurutnya, itu membuang uang saja karena di mansion Jung tersebut masih banyak kamar yang kosong dan siap untuk dihuni. Untuk masalah tidak enak, Taeyong selalu memperlakukan menantunya dengan sangat baik bahkan lebih disayang dibanding anak-anak mereka. Itulah salah satu cara agar menantu dan anaknya tidak akan meninggalkan mansion ini. Beserta cucunya.

Pintu utama terbuka dengan sedikit kasar. Mereka yang sedang menikmati makanan penutup langsung menghentikan kegiatannya dan menatap siapa yang datang dengan bantingan pintu yang sedikit kencang. Bahkan Jaehyun yang akan menusuk buah apricot pada salatnya pun tidak jadi karena tau anak ketiganya baru saja datang. Jaemin Jung lah pelakunya.

"Selamat datang, anakku. Bergabunglah untuk makan malam sayang"

Ucapan selamat datang dari sang ibu hanya diberi anggukan saja. Jaemin langsung menghampiri meja tersebut dan duduk di samping kakak iparnya. Ia menerima sebuah nasi dengan lauk pauk yang begitu mewah, meskipun tidak begitu berselera tapi Jaemin masih memiliki itikad dan sopan santun terhadap orang tuanya salah satunya kepada sang ibu. Ia memang dikenal kejam, tegas, dan berdarah dingin. Namun, jika sudah dengan sang ibu sifat itu akan berbanding terbalik dari biasanya.

"Ingin ikan bakar ini, Jaemin? Kebetulan tadi Renjun membawakan ikan bakar dekat rumah sakit"

Jaemin diam sejenak. Ikan bakar ya. Yangyang sangat menyukai ikan bakar dekat rumah sakit kakak iparnya itu bekerja. Bahkan saat-saat pertama mereka bertemu pun, ketika di kedai ikan bakar itu. Dimana Yangyang saat itu tidak memiliki uang untuk membeli ikan dan berakhir Jaeminlah yang membelikannya karena merasa iba. Berujung Yangyang menemuinya lagi dan menginginkan dirinya sebagai sugar daddy-nya serta ladang uangnya.

Sial! Dia benar-benar merindukan pemuda itu. Bagaimana pun juga, dirinya sudah tidak ada urusan apa-apa lagi dengan si manis. Tapi Jaemin sangat-sangat merindukan Yangyang, bahkan perasaannya untuk tunangannya pun tidak sampai berefek seperti si manis itu. Ada apa dengannya?.

"Jaemin"

Jaemin tersadar dan tersenyum ke arah Taeyong seraya mengangguk untuk memberikan ikan bakar tersebut untuk ia makan. Taeyong dengan senang hati memberika ikan bakar itu dan kembali duduk untuk melanjutkan memakan hidangan penutup.

Brak!

"HALMEONI HARABEOJI! EOMMA APPA! ICUNG DAN LELE PUYANGGGG!!"

"Jangan berlari-lari sayang! Nanti kalian jatuh!"

Teriakan melengking dan langkah kaki terburu-buru tersebut membuat semuanya menggelengkan kepala. Kedua bocah laki-laki berusia 5 tahun dan 4 tahun tersebut berlari ke arah meja makan dengan senyum berseri-seri mereka. Renjun dan Haechan langsung membawa anak mereka pada gendongannya serta mendudukkannya di bangku meja makan.

"Lain kali jangan seperti itu ya Chenle dan Jisung. Nanti jatuh dan berdarah kan yang merasakan sakit kalian juga bukan halmeoni atau yang lain. Mengerti sayangnya halmeoni?"

Chenle dan Jisung saling menatap sejenak memikirkan ucapan nenek kesayangannya itu. Mereka pun tersenyum dan mengangguk setuju bahwa mereka tidak akan melakukan hal tersebut karena membahayakan diri meraka. Taeyong tersenyum senang dan mengacak rambut keduanya dengan gemas. Jaehyun yang melihatnya pun merasa hatinya menghangat. Istri beserta cucunya begitu menggemaskan sekali.

My Sugar Pain [JAEMYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang