Prologue

1.4K 145 10
                                    

Suara lenguhan itu memenuhi ruangan apartemen mewah ini. Sepasang anak adam itu saling menyesap dan membelit lidah satu sama lain. Pergulatan panas itu berlanjut hingga sang dominan membuka semua pakaian yang melekat ditubuh mereka berdua. Jaemin Jung, pemuda tampan yang menjadi dominan itu, menyesap daerah leher jenjang submisifnya. Meninggalkan tanda keunguan disana.

Suara lenguhan sang baby, membuat Jaemin semakin bernapsu. Setelah puas menandai sugar baby nya, ia mengambil sebuah pelumas untuk mempermudah jalannya memasuki sang penghangat ranjangnya. Jaemin menaruh pelumasnya diketiga jarinya dan langsung membuka paha itu lebar. Tanpa aba-aba, ia memasuki ketiga jarinya untuk melakukan foreplay.

"Ahh daddhh.. Lebih dalam, nghh.."

Jaemin menyeringai kala pemuda manis itu merasa nikmat akibat dirinya. Ada rasa puas tersendiri melihat si manis begitu menikmati permainannya. Setelah baby nya sudah mengalami orgasme, Jaemin mempersiapkan dirinya untuk memasuki pemuda ini. Dengan membaluri kejantanannya dengan pelumas, ia perlahan memasuki lubang senggama yang begitu menyenangkan bagi Jaemin.

Yangyang Liu, pemuda yang berstatus sebagai sugar baby pengusaha terkenal ini, meringis ketika kepemilikan Jaemin memasuki lubangnya. Ada rasa sakit dan nikmat dalam satu waktu. Setelah ada rasa lega dari keduanya karena berhasil masuk, Jaemin mulai bergerak perlahan dan diberi desahan serta lenguhan dari sang baby. Jaemin begitu menyukai pemandangan dibawahnya yang begitu cantik baginya.

"Buka matamu dan tatap aku"

Ucapan penuh perintah itu langsung dituruti oleh Yangyang. Mereka saling menyelam dalam tatapan meskipun Jaemin terus melakukan kegiatannya dibawah sana.

"Ouhh.. Ahh daddhh.. Lebih cepat"

"Kau nikmath, sayang. Ahhh.."

Jaemin terus mempercepat tusukannya karena ia akan sampai pada klimaksnya, sementara Yangyang sudah lebih dulu orgasme dibanding Jaemin. Ketiga tusukan, Jaemin keluar di dalam Yangyang seraya menimbulkan rasa hangat disana. Ia melepaskan kejantanannya dan langsung memeluk baby nya yang terlihat kelelahan di sebelahnya. Mereka pun terlelap dengan tubuh masih dalam keadaan percintaan mereka.

-My Sugar Pain-


Sinar sang surya menembus gordain kamar si pemuda manis. Yangyang membuka matanya dan merasakan tangan besar melingkar ditubuhnya. Ia baru mengingat kembali bahwa tadi malam, dirinya dan Jaemin melakukan persetubuhan yang diinginkan oleh pengusaha terkenal itu. Yangyang memutar tubuhnya menghadap ke arah sugar daddy nya, matanya menatap cincin pertunangan yang bersemayam di jari manis penghasil uangnya beberapa tahun ini.

Ia menyentuh cincin sederhana namun sangat bermakna itu. Ada rasa sesak di dadanya karena fakta menghancurkannya. Ia tidak akan pernah mendapatkan pria ini karena pria ini hanyalah menganggapnya layaknya jalang yang selalu dibutuhkan untuk memuaskan hawa napsunya. Terlihat dari mata Jaemin yang menganggapnya tidak lebih dari sugar baby nya. Padahal Yangyang mencintai pemuda ini segenap hatinya.

"Ada apa dengan cincinku? Kau menginginkan cincin?"

Yangyang menatap mata sehitam jelaga itu dan tersenyum kecil dengan gelengan dikepalanya. Untuk apa ia ingin perhiasan seperti cincin tersebut, padahal perhiasan dari pemuda ini begitu banyak di lacinya dan tak pernah ia pakai. Yangyang menghela nafas berat dan itu tidak luput dari penglihatan Jaemin. Ada yang tidak beres dari pemuda ini.

"Ada apa? Ada masalah, hm? Kenapa sedari tadi menghela nafas terus menerus?"

Pertanyaan Jaemin, menyadarkan Yangyang. Ia menatap dalam mata itu dan menggeleng pelan dengan senyum kecil yang manis disana. Jaemin mengangkat satu alisnya dengan mata tajam yang menusuk indera penglihatannya, ada yang tidak beres dari si manis ini.

"Aku ingin bertanya sesuatu hal padamu? Bolehkah?"

Jaemin mengangguk seraya memainkan rambut halus sang simpanan. Masih menatap mata coklat tanah tersebut menyelidik seraya menunggu pertanyaan apa yang akan dilontarkan oleh penghangat ranjangnya ini. Yangyang memejamkan mata untuk memantapkan hatinya agar berani menyuarakan isi hati dan pikirannya.

"Jika aku ingin berhenti dari hubungan ini, apakah kau mau melepaskanku?"

Mendengar ucapan Yangyang, ia langsung mengerutkan dahinya dan tak lupa rawut wajah yang sudah mengeras menahan emosi. Yangyang yang ditatap seperti itu merasa takut tetapi ia harus berani karena ini demi masa depannya juga.

"Apa maksudmu?"

Pertanyaan retoris dengan nada dingin itu membuat Yangyang menghela nafas. Ia bangkit dari tidurnya dan di susul juga oleh Jaemin. Ia masih menatap tajam dan menusuk pemuda manis pengisi kehangatan ini.

"Aku ingin hubungan ini berakhir. Aku tidak mau menjadi egois karena harus menjadi simpananmu, padahal dirimu sudah memiliki pengisi hari-harimu. Sebentar lagi kau akan menikah, aku tidak mau menjadi penghancur rumah tanggamu jika aku masih menjadi sugar baby mu. Aku juga memiliki hati, bagaimana sakitnya jika suamiku nanti memiliki simpanan"

Jaemin mengeraskan rahangnya mendengar penuturan pemuda manis itu. Tak tau mengapa Yangyang malah melepaskan dirinya yang sudah lama menjadi sumber kekayaannya. Padahal ia yang merengek untuk menjadi simpanannya waktu itu. Jaemin menghela nafas berat, ia pun tidak bisa memaksa dengan alasan logis si manis. Di perjanjian mereka memang tertulis jika ingin mengakhiri hubungan ini, harus memiliki alasan yang logis untuk diberikan kepada pihak 1. Dan alasan Yangyang sangat diterima oleh akal sehatnya.

"Baiklah, tapi kau tau bukan konsekuensinya?"

Yangyang mengangguk dan langsung memberikan semua kartu debit dan hadiah pemberian Jaemin seperti kalung, cincin, anting, kunci mobil, serta kunci apartemen yang ia tinggali saat ini. Jaemin terpaku melihatnya, ternyata pemuda ini sudah menyiapkan semuanya jauh-jauh hari. Pantas saja, ia melihat satu buah koper terpampang apik di sebelah lemari mewah apartemen ini.

"Semua barang pemberianmu aku kembalikan kepadamu. Semuanya tidak ada yang tersisa. Baju-baju brand ternama serta sepatu yang kau berikan untukku, masih tersimpan apik di lemari. Aku tidak membawa barang pemberianmu sekecil apapun. Jadi, di koperku hanya berisi barang punyaku sendiri"

Jaemin mengangguk meskipun hatinya tidak merelakan pemuda manis ini mengakhiri hubungan mereka. Tapi ia pun tidak boleh egois karena ini sudah keputusan bersama. Mungkin nanti Jaemin akan mengintai pemuda ini dari kejauhan karena Yangyang akan tetap menjadi miliknya meskipun mereka tidak ada hubungan apapun setelah ini.

Yangyang tersenyum kecil dan memegang tangan Jaemin. Ia menatap mata itu dengan perasaan cinta yang tumbuh di dalamnya, padahal sudah terlihat mata pria itu tidak menginginkannya sama sekali, mencintainya apalagi.

"Terima kasih sudah memberikanku kemewahan seperti ini. Aku tidak menyangka akan berakhir mendapat kemewahan dengan melakukan hal seperti ini. Tapi kau memperlakukanku sangat baik, aku sangat berterima kasih. Setelah ini, hiduplah dengan bahagia bersama pilihanmu. Jangan pernah ganggu aku lagi karena hidup kita sudah masing-masing sekarang. Aku pamit, jaga dirimu baik-baik ya. Jaemin-ssi"

Setelah mengatakan itu, Yangyang bergegas memungut pakaiannya yang berserakan di lantai. Ia langsung memasuki bilik kamar mandi untuk membasuh tubuhnya yang lengket akibat pergumulan tadi malam. Sementara Jaemin tidak bergeming dengan wajah dingin dan tajamnya. Seringai kecil terpampang apik disana tanpa tahu bahwa otak cerdasnya menyusun rencana untuk pemuda manis tersebut.

"Kau sudah memasuki hidupku, Liu. Jadi, kau tidak akan bisa lepas dariku meskipun kau menolaknya sekalipun. Kau akan tetap menjadi milikku. Milik Jaemin Jung"





-TBC-









.
.
.









Wowowwow!! haloooo!! yaampun wkwkw first time nulis beginian huhuuhu. semoga suka yaaa hueee jelek banget nulisnya :'( gak bisa nulis mature scene diri ini. tapi aku berusaha yaa buat nulis yang Bagus. semoga kalian tetep tertarik membaca dan mengikuti alurnya. jangan lupa voment ya guys!

happy reading and have a nice day💓

My Sugar Pain [JAEMYANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang