Sudah 2 minggu Yangyang bekerja di butik milik keluarga Jung sebagai pramuniaga. Beruntung, dirinya selama bekerja di sana tidak ada yang senioritas dan pekerja di butik D'Almore itu ramah pada pekerja baru sepertinya. Yangyang merasa betah bekerja di sana, hampir sama ketika ia bekerja di cafe Italia daerah Busan.
Dan sudah 2 minggu juga dirinya tinggal di mansion besar itu. Meskipun masih ada gangguan dari Jaemin di saat dia memiliki kesempatan, untungnya Yangyang bisa menghindari. Apalagi ketika Jaemin nekat datang ke kamarnya dengan pintu sambungan antara kamarnya dengan kamar milik mantan sugar daddy nya itu. Nasib buruk memang. Untungnya, Yangyang langsung berlari keluar kamar dan memilih untuk tidur di salah satu kamar milik maid yang tidak terpakai. Keberuntungan pun berada di pihaknya, kunci kamar itu hanya ada satu dan sekarang ia pegang. Jaemin pun tidak akan pernah masuk ke kamar persembunyiannya itu.
Yangyang tersenyum kala satu pelanggan telah pergi. Ia menghembuskan nafas lelah karena sedari siang hingga malam tanpa henti ia melayani para pelanggan milik butik Jung tersebut. Untung kelas perkuliahannya hanya sampai jam 11 siang, sisanya kelas diliburkan karena dosen tidak hadir karena ada rapat. Dan disinilah Yangyang bekerja tanpa henti namun ia merasa senang.
"Yangyang, setelah butik ini tutup mau kah kau ke kedai ramen ujung sebrang sana? Kami para staff ingin memakan ramen setelah ini"
Salah satu pekerja bernama Chaeryoung itu mengajak Yangyang untuk gabung. Ia berfikir sejenak, sudah lama ia tidak memakan ramen setelah kepindahannya ke mansion Jung. Yangyang pun menyetujui dan diberi senyum senang oleh Chaeryoung. Gadis cantik dan imut itu, langsung memberitahukan beberapa staff bahwa Yangyang akan ikut bersama mereka. Para staff pun mengacungkan kedua jempolnya dengan antusias. Yangyang yang melihat terkekeh kecil, kenapa mereka lucu sekali.
Sekitar jam 10 malam, Butik telah di tutup. Yangyang pun langsung merapihkan beberapa pakaian yang tidak sesuai dengan tempatnya sekaligus membereskannya dari debu yang menempel disana. Staff yang lain pun turut membersihkan tempat tersebut karena Taeyong selaku pemilik butik berpesan, agar selalu menjaga kebersihan di butiknya agar pelanggan merasa nyaman dan betah untuk berbelanja disana. Mereka pun menurut.
Setelah selesai, mereka langsung mengganti pakaian pramuniaga menjadi pakaian seperti biasa. Yangyang langsung memakai jaket bomber hitamnya dan tas selempang kesayangannya. Tak lama, Chaeryoung datang dan memberitahu bahwa staff lain sudah menunggu di depan butik. Mereka pun pergi dari tempat ganti dan pergi menuju kedai ramen sebrang jalan, setelah mengunci pintu butik D'Almore tersebut.
Mereka sesampainya langsung memesan ramen yang diinginkan. Meskipun terkesan sederhana namun penyajian beberapa menu ramen tersebut sangat lengkap. Yangyang terkesima melihatnya. Ia pun memesan Kurume Ramen yang disajikan dengan rebusan tulang babi sebagai kuah kaldunya. Apalagi topping daging babi goreng, rumput laut, berserta telur setengah matangnya. Aish, membayangkannya saja membuat Yangyang keroncongan.
"Yangyang-ah, dengar-dengar dirimu tidak berasal dari Korea ya?"
"Eum! Kenapa, Chaeryoung-ah?"
"Tidak ada. Hanya bertanya saja hehehe. Jadi, kau berasal dari mana? Biar aku tebak, jika dari wajah sepertinya kau berasal dari Thailand? Apakah aku benar?"
Yangyang tertawa mendengar tebakan gadis imut ini. Bisa-bisanya ia disebut dari Thailand meskipun sang ibu mewarisi darah Thailand, namun dirinya bukan lahir di Thailand apalagi tinggal disana. Yangyang menggeleng seraya meminum ocha, teh hijau khas Jepang.
"Apakah wajahku mirip dengan aktor Thailand? Meskipun ibuku seorang Thailand tulen namun darah warisanku bukan dari Thailand. Aku dari Beijing, China"
Chaeryoung terperangah mendengarnya. Ternyata pemuda manis ini berasal dari negara tetangga. Ia hanya terkekeh malu dan menyeruput teh hijau miliknya. Yangyang hanya tertawa melihat tingkah gadis tersebut. Tak lama, pesanan mereka pun telah datang dan keduanya langsung menyeruput ramen tersebut dengan hikmat. Tak jarang terdengar erangan nikmat dari keduanya akibat rasa ramen yang begitu cita rasa dan pas di lidah mereka. Surga dunia bagi mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Pain [JAEMYANG]
FanfictionBukan berisi kisah romantis dengan dibumbuhi banyak kemanisan di dalamnya. Tetapi berbanding terbalik dari semua hal itu. Bagaimana kisah ini dipenuhi oleh sebuah konflik yang begitu rumit dengan seseorang dimasa lalunya. Yangyang Liu, pemuda manis...