Sang bulan telah selesai menunaikan tugasnya, berganti dengan sang fajar yang bersinar terang. Cicitan burung pun berseru merdu menemani indahnya hari yang baru. Cahaya mentari menembus celah ventilasi ruangan dimana sepasang anak adam saling berbagi kehangatan berada.
Bulu mata panjang nan lentik itu bergerak, merasa terusik dengan sinar yang menerpa wajahnya. Tubuhnya menggeliat, lalu berusaha menarik kembali selimut yang melorot menampakkan kulit polos bagian atasnya.
Netranya melirik pria disebelahnya, yang masih terlelap dalam kedamaian. Membelai pipinya yang halus tanpa bulu. Lalu beralih pada bibirnya yang terlihat sedikit kering. Fikirannya melayang, memutar kembali memori beberapa jam yang lalu, saat dirinya dan Heeseung memadu kasih. Evelyn tak tau apakah setelah ini ia akan menyesal atau malah merasa bersyukur.
Menyesal karena melanggar sumpah yang telah ia jaga selama puluhan tahun, atau bersyukur karena kembali merasakan perasaan yang dulu ia miliki saat pertama kali bertemu dengan mendiang suaminya dan seorang pria mantan kekasih atlet nya.
Hembusan nafas Evelyn yang kelewat keras membuat tidur Heeseung terusik, pria itu mengeratkan dekapannya pada perut Evelyn. Seakan enggan membiarkan wanita itu pergi. Heeseung hanya ingin Evelyn menghabiskan sisa waktu mereka hari ini. Tak perlu melakukan apa-apa, hanya cuddling atau mungkin bercinta sepanjang hari. Itu sudah cukup bagi Heeseung.
"Morning" sapa Heeseung dengan mata yang masih terpejam.
"Morning. Bisa lepaskan tanganmu? Aku perlu kekamar mandi" pinta Evelyn.
"Ikuut" rengek Heeseung yang dihadiahi cubitan kecil oleh Evelyn.
Evelyn melilitkan selimut ketubuhnya, membuat tubuh polos Heeseung bergidik karena cuaca masih sangat dingin menerpa kulit telanjangnya.
Hampa rasanya saat Evelyn beranjak darinya, kehangatan itu terasa sirna terbawa oleh Evelyn yang kini telah hilang dibalik pintu.
Wajah Evelyn bersemu saat melihat Heeseung yang tengah memakai kembali pakaiannya. Tubuh itu, tubuh yang beberapa saat yang lalu ia sentuh bahkan ia gores dengan kuku panjangnya saat ia tak bisa mengendalikan diri akan terjangan-terjangan kenikmatan yang Heeeseung berikan padanya.
"Melihat sesuatu yang kau suka?" Goda Heeseung sembari menampilkan smirk andalannya.
Memutar bola mata, Evelyn beranjak setelah memunguti pakaiannya dan kembali masuk kekamar mandi. Ia tak berniat mandi, karena Evelyn kesini tak membawa perlengkapan toiletries serta baju ganti. Ia akan langsung kembali ke apartemen miliknya dan bersiap menuju gallery.
Seharusnya hari ini Evelyn libur, tapi karena pameran akan diadakan dua hari lagi, Evelyn jadi semakin sibuk guna memastikan semua persiapan sudah matang.
"Kau langsung pulang?" Tanya Heeseung karena melihat Evelyn sudah mencangklong slingbag miliknya.
"Iya. Aku akan langsung ke gallery setelah ganti pakaian" jelas Evelyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
28 YEARS OLD | HEESEUNG ✔️
FanficMenjadi awet muda tak selamanya merupakan berkah bagi Evelyn Jung. Itu yang ia rasakan saat mendapati dirinya berhenti menua sesudah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. ⚠️ Mature Content