Heeseung masih termangu ditempatnya, netranya terlihat kosong seperti tak ada binar kehidupan yang terpancar disana. Fikirannya berkecamuk memikirkan sederet kemungkinan kesahalahan yang telah ia perbuat hingga Evelyn kembali meninggalkannya.
Ia tak bisa seperti ini.
Dengan cepat ia membuka lemari dan menyambar pakaian apa saja yang bisa ia kenakan. Kakinya menapaki tangga dengan terburu-buru. Sudah belasan menit berlalu, Heeseung merutuki kebodohannya karena tak langsung mengejar Evelyn sesaat setelah ia membaca surat itu. Mungkin sekarang wanita itu sudah dalam perjalanan kembali ke Seoul.
Heeseung panik saat tak menemukan kunci mobilnya diatas nakas, ia segera berlari keluar rumah dan mendapati ayahnya yang tertunduk lesu. Matanya celingukan kesana kemari mencari keberadaan mobilnya. Sepertinya Evelyn yang membawa mobil itu.
Tapi bukan itu yang Heeseung pedulikan.
"Ayah melihat Evelyn?" Tanya Heeseung, Nafasnya terengah karena berlari.
"Dia sudah pergi nak" Donghae tersenyum getir "dan tak akan kembali" lanjutnya kemudian.
"Maksudnya?! Apa ayah mengatakan sesuatu pada Evelyn?!" Heeseung panik, kalau-kalau orang tua nya tidak setuju dengan hubungannya dan Evelyn lalu sengaja mengusir wanita itu dari rumah mereka.
"Ayah tak bilang apa-apa" jawabnya berusaha meyakinkan Heeseung.
"Apa ada yang ayah sembunyikan dariku?" Yang ditanyai hanya bungkam sembari menatap Heeseung dengan raut yang menyiratkan penyesalan.
"Ayah!" Tanpa sadar Heeseung meninggikan suaranya.
"Maaf" Heeseung menyugar rambutnya frustasi "kalau ada sesuatu yang ayah sembunyikan tolong beritahu aku"
Bimbang, itu yang saat ini Donghae rasakan, disatu sisi ia kasihan melihat anaknya yang tampak putus asa seperti ini. Namun disisi lain ia merasa bukan kapasitasnya untuk menceritakan kisah hidup yang dialami oleh Evelyn. Itu merupakan sebuah rahasia yang sudah wanita itu tutupi selama puluhan tahun.
"Ayah tak berhak menceritakannya padamu, nak" gumannya pelan.
Sebenarnya apa yang terjadi antara ayahnya dan Evelyn. Mereka terlibat kecanggungan yang tidak biasa sejak pertama kali bertemu. Seperti seseorang yang mempunyai kisah masa lalu yang tak terselesaikan.
Heeseung berlari kembali memasuki rumah, ia berniat menyusul Evelyn sembari merapal doa semoga semuanya belum terlambat. Ia mengemasi barang-barang miliknya secepat yang ia bisa dan kembali turun. Jake yang baru saja terbangun dari tidurnya menatap heran pada Heeseung yang terlihat sedang terburu-buru.
"Mau kemana?"
Kakinya terhenti saat Jake menanyainya "Pulang ke Seoul" lalu melanjutkan kembali langkahnya.
"Lalu aku?" Tanya Jake dengan raut wajah kebingungan.
Heeseung berdecak, kenapa disaat seperti saat ini adiknya harus mengeluarkan sifat rewelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
28 YEARS OLD | HEESEUNG ✔️
Fiksi PenggemarMenjadi awet muda tak selamanya merupakan berkah bagi Evelyn Jung. Itu yang ia rasakan saat mendapati dirinya berhenti menua sesudah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. ⚠️ Mature Content