Bakat Terpendam

14 2 0
                                    

rasanya aku bahagia sekali hari ini, karena bapa mengijinkan aku bernyanyi bersama Azka. ini semua diluar dugaanku, dan saat aku memberi tahu Azka, ia senang bukan main. masih tidak percaya sebenarnya, karena bapa selalu membatasi kegiatanku. bukan hanya padaku saja bapa seperti itu tapi pada kak Najma juga sama. aku tahu bapa seperti itu karena dia sangat menyayangi kami.

beberapa hari belakangan, Azka juga mengajarkanku beberapa lagu. dia nampak semangat sekali. aku juga sudah memberi tahu mas Raihan, dia juga setuju. aku senang karena orang-orang disekitarku mendukungku. ka Najma juga memberiku semangat.

tibalah, malam dimana aku akan tampil perdana bersama Azka. aku masih sangat gerogi, tapi Azka berkali-kali memberiku semangat. malam ini aku hanya menggunakan celana jeans berwarna hitam yang dipadukan dengan blous berwarna peach. rambut panjangku, ku ikat keatas. aku hanya menggunakan flat shoes berwarna hitam. dan yang terakhir aku hanya memoles wajahku tipis lalu memakai lipstik berwarna pink. sangat sederhana.

aku berkali-kali menghembuskan nafas melalui hidung dan ku keluarkan lewat mulut, agar dapat mengurangi rasa gugup sebelum menaiki panggung. kuedarkan pandanganku kepenjuru cafe. dan tanpa sengaja aku melihat orang yang beberapa hari ini aku rindukan. mas Raihan.

"Azka, ko ada mas Raihan?" tanyaku pada Azka yang tengan menghidupkan microfon.

"eh masa?" Azka memberikan salah satu microfon itu kepadaku.

"ko aku curiga yah sama kamu." aku menatap tajam pada Azka yang hanya dibalas cengiran olehnya. 

"selamat malam!" sapa Azka pada para pelanggan cafe.

"kali ini saya tidak tampil sendirian. ada nona manis yang akan berduet dengan saya. namanya Inara Arumi. minta tepuk tangannya semua!"

semua pelanggan cafe bertepuk tangan menyambutku. rasanya senang sekali bisa diterima dengan baik.

"hello," ucapku berusaha menyapa semua dengan senyum selebar mungkin yang disambut dengan antusias.

"nona manis mau nyanyi apa malam ini?" tanya Azka padaku.

"aku mau nyanyi. Nothing's gonna change my love for you untuk seseorang yang duduk paling belakang." aku melirik sekilas kearah mas Raihan yang di balas senyuman. hatiku rasanya berbunga-bunga.

"ah ternyata sweet sekali yah nona ini," ucap Azka berusaha menggodaku kemudian mengedipkan sebelah matanya kearah mas Raihan.

"langsung saja yah. nothing's gonna change my love for you, Inara Arumi."

seketika lampu cafe dipadamkan hanya lampu yang menyorot kearah panggung saja yang dihidupkan. 

semuanya diam saat aku mulai menyanyikan lirik pertama.

if i had to live mh life without you near me

the days would all be empty

semua orang tampak bertepuk tangan dan bersorak. aku tersenyum, bahagia sekali karena semua orang menyukai lagu yang dibawakan oleh ku.

the nights would seem so long

with you i see forever oh so clearly

i might have been in love before

but it never felt this strong

our dreams ore young and we both know

they'll take us where we want to go

hold me now, touch me now

i don't wanna live without you

nothing's gonna change my love for you

Bunga MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang