• Chapter 2 •

19 2 3
                                    

Intel Section, 2060.

Gadis berkacamata itu menyeruput susu pisangnya sebelum mengutak-atik alat didepannya. Saat ini bagian Inteligen sedang memperbaiki beberapa Arcaphone yang rusak karena latihan keras para Troops yang terjun ke lapangan, tidak seperti para Inteligen yang hanya duduk manis dan mengontrol keadaan mereka. Membuka akses, melihat jarak, memberi jalan, tak lebih. Meskipun begitu, mereka tetap wajib mengikuti latihan fisik seperti biasa.

"Excuse me, Sir. May i ask something?" Seorang pemuda mengacungkan tangan di tengah ruangan,

"You may," Balas Pria hitam yang memimpin kegiatan dengan ramah,

"Arcaphone ini bukan sekedar headphone atau microphone yang dilengkapi radar, tapi juga menyatu dengan pelindung kepala yang dapat dilipat. Jadi..." Laki-laki itu berterus terang kepada sir Ralphwell, yang disimak oleh seluruh anggota intelijen, kecuali Sara. Ia memilih untuk fokus dengan  chip radar yang pecah di mejanya. Lagipula, ia mengenal Arcaphone ini sejak lama. Tak perlu bertanya lagi.

Seiring waktu, sesi tanya jawab itu kian memanas tanpa Sara sadari, lebih mirip dengan debat daripada pertanyaan tentang fungsi Arcaphone.

"Lalu jika seseorang tersebut terluka? Apa anda mau merawatnya?"

"Itu tanggung jawab Medisi, bukan Intel." Jawab Ralphwell tenang.

"Tapi dengan radar yang rusak, apa dia bisa menyerang dan bertahan dengan baik?? Bukankah para Troops harus menjalankan misi dengan baik?? Please tell me, Sir Ralphwell, if you want this country safe." Seru anak itu dengan penekanan di akhir. Membuat seisi ruangan senyap. Ralphwell hanya memandangnya datar, tanpa ekspresi terkejut ataupun terlihat berpikir.

"Kamu itu sebelumnya emang gini? Bertindak tanpa berpikir, sampai mempermalukan diri?" Jawabannya membuat si anak mengerutkan alisnya bingung. Beliau kemudian melanjutkan,
"Coba liat di layar kerja kamu, ada notifikasi apa?" Jemarinya menunjuk kebawah, mengisyaratkan laki-laki itu menengok ke layar kerja di mejanya. Mata anak itu terbelalak tak percaya.

PERINGATAN REHABILITASI
ANDA BERTERIAK DAN BERTANYA SECARA BERLEBIHAN KEPADA ATASAN, YANG MENIMBULKAN KETIDAK NYAMANAN LINGKUNGAN. PELAPOR MENGATAKAN BAHWA ANDA MENGELUARKAN KATA KATA ANCAMAN. REHABILITASI ANDA DIMULAI 19 AGUSTUS SAMPAI 20 AGUSTUS. TERIMAKASIH.
-SEKSI KEAMANAN

"Bukannya peraturan sudah dipampang jelas di setiap asrama, juga dibacakan dengan jelas waktu itu di aula?" Sinis Ralphwell sedikit kesal. Anak itu terpaku di tempat, masih tertunduk.

"...Maaf..." Ujarnya pelan. Ia langsung berjalan menuju pintu keluar. Mata Sara hanya mengintip kepergian anak itu, ia melewatkan ekspresinya tadi karena menyibukkan dirinya kepada pekerjaannya. Ia menyadari tatapan kasihan dari gadis disebelahnya.

"Gak usah khawatir, mungkin orang kontra yang kurang suka sama Hetharegen. Biasa, lah," Bisiknya dengan senyum yang mengagetkan wanita bersurai pirang itu. Ia pun membalasnya dengan senyuman pula.

"Iya, sih... banyak juga yang benci sama Hetharegen. Padahal mereka yang berhutang budi sama tentara kita." Jawabnya lembut. Sara tertawa kecil.

"Oh iya! Lupa. Gue Jones, Tim 34"

"Aku Keynest, tim 28. Asal mana?"

"Masih Urennalios, sih. Lu?" Tanya Sara sambil kembali pada Radarnya.

"Oh... Aku Schanton, jauh ya?" Gadis itu juga mulai fokus pada tugasnya. Seperti Intel lain.

"Iya juga... Omong-omong, kangen rumah, gak? Lu lumayan jauh, kan." Canda Sara, Ia tertawa kecil, mengangkat bahunya.

The Jackals [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang