My Daddy Is PET Bag 2

15.2K 284 7
                                    

Tiba-tiba Gue mendengar ada suara langkah kaki menuju kearah kamar.

"Duh gawat itu siapa lagi gimana kalau mama?!" pikir gue panik...

Akhirnya gue minta papa buat mengenakan pakaiannya lagi agar tidak menimbulkan curiga.

"Pah buruan pake bajunya," titah gue pada papa yang masih terdiam melihat gue.

"Tapi tuan? saya tidak bisa, karena seorang budak tidak sopan jika melakukan itu," ucap Papa masih mengangagap dirinya anjing peliharaan gue yang notabene adalah majikan dia.

"Sudah buruan pake Pah!" titah gue dengan nada keras karena kalau ketahuan bisa mampus gue nanti lagi pula kasihan papa takut nanti disalah gunakan oleh orang ketika dia melihat papa bertingkah seperti ini.

Akhirnya papa pun menuruti perintah gue dan bergegas memakai bajunya lagi sebelum orang itu datang dan betul saja gak lama setelah itu Gue mendengar suara bibi memanggil papa dari arah luar kamar yaitu pintu.

"Permisi Tuan, ini minyak yang anda minta," ucap Bibi membawakan minyak yang gue sendiri gak tahu itu minyak apa.

"Terima kasih," ucap Papa sangat ramah.

Aku pun kaget mendengar itu tetapi berusaha untuk tenang agar bibi tak curiga pada aktivitas kita tadi sebelum dia datang ke kamar papa.

"Untuk apa yah papa beli minyak itu? apa papa ada sesuatu yang disembunyikan sebelum gue pelet?" pikir gue negatif thinking tentang papa yang akan yang meminta bibi membeli minyak itu apa jangan jangan papa mau mengkhianati mama lagi.

Gue pun langsung menanyakan maksud minyak itu yang saat ini berada ditangan papa dan seketika Papa pun kembali seperti awal sebelum mbok datang.

"Itu minyak apa hah apa kau ingin membuatku marah?" ucap gue langsung tegas memastikan agar tidak ada pengkhianatan diantara wanita lain yang papa sembunyikan jika itu benar terjadi akan gue tebas habis habisan tuh kontol.

"Tidak kok Tuan, badan hamba agak ngilu Tuan jadi tadi saya minta mbok beli minyak," jelas Ayah pada Gue membuat gue sedikit tenang karena minyak itu hanya sebatas minyak pijat biasa tidak unsur pengkhianatan didalamnya seperti ajian yang gue punya untuk mengubah papa jadi seorang gay.

"Oh jadi Mungkin maksudmu Gue harus mijat badan lo yang kecapekan itu? atau mau minta gue buat jadi pelayan lo jing?" ucap Gue kembali meninggikan suara yang menuduh papa akan meminta gue memijat tubuhnya nanti malam.

Gue lihat Ayah sedikit kaget dan takut, sepertinya bentakan gue sudah benar tertanam di dalam alam bawah sadar Papa yang telah kupelet jadi dia takut pada gue "Ampun tuan, jangan sakiti saya," Jawab Papa sangat takut padaku dia langsung berlutut dan kembali menjadi anjing manis yang seperti di awal aku pun hanya terseyum melihat momen itu karena papa gue kini ada dibawah kendali gue anak kandungnya sendiri.

"Oke kalau begitu sekarang sini lo layani gue dengan pantat lo itu anjing yang udah gue bobol sebelumnya cepat naik ke kasurnya lo dan istri lo gak pake lama atau gue siksa lo digudang nanti!" ucap gua menyuruh papa untuk melayani gue dikasur saat itu juga.

"Eh jangan!" Teriak papa dengan nada tinggi seolah tak suka dan melarang Gue untuk naik dan menikmati tubuhnya di kekasur miliknya.

"Wah wah, udah berani bentak tuan yah sekarang anjing ini bukan seperti layaknya seorang budak, hal seperti itu adalah tidak pantas lo lakukan ngerti gak lo karena lo itu cuma seorang budak hina yang gak boleh membentak tuannya dasar budak bodoh!" hardik gue pada papa kembali menegaskan posisinya saat ini yang hanyalah seorang budak dan anjing peliharaan punya gue.

"Bu.. Bukan gitu, maksud saya tuan, biar saya cari tempat lain aja yang lebih lega agar tuan puas dengan pelayanan saya sebagai budak tuan,"Jawab Papa sangat takut kepadaku yang sudah sesuai dugaanku, Papa tak ingin tuannya merasakan servie langsung ditempat tinggalnya (kamar pribadi) yang baginya
itu sangat tak pantas ia berikan untuk tuannya.

"Yaudah kalo emang itu yang Papa mau langsung aja cari lokasi yang pas untuk kita bermain, kalo gitu Gue mau siap-siap dulu, semoga lekas ketemu yah lokasinya biar kita langsung mulai permainannya," Aku berlalu pergi ke arah kamarku, kini gue lihat Papa mulai berjalan ke arah belakang, sepertinya dia akan langsung menyiapkan tempat yang akan menjadi tempat esekusi nanti kepadanya. yaitu gudang yang dikhusus memang untuk menaruh barang bekas yang sudah tidak dipakai lagi oleh keluargaku.

Dan kini tiba saatnya yaitu waktunya esekusi

Gue pun langsung menemui pala digudang yang menjadi tempat penyimpanan barang bekas tak terpakai.

"Udah siap lo?" tanya gue pada Papa saat ini yang telah menyambut gue digudang dengan keadaan bugil dan langsung menghampiri gue untuk segera berlutut dibawah kaki gue saat ini.

"Sudah Tuan," jawab papa menganguk dan menjilat kaki gue seolah anjing yang mengajak main tuannya.

Gue minta lo nungging sekarang," titah gue pada papa langsung thepoint.

"Baik Tuan hamba akan melakukannya," akhirnya paa pun nungging memamerkan pantat indahnya.

"Bagus," tanpa aba-aba Gue yang sudah bernafsu pun langsung melumasi lobang Papa yang sudah cukup longgar akibat sodokan Gue beberapa hari lalu dengan ludah Gue.

"Aahh Tuan ahh perih Tuan ampun saya tidak kuat!" keluh papa memohon ampun saat kontol gue mulai membobol ulang pantatnya papa.

Gue pun tak mempedulikan rintihan dari mulut papa itu Gue tetap fokus membobol lubang Papa yang kemarin sempat ketunda karena bibi, "ahh ahh diam kau Jing, udah tegang nih kontol gue butuh lubang," ucap gue dengan kuat Gue langsung memasukkan kontol Gue dengan sekali hentakan ke dalam lobang Papa.

"Aaahhh Tuan ahh perih, tapi enak Tuan ahh terus tuan," desis papa meringis namun dibarangi oleh desahan manja khas papa.

"Aahh emang gak salah deh lubang loh jing masih tetap enak banget nih meskipun udah pernah gue bobol lobang lo aahhh," desah gue juga sambil memuji pantat papa yang tetap enak meskipun udah pernah gue bobol.

Gue pun terus mengenjotnya dengan ritme kasar sambil memutar pinggul Gue.

"Aaahhh Tuan, aahhh enak sekali Tuan nikmat Tuan terus Tuan cabulin saya Tuan aahhh," desis papa kembali meminta pengampunan untuk dihentikan permain saat ini.

"Ahh iya enak banget lobang lo jing gila ahh gue sodok terus lo sampai gue puas!" ucap Gue sembari menggenjotnya makin dalam dan keras.

"Aah aahhh Tuan aaahh nikmat sekali Tuan aahhh ahh," desah Papa sambil menglolong binal sendiri tanpa diminta oleh gue.

"Aaaahhh aaahhhh ahhh enak ahhh mentok uuhh uhhh mentok Gue kontol gue mentok Pah aahhh," ucap gue keenakan saat kontol gue mentok di lubang papa yang sangat seret meskipun sudah pernah dibobol

"aahhhaahhhhhh nikmat sekali Tuan aahhhh terus Tuan aahhh sodok lobang saya Tuan robek lobang Saya tuan kalau perlu aahhh ahhh," desah Papa makin binal.

"Iya gue akan sodok lubang lo gue robekin lobang lo gini yang lo mau kan!" ucap Gue menggenjot lubangnya papa makin kuat.

"aahhhh ahhhaahhhh, iya iya iya Tuan iya aahhh ahhhh nikmat Tuan saya ingin muncrat Tuan aahh muncrat Tuan,"

"Lo udah keluar hah! ahhh gue juga bentar lagi keluar nih," desah Gue merapatkan kontol gue dengan pantat papa.

"Plok plok plok ahhh ahh gue aahhh keluar aaahhhh ahhh aahh,"

Croot croot croot

Jbroot!

Jbrot!

Tembakan sperma Gue cukup banyak hingga memenuhi lubang pantat papa dan kita pun tepar.

Tamat jangan lupa votemen yah cerita ini di dedikasikan untuk Nrlaf93

yang mau request juga bisa kok rulesnya masih sama yah tinggal follow PangeranAskara25 lalu dm isi cerita fantasi kalian

Tamat

Short Story HotManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang