∆∆Sebelum baca bisa sambil dengerin lagunya dulu.∆∆
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Melihat sinar matahari yang bersinar cerah di pagi hari akan menjadikan harimu bersemangat dari hari berikutnya. Sinar matahari yang menyapa menenangkan hati jika akan ada hal baik. Kini matahari tidak mau beranjak dari peraduannya seperti kemarin-kemarin. Awan-awan menari-nari seolah-olah menertawakanku. Berkali-kali aku jatuh berdiri tapi aku tidak pernah mau belajar, lagi-lagi kembali jatuh. Katanya orang yang sudah pernah sakit hati akan memiliki perasaan yang lebih peka dan waspada. Namun mengapa itu tidak terjadi padaku? Aku kembali buta oleh rasa yang namanya cinta. Cinta yang rasanya manis membuatku terbang ke awang-awang tapi aku juga lupa terlalu terbang tinggi akan membuat sakit. Aku kembali lupa jika bahagia dan sedih adalah pernyataan cinta yang saling terikat tidak pernah terpisah.
Aku tidak berniat membuka jendela, hanya mengintip berharap cahaya matahari berubah pikiran untuk beranjak. Namun kenyataannya matahari membiarkan awan-awan bermain air dengan sangat riang. Aku kembali ke peraduanku yang nyaman. Peraduan yang tidak akan pernah berkhianat. Aku menaikkan selimut menutup semua tubuhku tak terkecuali kepalaku. Berharap aku tidak mendengarkan satu suara yang sangat mengganggu.
"Dia selingkuhanku." Satu kata yang paling aku benci.
"Aku mencintainya." Kata itu terus saja berputar-putar berdengung di telinga.
Aku beranjak dari peraduanku. Dengan sigap aku ambil satu persatu kenangan yang tersisa. Mengumpulkannya dalam kardus lalu membuangnya ke tong sampah. Aku merosot karena tubuhku seperti tidak lagi bertulang. Menangis sesenggukan ditemani rintikan air hujan yang menari-nari di atas bumi. Tak lagi aku pedulikan hawa dingin yang merasuk ke setiap tulang-tulang. Nyatanya aku yang bodoh karena kembali lagi dibodohi. Aku teringat dengan kejadian semalam, aku terlihat kuat tapi tidak tahu seberapa rapuhnya aku sendiri karena aku tidak mau menunjukkan rapuhku pada orang lain. Orang lain harus melihat sisi aku yang kuat apapun yang terjadi.
¥¥¥¥¥
Semalam harusnya menjadi malam yang indah tapi malah berubah menjadi rasa sakit. Malam yang mengingatkanku jika inilah sisi lain dari cinta bisa dirasakan. Sisi lain cinta yang serupa dengan matematika. Ada banyak cara untuk memecahkan soal matematika tapi ada seribu jalan menemukan angka yang tidak pernah bisa dicocokkan dengan jawaban.
Aku menatap suasana malam yang indah apalagi didepanku makan malam romantis sudah ditata dengan dekorasi yang sangat indah. Lampu-lampu yang berkelap-kelip ditambah cahaya dari sinar bulan menjadikan semakin indah. Ini yang aku impikan makan romantis bersama kekasihku.
Aku melihat ada dua sosok laki-laki dan perempuan yang akan berciuman. Untuk memperjelas pandangku aku langsung mendekat. Suara sepatuku membuat sang laki-laki terjiangkat kaget langsung berdiri menatapku."Itu anu aku mau jelasin sebenarnya kita-."
"Aku percaya kok sama kamu."
"Aku mau-."
"Mau makan romantis bersama? Mau bikin kejutan untukku? Atau jangan-jangan kamu mau melamarku? Menjadikanku teman untuk menua melihat indahnya dunia." Aku menunduk malu dengan rona merah di pipiku. Aku hanya berharap dress merah ini dan make upku tidak memperlihatkan aku adalah wanita bodoh. Aku tidak mahir berdandan semoga dia menyukainya.
Tiba-tiba seorang wanita itu berjalan mendekati laki-laki yang tidak lain adalah kekasihku. Mataku membola ketika melihatnya dengan enteng mencium kekasihku didepan mataku. Aku hendak marah namun belum sempat bicara wanita itu sudah menyela.
"Wanita bodoh! Kamu mengganggu ciuman kami!"
"Apa maksudmu heh?!" Aku berbicara tidak mau kalah.
"Aku selingkuhannya, dia mencintaiku dan kita akan menikah. Lihatlah dia baru saja melamarku." Wanita itu memamerkan cinta di jarinya. Wanita macam apa dia? Dengan bangga dia mengatakan statusnya selingkuhan. Aku terkejut karena mengira itu cincin untukku. Dasar bodoh!
"Aku memang berselingkuh. Aku mencintainya dan kami akan menikah." Dengan entengnya laki-laki didepanku yang tidak lain kekasihku mengucapkan itu tanpa beban. Bahkan tidak ada permintaan maaf.
Aku melepas dua sepatu yang menyiksa di kedua kakiku. Melemparkan satu sepatu ke arah laki-laki itu hingga dia terjatuh. Aku sengaja melemparnya dengan keras. Wanita yang dideklarasikan sebagai selingkuhannya panik melihatnya jatuh. Aku mendekati mereka dan mengatakan dengan lantang, "Kita putus."
Kembali aku lemparkan satu sepatu ke arah perutnya.
"Semoga rasa sakit yang aku rasakan juga kamu rasakan. Kita impas."Wanita selingkuhannya hendak marah-marah tapi dia ditahan oleh gelengan kepala mantan kekasihku yang setengah sadar.
Aku pergi meninggalkan mereka berdua. Terdengar sang wanita berteriak memanggil sang kekasih. Dasar lelaki lemah! Baru dilempar sepatu saja pinsan.
Jangan lupa ya untuk vote dan komentar.
Boleh memberikan krisar loh dengan bahasa yang sopan tentunya.
Terima kasih😉
Happy Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
LANTAS
RomanceNico sangat menyukai game dan dunia sejarah namun ia tak menduga hal itu menjadi bekalnya berpetualang.