Hai semua! Selamat hari selasa!
Kok aku ngerasa ceritanya ga seru ya 😅
Ah sudahlah..Selamat membaca!
.
.
.
.
.
🌸🌸🌸
"hey Solar!!"Suara panggilan tiba-tiba itu membuyarkan lamunanku.
Aku mengerjapkan mata dan mataku langsung bertemu dengan sosok yang tak lain adalah Halilintar. Aku bahkan tak sadar bahwa sedari tadi aku memelototinya.
Namun bukan Halilintar yang memanggilku melainkan Taufan, ia berjalan menghampiriku.
"yo! Coach bilang dia akan meneraktir kita makan daging untuk amunisi sebelum pertandingan sesungguhnya! kamu ikut kan??!" ujarnya riang gembira dengan sedikit ancaman di ujung kata-katanya.
Aku hanya tersenyum kecil melihatnya, temanku satu ini.. kalau urusan daging dia memang paling semangat.
"hmm..sebenarnya hari ini agak males sih.." gumamku.
Mataku melirik ekspresinya dan tanpa sadar aku tersenyum saat melihat reaksi lucu dari temanku itu. Ia memang paling lucu kalau memasang wajah ngambek, persis anjing Samoyed tetanggaku saat tidak diberi makanan.
"ohh mau diseret ya??" tanyanya datar, namun dengan bibir yang mengerucut persis seperti anak umur lima tahun. Aku tergelak melihatnya.
"kau belakangan ini makan daging mulu..kolestrol inget!" ujarku.
"hey! Makan daging itu bagus untuk amunisi di gym tau! Lihat nih otot!" pamer Taufan sembari menggulung lengan bajunya, memamerkan otot lengannya yang sudah mulai terbentuk dan kabel-kabel yang menjalar dibalik kulit putihnya.
Boleh diakui kalau usahanya di gym selama beberapa bulan terakhir cukup membuahkan hasil.
"awas aja kalo ngeluh-ngeluh pas leher encok"
"ga bakal! Taufan udah anti kolestrol sekarang!"
"ya ya terserah deh. Ngomong ngomong.. mana separuh belahan jiwamu? Biasanya kalian jalan bareng terus kayak kembar siam"
Aku bertanya sambil netra-ku melihat sekeliling, tidak kutemukan Thorn di sekitar Taufan seperti biasanya.
"ohh Thornie, dia pergi bareng lili tadi ke ruang loker" jawabnya santai.
Alisku mengernyit "lili ? topeng monyet yang sering mangkal didepan? Ngapain dia ke loker?"
"itu Lilin! Lili itu Halilintar!"
Kepalaku refleks menengok ke bangku sebelah dimana Halilintar sudah tidak ada lagi. Aku bahkan tak menyadari kapan ia pergi.
"lah..sejak kapan.."
"bengong mulu sih kerjaannya! Thornie sempet kesini loh buat jemput Lili tadi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starly Project 2nd : ℝ𝕖𝕕𝕒𝕞𝕒𝕟𝕔𝕪 (Solar x Halilintar) [✔END]
Romance"Solar, perpisahan itu pasti ada. Tak ada yang bisa dilakukan selain menunggu waktu itu tiba.. karena itu, kumohon jangan mencintaiku" "Hali, kamu lupa satu hal. Perpisahan akan selalu ada, tapi kalau bisa memilih..aku ingin menghindari perpisahan...