dua belas

1.9K 190 8
                                    

Hari ini Chiel sangat amat badmood. Ini semua gara-gara dirinya kalah dari Glara kemarin. Dan pagi ini ia terpaksa memenuhi perjanjiannya jika dirinya kalah.

Dari kemarin perasaan Chiel memang sudah tidak enak, karena perjanjian yang mereka buat sangat amat menyiksa dirinya. Terbukti dari saat ia menjemput Glara sampai parkiran sekolah ia menjadi bahan tontonan orang-orang yang melihatnya saat ini.

Glara hanya terkekeh geli sekarang. Sebetulnya ia ingin sekali meledakkan tawa saat murid Bimasakti Husada menatap Chiel sekarang. Baginya ini adalah momen lucu yang harus diulang sekali seumur hidup.

"Ketawa lo!" Kalau bukan pacar sendiri udah Chiel bogem sekarang. Dia enak-enakan ketawa dirinya menanggung malu. Sialan!

"Lucu tau, El!" Katanya dengan tawa kecil yang terdengar seperti ejekan ditelinga Chiel. "Chiel keliatan manis, hihihihi."

"Bacot lo!" Sarkas Chiel. "Awas aja sampai gue diketawain temen-temen gara-gara elo!"

Glara gak bisa janji. Ya mau bagaimana, sekarang Chiel keliatan lucu banget!

"Yuk, El, ke kelas!" Ajak Glara sembari menggandeng lengan Chiel.

Belum aja mereka meninggalkan tempat perkiraan, bunyi motor milik Kayana dan Danan terdengar memasuki parkiran. Chiel hapal betul suara motor mereka. Dan siap-siap saja ia bakal ditertawakan oleh sahabat sialannya itu.

"ANJ*R?! Lo ngapain pakai begituan, sialan?!" Celetuk Danan diakhiri tawa yang tidak bisa dibendung. Nah, kan apa kata Chiel. Belum aja batinnya mingkem, udah kejadian aja. Padahal baru buka, helm si curut masih sempat aja nge-roasting dirinya. Chiel mendengus. Menatap tajam kearah Danan.

"Anak TK gak di sini, dek. Kamu salah alamat. Mau mas anter?" Ini lagi si Kayana, kenapa cowok kalem itu juga ikut-ikutan si?

"Bacot lo semua!" Cetus Chiel kesal. Lihat aja kalau mereka berdua ngledekin dia lagi, bakal dirinya hajar itu si Danan dan Kayana.

"Anak kecil gak boleh ngomong kasar! Diajarin siapa si?" Ujar Danan. Dan Chiel masih diam.

"Tas nya bagus, dek. Beli dimana?" Kali ini Kayana menyahuti.

Sudah cukup! Chiel kesal. Apalagi saat ia ditertawakan kedua sahabatnya+pacarnya. Untung kalau cuman mereka bertiga doang, tapi ini murid-murid juga pada ngeliatin mereka sambil nahan tawa.

Bertambah lah kesal Chiel jadinya!

Chiel melepas tas yang ia kenakan. Lalu menghempasnya ke tanah. Glara yang melihat itu langsung melotot menatap Chiel.

"Kok dibanting si, El? Kan Chiel harus pakai sampai pulang sekolah. Kalau Chiel gak pakai berarti Chiel gak menepati janji!" Ucap Glara yang membuat Chiel mendesah kasar.

"Ayo dipakai, dek. Om anter ke kelasnya," ledek Danan yang mengundang tawa dari Glara dan kayana.

Chiel kesel. Saking keselnya cowok itu menghampiri Danan untuk memberikan laki-laki itu bogeman mentah yang berhasil di dapatkan di pipi kiri laki-laki itu.

Danan oleng, hingga terjatuh dari motornya. Untung badannya gak ketimpa motor besarnya. Gimana kalau iya? Remuk-remuk dah tubuhnya.

CHIELANANTA (ON-GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang