9 Pagi yang panas / 18+

2.1K 218 25
                                    

Peringatan konten dewasa*

Karena ini ga terlalu vulrgar aku up aja yaa.

Emma membuka mata setelah melewati malam yang tak ia ingat, seperti pada saat ia mabuk bersama Gabriel kemarin.

Ini pasti karena pil yang Gabriel minum sebelum menciumnya. Menjadikannya objek fantasi atas wanita yang ia cintai.

Namun... terbangun dipelukan Gabriel seperti  ini juga membuatnya sangat bahagia. Pagi seperti ini yang selalu Emma bayangkan. Berada dipelukan Gabriel dengan begitu erat dan mesra.

Emma mengusap lengan kekar Gabriel, mengusap perut sispex tanpa busana itu dengan lembut, lalu menatap celana panjang Gabriel yang ternyata tanggal. Dia tidak memakai apa-apa selain...

Gabriel hanya memakai celana dalam?Ini lebih parah dari hanya sekedar menggunakan boxer.

Emma menelan ludah dengan tubuh kaku ketika merasakan sesuatu yang begitu keras menempel pada perutnya. Ia mengigit bibir bawahnya karena terlalu gugup. Apa itu milik Gabrielll...???

Jadi semalaman Gabriel memeluknya dengan kondisi seperti ini? Ketika merasakan Gabriel bergerak-gerak seolah akan bangun dari mimpinya, Emma langsung menutup matanya kembali.

Emma tidak mau menatap Gabriel dengan kondisi seperti ini. Ia tidak tahu cara menghadapinya! Terlalu memalukan! Dan benar saja, Gabriel langsung memicingkan mata ketika merasakan sorot matahari mengenai wajahnya.

Menyadari Emma disisinya, tidur dipelukannya, dikamarnya, membuat Gabriel bertanya-tanya dengan apa yang terjadi semalam. Apa ia mengatakan sesuatu? Apa Emma sudah tahu semuanya?

Gabriel tersenyum manis lalu mengusap wajah cantik itu dengan lembut, dan mengecupnya singkat. Gabriel berharap Emma tahu segalanya, perasaanya, bahwa Gabriel sangat mencintainya. Karena Gabriel terlalu pengecut untuk mengatakan perasaannya, ketika ia sadar.

"Morning..."  Bisiknya seraya mengecup pipi itu sekali lagi, lalu bangkit menuju kamar mandi.

Sama halnya dengan Emma, Gabriel juga tidak mengerti kenapa semua bajunya tanggal, apa mungkin mereka melakukan sesuatu? Kali ini Gabriel tidak ingat apapun.

Emma kembali membuka mata ketika suara percikan air dikamar mandi tersebut terdengar samar. Dadanya berdegub kencang saat ini. Apa maksud perlakukan Gabriel tadi?

Ia pun bangkit dari ranjang dengan segera. Ketika selimut yang ia kenakan lepas, mata Emma langsung melototot sempurna. Jadi ia juga hanya memakai celana dalamnya? Bra yang ia kenakan juga lepas entah kemana?

"Gabrielll...!!!!" Teriaknya kencang.

Pria yang dipanggil spontan keluar dengan tubuh basahnya, tanpa memakai sehelai benangpun karena panik.

"Kenapa? Ada apa?" Gabriel langsung berlari ke arahnya.

"Argghhh...!!!!!"

"Apa?"

"Pakai bajumu brengsekkk...!!!!" Teriak Emma seraya menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Termasuk pandangan mata dan kepalanya, agar ia tak lagi melihat benda berurat milik Gabriel yang terpampang jelas.

"Aku panik, kamu teriak-teriak, aku pikir kenapa!"

"Mesum!" Gabriel tersenyum smirk ketika wanita itu menutupi seluruh badannya seraya terus berteriak memintanya berpakaian.

Gabriel pun menarik selimut itu, lalu mengangkat Emma ke gendongannya.

"Mau apa?"

"Mandi bersama?"

Forbidden DesireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang