Peringatan konten 21+ **
Pancuran shower membasahi tubuh telanjang seorang pria saat ini. Tubuh yang begitu sempurna dan sexy. Begitu tegap, hingga membuat siapa saja ingin menyentuhnya.
Emma melepas bajunya hingga menyusul pria itu untuk telanjang. Ia berjalan menghampirinya, lalu memeluknya dari belakang seraya mengusap dada tegap itu dengan jemarinya. Mengusap milik pria itu yang sudah berdiri dengan gagahnya.
"Gabriel... " Emma meremat benda panjang berurat itu, seraya mencium pundaknya.
Gabriel membalikkan badan, lalu menatap wanita itu dengan kabut gairah. Pria itupun mulai menyentuh tubuh Emma. Membelai pinggangnya yang ramping, lalu merayap kepada miliknya yang sempit dan belum terjamah oleh siapapun.
"Jangan tolak aku, jadilah pria pertamaku Gabirel... " Bisiknya pelan.
Gabriel hanya diam seraya mengusap milik Emma dengan sensual. Ia berjongkok dihadapannya, lalu mencium bibir bawah wanita itu dengan sangat hati-hati.
"Ahh... " Emma mendesis ketika merasakan lidah Gabriel memasuki miliknya. Memberikan tusukan-tusukan menggelikan yang nikmat.
"Gabe... " Emma merosot dan terduduk di kloset ketika cumbuan Gabriel semakin dalam di bawah sana. Tusukan lidah itu terasa semakin dalam, dan itu membuat Emma gila! Ia ingin lebih!
Kedua kaki Emma menjepit kepala Gabriel ketika kulumannya semakin kuat. Sangat nikmat dan panas! Ini adalah kali pertama Emma merasakan sensasi hebat tersebut.
"Ahh...!!!" Emma terbangun dari tidurnya dan menatap ke arah sekitar. Ia menilik pakiannya yang ternyata masih utuh, termasuk celana dalamnya. Jadi semuanya hanya mimpi?
Emma pun menyentuh miliknya yang basah karena mimpi gila tersebut. Kenapa semuanya terasa nyata? Bahkan sisa-sisa kenikmatan itu masih sangat membekas dan bisa ia rasakan dengan jelas.
Emma turun dari ranjang dan berlari turun dari tangga untuk mencari Gabirel. Ia menuju ruangan kerja pria tersebut, dan menatapnya yang sedang sibuk dengan komputer.
"Tadi kamu kekamarku?" Tanya Emma spontan.
"Memindahkanmu keranjang."
Benar juga, Emma tidur disofa Gabriel semalam. Emma memeluknya, dan tidak heran jika Gabriel memindahkannya. Yang jadi pertanyaan, apakah Gabriel menyentuhnya? Apakah Gabriel benar-benar melakukan apa yang ada di mimpi?
Atau itu hanya mimpi konyolnya karena ia terlalu mengharapkan Gabriel selama ini? Okey, Emma akan mencobanya lagi nanti malam! Ia harus pura-pura tidur agar tahu apa yang Gabriel lakukan padanya.
Emma tersenyum senang lalu berlarian ke arah Gabriel untuk duduk di pangkuannya.
"Apa?" Tanya Gabriel cuek. "Tumben kamu bersikap baik." Ujar Gabriel lagi keheranan.
"Nanti malam kamu kemana?"
"Dirumah, bekerja, tidak ada hal lain." Balas Gabriel acuh.
"Perfect!" Seru Emma bersemangat, lalu mencium pipi Gabriel sebelum pergi dari sana.
Gabriel geleng-geleng saja melihat tingkahnya. Ada apa gerangan?
Drrttt..!!! Suara ponsel yang berbunyi membuat lamunan Gabriel buyar. Dirinya pun membuka pesan tersebut, lalu beranjak berdiri dari meja kerjanya dengan spontan.
Jadi anak buahnya berhasil menemukan tukang kebun yang kabur, pasca kejadian pembunuhan orangtuanya?
"Gabe!" Suara Emma membuat Gabriel sedikit terkejut, juga fokus yang terbelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Desire
RomanceDua geng mafia berperang untuk saling menjatuhkan, merebut kekuasaan, dan membalaskan dendam. Namun ternyata kisah kehidupan mereka tidak hanya seputar itu. Para pemimpin mafia malah terjebak dengan hasrat terlarang ditengah-tengah misi perebutan k...