2. rumah belakang

2.4K 348 58
                                    

Pegangan pria itu terlalu kencang seakan ingin mematahkan tulang tangan Andera, dan juga langkah pria itu terlalu cepat sehingga Andera sedikit terseret oleh pria itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pegangan pria itu terlalu kencang seakan ingin mematahkan tulang tangan Andera, dan juga langkah pria itu terlalu cepat sehingga Andera sedikit terseret oleh pria itu.

Gaun yang dalam dan juga berat membuat Andera kesusahan selain itu tangan kirinya berusaha menutupi dadanya karena gaun yang dia gunakan seakan-akan akan melorot.

Setelah beberapa belas langkah berjalan tiba-tiba pria itu berhenti. Andera tidak tau mereka berhenti dimana, karena Andera sama sekali tidak bisa melihat.

"Apakah saudara Edgar dan saudari Andera sudah siap dengan janji suci pernikahan kalian?"

Mendengar suara itu akhirnya Andera tau bahwa mereka saat ini berada di depan seorang pendeta, dan itu sebentar lagi mereka akan mengucapkan janji suci pernikahan yang artinya mereka akan segera resmi menjadi suami-istri.

"Siap." ujar suara pria disampingnya dan suara itu terdengar sangat dingin tanpa minat.

"Apakah saudari Andera sudah siap?"

Sekarang pertanyaan dari pendeta itu mengarah kepada Andera. "S-siap," jawab Andera gugup dengan suara bergetar.

"Baiklah. Maka tibalah saatnya untuk meresmikan pernikahan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan saya"

"Edgar Zionathan maukah saudara menikah dengan Andera Carlos yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?

"Ya, saya bersedia."

"Kepada mempelai wanita, Andera Carlos maukah saudari menikah dengan Edgar Zionathan yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"

Andera tidak kunjung menjawab pertanyaan pendeta itu. Hatinya terasa sangat ragu, diapun merasa sangat takut dengan pernikahannya.

"Saudari Andera."

"Y-ya?"

"Baiklah kita ulangi sekali lagi. Andera Carlos maukah saudari menikah dengan Edgar Zionathan yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"

Sungguh Andera tidak bisa menjawab ucapan pendeta tersebut, tapi detik berikutnya tangannya terasa dicengkeram dengan kuat oleh pria di sampingnya.

"Y.ya saya bersedia."

"Baiklah. Sekarang kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri."

Andera termenung mendengar perkataan pendeta itu. Dia tidak menyangka bahwa dia sekarang sudah menjadi seorang istri. Istri dari seorang raja mafia yang sangat terkenal dengan kekejamannya. Bahkan Andera tidak menyadari suara hiruk-pikuk tepuk tangan yang ada di ruangan itu hingga saat tangannya di bawa entah kemana. Andera hanya mengikuti ke mana tangannya akan di bawa karena dia tidak mengetahui tempat di mana dia berdiri saat ini.

ANDERA AND THE KING OF MAFIA (Straight)  EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang