6: makan malam

4.2K 514 12
                                    

"Aku mengerti" ucap Yibo.

Wang Yibo menggantung beberapa lukisan di beberapa sisi. Lalu kembali berdiri di depan pintu, mencoba mencari tempat yang pas untuk tempat tidurnya nanti.
"Disini mungkin lebih baik" ucapnya pada diri sendiri.

Setelah meletakkan benda-benda pada tempat yang tepat menurut Yibo. Ia merasa puas dengan hasil kerja kerasnya.

"Samsung!" Panggilnya.

"Ada apa Tuan? Apa anda butuh bantuan?" Tanya Samsung.

"Bagaimana dengan hadiah yang aku kirim ke rumah keluarga Xiao Hai, apa semua berjalan dengan baik!?" Tanyanya.

"Tentu saja, semua berjalan sesuai rencana." Ucap Samsung.

"Kerja yang bagus" kata Yibo memuji.

Samsung terlihat khawatir, ketika mengingat hari pernikahan sudah dekat.
"Tuan, bagaimana dengan pernikahan anda nanti?"

"Bagaimana, apa maksud mu bagaimana?" Tanya Yibo, tidak paham apa yang di khawatirkan si pengawal.

"Keluarga Wang mustahil bisa hadir dalam pernikahan Anda. dan bagaimana bisa di sebut pernikahan jika Pihak keluarga mempelai tidak hadir dalam penyatuan dua keluarga." Ucap Samsung sebagai orang yang sangat paham adat serta situasi keluarga Wang.

"Oh itu masalahnya."

"Iya, Wang Yibo" kata Samsung menyebut nama Tuannya, namun Yibo tidak keberatan.

"Jangan khawatir, aku sudah memiliki solusi jauh-jauh hari sebelumnya!" Kata Yibo dengan wajah tanpa beban.

"Solusi?" Samsung masih tidak puas jika tidak tahu, solusi macam apa yang di rencanakan Tuannya.

Wang Yibo menatap Samsung dengan serius "aku akan melakukan dua kali pernikahan. Untuk pertama kita akan melakukannya di kota Qianlong. setelah aku mengajak istriku nanti ke klan, disana kami akan melakukan pernikahan secara resmi."

Samsung akhirnya bernapas lega.

Cuaca di luar tidak begitu baik, sebab gerimis sepanjang hari.
Wang Yibo yang sudah terlanjur mengirim pesan pada calon mertua, jika ia akan berkunjung, Yibo tidak bisa membatalkan karena alasan cuaca.

Hingga matahari tenggelam di permukaan gerimis masih saja membasahi bumi kalah itu.

"Siapkan kereta!" Titahnya.

"Baik tuan" Samsung segera melakukan tugasnya.

Tidak lama setelah menerima perintah, Samsung telah kembali.
"Kereta sudah siap tuan"

Wang Yibo mengambil jubah warna coklat dan segera mengenakan sambil berjalan.

Sore itu, Wang Yibo mengunjungi kediaman keluarga Xiao Hai, dimana calon istrinya.

Tiba di gerbang, kedatangan Yibo di sambut hangat oleh calon mertua. Walaupun berat menerima pernikahan sesama jenis, namun mereka tetap menunjukkan sikap ramah.

"Selamat datang Tuan!" Ucap para pelayan menyambut kedatangan Yibo.

Ny.Xiao /nyonya Xiao
Tn.Xiao /Tuan Xiao

Dalam rumah sedikit bising akibat bisikan dari satu ke yang lain.
"Calon suami tuan kedua sudah tiba" ucap pelayan memberi tahu pelayan lain.

"Dia sangat tampan"

"Sssttt, jaga Ucapan mu, dia calon suami Tuan kita."

"Maafkan aku hehehhe."

"Akan sangat serasi jika berdampingan dengan tuan kedua"

"Tuan kedua, lebih tampan darinya"

"Apa yang kalian lakukan? Apa kerjaan kalian semua sudah selesai?" Tanya ketua pelayan.

Semua pelayan kembali pada kesibukan masing-masing.
Xiao Hai dan sang istri menyambut kedatangan Yibo.

"Selamat datang,  Yibo!" Ucap ibu Xiao Zhan.

"Wang Yibo, silahkan masuk" Xiao Hai sebagai kepala keluarga mempersilahkan Calon mantunya.

"Terima kasih Paman" ucap Yibo sopan.

Di masa lalu, Wang Yibo juga berkunjung ke rumah Xiao Zhan pertama kalinya setelah menyerahkan hadiah pertunangan.
Kali ini pun sama.

Namun ada hal yang berbeda, jika dulu Xiao Zhan menolak bertemu dengan Yibo di hari itu. Tapi saat ini Xiao Zhan menyambutnya dengan ramah.
Xiao Zhan tau ini adalah takdir mereka, untuk selalu berjodoh.
Takdir yang tidak bisa Xiao Zhan hindari.

Xiao Zhan berdiri di ambang pintu ketika Wang Yibo masuk.

Yang Zi dan Xingxu merasa lega, melihat reaksi Xiao Zhan yang baik-baik saja.

"Apa kabar nyonya!" Sapa Samsung melihat Xiao Zhan. Beberapa bulan ini dia mengawasi Xiao Zhan dari suatu tempat yang tidak di ketahui oleh orang lain selain tuannya.
Jauh sebelum jiwa Xiao Zhan dari dunia lain hadir dalam tubuhnya. XIAO Zhan sudah lebih dulu di awasi oleh Samsung. Walaupun status tuannya/Yibo sudah bertunangan dengan orang lain saat itu.
Namun beruntung karena bisa di batalkan dengan alasan tertentu.

Xiao Zhan menatap Samsung. Dia pengawal pribadi mereka dulunya. Sekarangpun masih.

Xiao Zhan pura-pura tidak kenal, bagaimanapun juga ini pertemuan pertama kali mereka setelah ia lahir kembali "....."

"Dia orangku" kata Yibo.

"Oh, senang bertemu denganmu!" Kata Xiao Zhan  pada Samsung dan Yibo. Walaupun tidak menyebut nama Samsung, namun mata dan gerakannya, jelas menatap Samsung.

"Pantas saja Samsung memanggil kakak kedua sebagai nyonya" dalam hati Yang Zi senang, orang di sekitar Yibo juga menunjukkan hormat pada sang kakak.

Makan malam di kediaman keluarga Xiao.

Yang Zi dan Xingxu duduk bersama dan berbagi meja, Xiao Hai dan istrinya duduk di meja paling depan.
Xiao Zhan merasa canggung, namun ia berusaha bersikap biasa-biasa. Wang Yibo dan Xiao Zhan duduk berdampingan dan berbagi meja makan berdua.

Setiap meja hanya untuk dua orang saja. Meja penjamuan tamu.

Setelah makanan sudah siap, kepala keluarga bersuara "Mari makan!" Ucapnya dengan tangan di udara tanda mempersilahkan.

Wang Yibo berdiri dari tempat duduknya.
"Paman, mari bersulang!" Kata Yibo mengangkat cangkir teh miliknya.

Dari depan Xiao Hai pun melakukan hal yang sama, ia mengangkat cangkir teh ke udara mengarah pada lawan bicaranya.

Xiao Xingxu tersenyum, lalu ia menyapa Wang Yibo calon adik iparnya.
"Wang Yibo, selamat datang dalam keluarga kami!" Ucap Xingxu berdiri dengan cangkir teh di tangan.

Dari seberang Wang Yibo melakukan hal yang sama "terima kasih, kakak ipar" ucapnya.

Mendengar kata kakak ipar entah mengapa Xiao Zhan merasa malu, sebab mereka belum resmi menikah.
Tindakan Yibo seolah menuntut kepemilikan terlalu dini.

Ibu Xiao Zhan melihat putra keduanya tertunduk, ia tau anaknya malu.
"Yibo, Zhan semoga nanti kalian di karuniai pernikahan yang bahagia" ucap Ny.Xiao.

"Terima kasih ibu mertua!" Kata Yibo.

Xiao Zhan menatap Yibo yang duduk berdempetan dengannya.

Yibo merasa di tatap lantas dia membenarkan ucapan sebelumnya "terima kasih bibi" ucapnya.

Xiao Hai tertawa "hahahaha, tidak masalah Wang Yibo. Kau boleh memanggil kami ayah dan ibu seperti Zhan. Lagipula pernikahan kalian sudah sangat dekat."

"Suamiku, kau benar." Ibu Xiao Zhan menimpali ucapan sang suami.

Wang Yibo merasa lega "aku sungguh beruntung" ucapnya dalam hati.

Di masa lalu, ketika Wang Yibo datang dan makan malam bersama dengan calon mertuanya. Dulunya tidak ada canda tawa sama sekali. Saat itu Xiao Zhan mengurung diri dalam kamar.
Dia bahkan tidak menyapa calon suaminya hingga Yibo pulang malam itu.

Mulai dari sini, Xiao Zhan ingin merubah beberapa hal yang bisa ia perbaiki.
Berharap masa lalu tidak terulang kembali.

Against The Fate [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang