Extra

3.5K 373 31
                                    

Chapter ini belum di edit 🙏

Mereka saling berpelukan.
Daging bulat bermain dengan adiknya. Xiulan menangis, tapi ketika Chih Cheng memasukkan jari kelingking di mulut adiknya. Dia menghisap seperti menyusui.

"Zhan terima kasih sayang!" Wang Yibo memeluk sang istri dengan erat.

Xiao Zhan mengangguk manis Dalam keadaan haru. Membuat hidungnya memerah dan kedua mata belum kunjung kering.

"Papa!" Panggil daging bulat melihat Xiao Zhan menangis.

Suara putranya menyadarkan Xiao Zhan. Dia berusaha keras menghapus air matanya.

"Papa, apa kau sakit?" Tanya daging bulat.

Xiao Zhan tidak tau harus berkata apa. Jadi dia asal mengangguk dan menunjukkan pergelangan tangan "disini sakit!" Ucapnya dengan alasan konyol.

Daging bulat selalu mempercayai setiap ucapan orang tuanya. Dia segera memajukan kepala dan meniup tangan sang papa.
Setelah itu ia kembali bertanya "papa apa masih sakit?" Tanyanya.

Xiao Zhan masih menghapus air matanya dan menjawab "sudah lebih baik. Terima kasih daging bulat ku."
Tangisan Xiao Zhan makin deras, sikap yang di tunjukkan anaknya terlampau manis.

"Hiks....hiks.." isakan Xiao Zhan.

Wang Yibo mencium kening sang istri sedangkan daging bulat memeluk leher Xiao Zhan.

Melihat kedua mata daging bulat fokus padanya Xiao Zhan segera berkata "maafkan aku."

Daging bulat mengangguk.

Suara tangisan bayi mengalihkan perhatian ketiga keluarga kecil itu.
Tangan kecil daging bulat dia masuk ke mulut baby Xiulan.

"Chih Cheng apa yang kau lakukan?" Tanya sang Ayah.

Mata daging bulat fokus pada adiknya. Baby Xiulan benar-benar terdiam menghisap jari sang kakak.

"Yang mulia, kurasa dia lapar!" Kata nyonya Lu, guru Xiao Zhan.

Xiao Zhan terlihat bingung dan bertanya pada Wang Yibo "apa yang harus kita lakukan?"

"Cari ibu susu untuknya."  Kata Yibo pada Samsung.

Xiao Zhan mengingat putri nyonya Lu juga memiliki anak bayi "bagaimana dengan putrimu nyonya Lu, mungkin bersedia-"

"Tentu saja Yang Mulia, dengan senang hati. Tapi aku tidak yakin." Nyonya Lu terbata-bata.

"Kenapa?" Xiao Zhan bertanya-tanya.

Nyonya Lu merasa bimbang. Bukan tanpa alasan, tapi jika itu terjadi, berarti dia dan putri Xiulan menjadi kerabat.
"Yang mulia, kami hanya seorang pelayan, tidak pantas jika-"

Dari nada bicara Wang Yibo paham lantas ia tersenyum ramah dan meminta pada guru istrinya "nyonya Lu, anda sangat berjasa dalam mendidik istriku. Bolehkah sekali lagi aku meminta darimu. Aku ingin Putri mu menjadi ibu susu dari putri kecilku."

.
.
.

Xiao Zhan kembali pada aktivitas.
Begitu juga dengan putra mahkota, sedangkan Wang Chih Cheng kembali sibuk dengan sekolah.

Wang Chih Cheng mulai menyesuaikan diri dia mulai mengikuti setiap pelajaran yang di terangkan sang Guru.

Setiap jam istirahat daging bulat akan pulang melihat apa yang sedang di lakukan adik perempuannya.
"Nuan-Nuan!" Panggilnya.

Ibu susu Wang Xiulan, kini jadi pengasuhnya juga. Xiao Zhan dan Yibo memberinya kepercayaan.

"Pangeran kecil, kenapa kau memanggil adik perempuan mu dengan sebutan Nuan?" Tanya ibu susu Xiulan.

Against The Fate [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang