23 : apa saja yang kau makan

3.2K 395 33
                                    

"...." Xiao Zhan menatap kedua mata anaknya.
Yang tadinya mengeluarkan kilauan kebiruan, sekarang kembali normal setelah mendengar kedua orang tuanya tidak terluka.

Melihat reaksi sang istri Wang Yibo bertanya "Zhan apa kau baik-baik saja?"

Xiao Zhan sedikit ragu "Iii...iy..iya, aku baik-baik saja!" Jawabnya gugup.

Wang Yibo mengangguk "aku akan membantu mereka!" Kata Yibo ingin menyerahkan daging bulat pada Xiao Zhan. Berniat membantu pengawalnya yang terluka parah.

Xiao Zhan segera menggeleng, menolak mengambil daging bulat "biar aku saja yang membantu mereka." Kata Xiao Zhan.

Xiao Zhan berusaha membangunkan Samsung dan yang lainnya.
"Apa saja yang kau makan, kenapa berat sekali!" Sesal Xiao Zhan. ia sudah berusaha memindahkan tubuh Samsung, namun itu terlalu berat bagi Xiao Zhan.

Xiao Zhan terlihat putus asa, tidak ada pilihan lain selain mengambil alih daging bulat. Biar Wang Yibo yang melakukannya.

Xiao Zhan mendekati Yibo dan mengulurkan tangan "sini" Ucapnya ragu.

Wang Yibo menyerahkan daging bulat.

Xiao Zhan berkata "Yibo aku ingin anakku kembali seperti sebelumnya. Bisakah kekuatannya di singkirkan untuk saat ini?"

"Zhan, Chih Cheng hanya akan mengamuk jika keadaan darurat. Setelah semua kembali normal, dia juga akan kembali seperti sebelumnya."

Xiao Zhan mengangguk. Dia membelai rambut Chih Cheng dengan Ragu.

Wang Chih Cheng menatap Xiao Zhan dengan tatapan polos seperti biasa "papa!" Panggilnya.

"Mn.... Papa disini" jawab Xiao Zhan mulai luluh.

Wang Yibo sibuk memindahkan semua orang-orangnya ke kereta.

Xiao Zhan diam menatap Wang Yibo dengan tatapan rumit. Xiao Zhan ingat jelas bagaimana reaksi Yibo ketika pertama kali melihat daging bulat di atas wadah. awalnya tidak menerima Wang Chih Cheng, kenapa sekarang Wang Yibo seolah mengenali Chih Cheng dari semua aspek.
"Kecuali jika dialah yang menciptakan Chih Cheng" pikir Xiao Zhan dalam hati.

Beberapa saat kemudian Xiao Zhan terkejut dengan pemikirannya sendiri "mungkinkah?"

Xiao Zhan menunduk menyembunyikan mata yang kini memerah karena membendung air mata.

"Selesai, kita harus segera meninggalkan kota ini!" Ucap Yibo buru-buru mengambil tangan sang istri yang menggendong daging bulat.

"Mn" jawab Xiao Zhan, mengikuti langkah Wang Yibo. Mereka menaiki kereta di ikuti dua kereta lainnya.

"Keluar" ucap Yibo dengan nada tegas. Wang Yibo bisa merasakan kehadiran orang lain di sekitar mereka.

Wen Chao akhirnya menampakkan diri.

"Jalan lebih dulu ke kota Lanliang, pastikan tabib sudah menunggu ketika kami tiba!" Ucap Yibo memberi perintah.

Wen Chao memutar bola matanya, dengan tangan di dada. Mulutnya masih menyisakan darah yang mulai kering.

Rupanya Wen Chao berada di antara pertempuran dengan wujud burung sambil menonton. Siapa yang menyangka dia akan ikut arus oleh serangan daging bulat.

"Wen Chao, apa kau terluka?" Tanya Xiao Zhan sekedar basa-basi guna menunjukkan simpati.

"Aku sangat baik" jawab Wen Chao dengan nada sengit menatap wajah daging bulat yang kini menatap polos padanya seperti bocah pada umumnya.

Xiao Zhan merasa tidak nyaman, Bagaimana Wen Chao menanggapi pertanyaan nya.
"Aku meminta maaf atas nama anakku!"

Against The Fate [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang