13: Pembunuh Putri mahkota

3K 449 35
                                    

Note ; masih Wang Yibo yang duda.

"Benarkah? Di luar akal sehat!" Kata  Wang Yibo pada perdana menteri yang tidak lain adalah ayah Bai Yueng.

Melihat bagaimana kerasnya putra mahkota dalam kasus ini, nyonya Bai ikut bersuara  "Putra mahkota yang bijaksana, tolong pikirkan kembali tindakan anda. Bukankah terlalu kejam jika anda salah menuduh. Anda telah menahan Putri kami sebelum bukti terkuak." Nyonya Bai terlihat tenang sesekali menatap ratu di ujung mata.

Ratu telah bersahabat lama dengan nyonya Bai sejak mereka muda.

Nyonya Bai sangat yakin, jika sang Ratu pasti mencoba membantu. Ia lupa siapa yang mereka lawan.
Benarkah Ratu akan berpihak pada orang luar daripada anaknya sendiri?

"Nyonya Bai, aku akan menggelar peradilan di depan umum besok tepatnya di pusat kota. Aku ingin semua orang menyaksikannya." Kata Yibo.

Tuan Bai dan nyonya Bai tidak gentar "baiklah kita akan melihat besok!" Kedua orang tua Bai Yueng seolah menantang.

Setelah berdiskusi lama, akhirnya orang tua Bai Yueng pamit pulang.
Setelah para tamu pergi tinggal keluarga kerajaan yang ada di ruangan.

"Yibo, apa yang terjadi?" Tanya ibu Ratu.

Raja juga sama, belum paham seutuhnya dengan masalah yang dihadapi putra sulung mereka.

Wang Yibo maju kehadapan sang Ayah, tepat di saat yang sama. Baekhyun dan Cheng Xiao sebagai anak termuda langsung bergerak.

Baekhyun berdiri di ikuti Cheng Xiao mereka menjaga di dekat pintu, guna memastikan tidak ada yang menguping pembicaraan keluarga mereka.

"Kalian semua boleh pergi!" Kata Baekhyun pada pengawal yang bertugas berjaga di pintu.

Cheng Xiao dan Baekhyun berdiri di depan pintu, guna menjaga adanya penguping dalam pembicaraan keluarganya.

Wang Yibo berkata "Xiao Zhan terbunuh!" Ucapnya dengan wajah teduh.

Semua saudara Yibo turut merasakan sakit yang di rasakan kakak mereka.
Wang Yibo tidak pernah terlihat seteduh ini sebelumnya.

Reba bersuara "kakak tertua, apa itu yang kau maksud, kejahatan yang di lakukan Bai Yueng atas nama ku?"

Wang Yibo mengangguk dan menjawab "itu adalah salah satunya."

"Katakan apa yang terjadi?" Tanya sang Raja.

Wang Yibo menceritakan semua yang meningpah keluarga mertuanya termasuk Xiao Zhan. Terakhir kali Wang Yibo kembali ke bangsa Tsuen An, Yibo berkata pada keluarganya di Rongyu "sudah saatnya ia menjemput Xiao Zhan dan belajar tata Krama dalam mengelola istana dalam sebagai ratu di masa depan."
Siapa yang menyangka, semua terjadi sangat cepat.

Mendengar penuturan Wang Yibo, seluruh keluarga besar kerajaan ikut murka.

Tanpa sadar raja melempar benda yang ada di hadapannya.
"Keluarga Bai, Mereka sudah melampaui batas." Ujarnya dengan tangan mengepal kuat, hingga ototnya terlihat jelas.

Berada di hadapan sang ayah, salah satu pangeran, nyaris terkena kemarahan sang Ayah, yang asal melempar benda tanpa arah.

Ratu berusaha menenangkan suaminya. Dia sadar betul, tindakan keluarga Bai sudah di luar batas.

Orang tua Wang Yibo serta adik-adiknya tahu, jika ini termasuk penghinaan besar terhadap keluarga kerajaan. Mungkin mereka memandang rendah terhadap keluarga kerajaan, karena itu mereka dengan lancang melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak mereka.

Esok harinya.

Di pagi hari terdapat pengumuman di setiap sudut kota. Itu hanya ada di ibu kota belum termasuk ibu kota di propinsi lain.

Against The Fate [YiZhan] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang