12 - Kencan Pertama

32 4 6
                                    

Lee mengajak Shin berkeliling layaknya sepasang kekasih yang sedang berkencan untuk kali pertamanya. Mereka membeli popcorn lalu menonton film. Kala itu film yang sedang diputar adalah film dengan genre action. Mau tidak mau, Lee tetap menontonnya meski jauh dari kesan romantis. Padahal horor lebih baik untuk pasangan kekasih yang menonton bersama, dia berharap ada adegan Shin akan ketakutan dan bersembunyi dibalik lengannya. Seperti dalam film romantis yang pernah dia tonton, sayangnya mereka tidak memiliki kesempatan untuk memanifestasikan adegan tersebut.

Lee melirik ke arah Shin yang tengah menatap adegan pembunuhan dengan wajah malas yang cenderung mengantuk. Adegan yang ditampilkan cukup kejam. Beberapa perempuan di sekitarnya bahkan mendelik ngeri pada lengan kekasihnya, namun Shin menampilkan ekspresi sebaliknya.

"Apa kau tidak memiliki ketakutan sedikitpun?" bisik Lee penuh keheranan.

Pertanyaan Lee hanya memperoleh tatapan sekilas dari Shin.

Seolah tidak berhenti berusaha, Lee masih ingin mengajak calon kekasihnya itu untuk berputar mencari jajanan. Jujur, dia tidak berpengalaman dalam masalah ini, namun cukup lumayan memahaminya.

Sepanjang waktu yang mereka habiskan bersama, Shin tidak mengeluarkan kata selain jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh Lee. Itupun hanya lima puluh persen dari pertanyaan Lee yang dijawab, sisanya tidak dipedulikan.

"Bersikaplah sedikit mencair, hari ini kita sedang berkencan."

"Aku tidak menganggapnya seperti itu."

Lee memaksa tersenyum meski tengah menahan rasa kesal. Sebelum berangkat dia sudah menegaskan berulang kali bahwa mereka akan berkencan.

"Aku rasa, aku sudah memberi tahu mu tadi." ucapnya dengan gigi terkatup.

"Itu menurutmu, bukan menurutku."

"Hah, harusnya aku tahu akhirnya akan seperti ini."

"Baiklah." Lee menyerah untuk mengajak Shin berkeliling, "Aku ingin mengajakmu ke tujuan terakhir."

Dahi Shin mengernyit, seakan bertanya kemana lagi?

"Ke tempat paling spesial." senyum Lee penuh arti.

Semenjak kenal dengan Lee, Shin mulai sering keluar dengan tujuan tidak jelas. Dulu dia hanya keluar mansion ketika mencari keberadaan reinkarnasi putra mahkota, namun sekarang dia keluar tanpa ada misi yang berarti.

Lee membawa Shin ke sebuah bangunan kecil di belakang rumah yang cukup tidak terawat. Tempatnya cukup jauh dari rumah penduduk.

"Kau ingin mengerjaiku?"

"Jangan berpikiran buruk, aku membawamu ke persembunyian ku."

Lee memilih sebuah kunci dari beberapa kunci yang dia jadikan satu.

Clagk

"Selamat datang di dunia kecilku!" sambut Lee sembari membuka pintu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Legend of the HalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang