J&T7D | 14 : Words Swords.

258 45 5
                                    

J&T7D | 14 : Words Swords

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

J&T7D | 14 : Words Swords.
Warning : Attempted murder.
Writers’s note : —

“Ini,” Sasha hanya melirik sekilas pada sebuah paper bag yang disodorkan Jeno, tanpa berminat menerimanya sedikitpun. Kemudian, tatapan gadis itu beralih pada Jeno yang keheranan.

“Maaf, udah ajak kamu ketemuan di luar mendadak kayak gini. Aku cuma ngerasa terancam kalau kita ketemuan di bandara, karena takut anak buat Papa berkeliaran disana.”

Sasha hanya mengangguk singkat, lalu ia duduk di salah satu kursi memanjang. Tanpa menerima sodoran paper bag dari Jeno.

Alih-alih bertemu di bandara, Jeno tiba-tiba mengabari untuk menemuinya di Ribs and Chips. Sebuah cafe dan restoran di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Karena ia merasa bandara tidak cukup aman untuk pertemuan mereka.

Jeno juga awalnya menyuruh Eric untuk menjemput dan mengantarkan Sasha, tetapi ternyata, Sasha diantar oleh Tante Sarah. Ya ... satu hal yang membuat Jeno terkejut awalnya. Tetapi dia sedikit senang karena mungkin, hubungan Sasha dengan ibu tirinya sudah membaik. Meskipun kondisi kaki Tante Sarah belum sepenuhnya pulih. Setidaknya, ia lebih mampu mengendarai mobil dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara dibandingkan Sasha yang masih kesusahan karena hamil mudanya.

Jeno ikut duduk di kursi panjang, memposisikan dirinya disamping Sasha. Lelaki itu sengaja memilih tempat outdoor agar lebih leluasa, dan keadaan disekitar pun sangat sepi. Di bagian outdoor hanya ada dua pasangan yang sibuk menikmati hidangan di kursi pojok, jauh dari kursi mereka. Sedangkan hanya ada beberapa orang yang tengah duduk di bagian indoor.

Baby-nya, apa kabar?” pertanyaan Jeno membuat Sasha menoleh. “Dia nggak nakal ’kan? Nggak buat kamu muntah-muntah lagi, ’kan?”

“Masih,” sahut Sasha. “Bahkan morning sickness kali ini lebih parah dari sebelumnya, jujur, aku mau muntah sekarang karena bau parfum kamu.”

Hal ini membuat Jeno agak menjauh sedikit, agar aroma parfumnya tidak terlalu menyeruak di indera penciuman Sasha dan membuatnya merasakan mual lebih parah lagi.

“Mama ka—oh maaf, maksud aku ... Tante Sarah, kemana?”

“Dia bilang dia nggak bisa nunggu, karena harus urus registrasi Sally ke rumah sakit dan registrasinya ditutup sebentar lagi. Jadi mungkin, dia cuma bisa jemput.”

“Sally? Dia ken—”

“Dia di masukin ke rumah sakit jiwa.”

𝐉 𝐚𝐧𝐝 𝐭𝐡𝐞 𝟕 𝐝𝐰𝐚𝐫𝐟𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang