Min Yoongi

942 135 43
                                    

Min Yoongi (33) kembali menelan pil pahit dalam hidup. Tiga tahun lalu, ia menganulir pernikahannya dengan Yoo Kihyun setelah tetangga mantan suaminya itu datang dan menangis dengan perut buncit karena mengandung anak Kihyun. Kali ini, ia kembali menyandang predikat duda setelah suami keduanya, Yoon Doojoon, ditangkap polisi karena kasus pajak. Akibatnya, Sang Ayah langsung mengajukan permohonan pembatalan pernikahan.

Yoongi mengamati kuku jarinya. Kukunya selalu bersih dan terpotong rapi. Mengapa kehidupan percintaannya tak bernasib sama? Bukankah Yoongi selalu setia dan jujur dalam setiap hubungannya? Ia bahkan masih tersegel rapat karena belum pernah ada lelaki yang berhasil membobolnya.

Tuk!

Yoongi menoleh karena suara dari sisi kanannya. Ternyata Namjoon yang meletakkan segelas kopi panas di meja Yoongi.

"Melamunkan apa?" tanya sahabatnya itu.

"Hidup. Apa lagi?" Yoongi mendekatkan gelas ke hidungnya dan menghirup aroma kopi di dalam gelas.

"Kau akan baik-baik saja, Hyung. Aku yakin itu."

Yoongi sedikit sangsi sebab hatinya masih terluka. Ia mencintai Doojoon dengan tulus dan mengira kali ini ia akan menemukan kebahagiaannya. Sayangnya, kegagalan kedua keburu menyapa.

"Aku mau liburan ke Vancouver minggu depan. Mau ikut? Lumayan buat melepas penat."

"Sendiri?"

"Ya. Hoseok tidak mau karena katanya buang-buang uang hanya untuk melihat museum." Namjoon berkata dengan wajah tak suka. "Beberapa orang memang tidak punya jiwa seni."

Yoongi memutar bola mata malas.

"Ikut?"

"Berapa lama?"

"Maksimal sepuluh hari."

"Call!"

---

Yoongi menghela nafas kesal karena sejak setengah jam yang lalu Namjoon dan Hoseok terus saja membicarakan seorang penyanyi. Keduanya bahkan memutar lagu penyanyi itu lagi dan lagi.

"Kapan kalian diam?" tanya Yoongi karena tak tahan lagi. "Telingaku bisa berdarah kalau sekali lagi musik itu kalian putar."

"Ini bagus, tahu?" Hoseok berujar.

"Suara penyanyinya enak sekali, Hyung. Liriknya juga sangat menarik," imbuh Namjoon.

"Tsk! Aku keluar saja." Yoongi pun meninggalkan studio menuju mesin penjual otomatis. Ia memasukkan selembar uang lalu menekan tombol cola. Yoongi mengambil cola kalengan di bagian bawah lalu berjalan ke luar ke arah taman kecil di lantai itu.

Yoongi tengah menikmati cola dan bermain game di ponsel ketika seseorang memanggilnya.

"PDnim, saya mencari Anda ke mana-mana dan menghubungi Anda juga tapi tidak diangkat." Seorang staf yang Yoongi yakini masih baru berdiri di depannya.

"Ini nomormu?" Yoongi menunjuk nomor di layar ponselnya.

"Iya, PDnim."

"Belum kusimpan. Aku malas mengangkat panggilan dari nomor tidak dikenal. Siapa namamu?"

"Choi Soobin, PDnim."

"Oke. Sudah kusimpan. Ada perlu apa mencariku?"

"Oh ya, hampir lupa. Untuk acara MMA akhir tahun, pihak MMA tadi pagi menghubungi kita dan mengundang Rap Line untuk tampil."

"Kau anak baru ya?"

"Benar, PDnim. Baru lima hari."

"Aku tidak suka datang ke acara seperti itu. Tawari Namjoon dan Hoseok saja. Kalau mereka mau, biar mereka berdua saja."

Lucky Number Four?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang