Min Yoongi

710 108 20
                                    

Yoongi memiringkan tubuh ke arah calon suaminya yang duduk di sisi kanannya dan tengah berfokus pada iPadnya. Yoongi tak suka Kwon Yool yang memegang gawai apapun sebab konsentrasi pria itu hanya akan tertuju pada alat di tangannya.

"Hyung?"

Yoongi menghela nafas kesal.

"Hyung?"

Tsk! Pria ini benar-benar....

Yoongi mengulurkan tangan ke arah selangkangan Kwon Yool, meremasnya sedikit hingga pria itu mengerang.

"Yoon...ahh...nanti kalau keluar bagaimana?"

"Makanya jangan sibuk dengan benda itu terus. Kita sudah sampai bandara," omel Yoongi.

Kwon Yool melihat ke luar jendela mobil.

"Oh iya. Tidak sadar. Maaf ya, Chagi."

Yoongi ingin mengumpat tetapi calon suaminya ini tak suka kata-kata kasar keluar dari mulutnya.

Cup! Cup!

Kwon Yool mengecup pipi dan bibir Yoongi, mengembalikan kesadarannya.

"Aku berangkat dulu ya. Sampai jumpa dua hari lagi."

"Baiklah. Hati-hati."

"Pasti. Aku akan menghubungimu kalau sudah sampai ya. Aku mencintaimu."

"Aku juga." Yoongi tersenyum dan melambaikan tangan. Ia ingin mengantar hingga pintu masuk keberangkatan namun Kwon Yool berkata bahwa ia tak nyaman dengan wartawan yang berkumpul dan mengambil foto-foto mereka. Maka, Yoongi pun mengalah dan hanya diam di mobil.

Yoongi melirik jam digital di dashboard. I harus pergi sekarang sebab pertemuannya dengan penyanyi dari KJM sudah dimulai. Yoongi pun melarikan mobilnya meninggalkan bandar udara.

---

Yoongi mendorong pintu terbuka dan empat pasang mata menoleh ke arahnya.

"Maaf, aku terlambat."

"Hyung, ayo sini kukenalkan." Namjoon berdiri diikuti Hoseok dan dua orang lainnya. "Ini Kim Taehyung atau V dari label KJM yang akan kolaborasi dengan kita dan ini Kim Seokjin, manajernya."

"Min Yoongi," ucap Yoongi singkat sambil sedikit membungkuk. Yoongi mengamati penyanyi muda di depannya dan sedikit penasaran apakah Kim Taehyung yang ini yang mengirim bunga untuknya beberapa waktu lalu.

Yoongi duduk di antara Namjoon dan Hoseok, mendengarkan penjelasan Namjoon mengenai alasan kolaborasi dan mengapa mereka memilih Kim Taehyung.

"Suara berat Andalah yang paling membuat kami tertarik. Buat saya, itu keren sekali dan saya membayangkan ada selingan suara Anda di antara tiga suara rapper. Saya yakin akan keren sekali."

"Terima kasih, Sunbaenim. Saya mohon Sunbaenim berbicara biasa saja. Tidak perlu formal."

"Ah baiklah. Kalau begitu, kami akan menunjukkan lagu yang sudah kami tulis. Oke?"

"Tentu saja."

"Saya rasa, saya akan menunggu di luar." Seokjin berdiri.

"Tidak perlu, Manajer Kim. Silakan duduk di sini. Kami tidak akan keberatan," ujar Namjoon, membuat Yoongi tersenyum dalam hati karena sahabatnya itu tampak berbinar kala berbicara dengan Manajer Kim.

"Ah mmm tidak apa-apa. Sekalian saya akan membeli kopi. Ada yang ingin titip sesuatu?"

"Hyung, aku seperti biasa."

"Tanpa kau bilang pun aku sudah tahu."

Taehyung mengerucutkan bibir dan melirik sinis ke arah manajernya.

Lucky Number Four?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang