Kim Taehyung

845 120 32
                                    

A/N:

Hanya mengingatkan, ini sudah Bab 19. Artinya apa?

Hampir habis 🤭

*******

Taehyung menurunkan tangan setelah Yoongi keluar dari mobil. Ia tersenyum lalu mendekat dan mengaitkan jemari mereka kemudian berjalan kembali ke arah sepupunya yang terbengong-bengong melihat keduanya.

"Kenalkan ini Im Yoona Noona, sepupuku. Noona, aku tidak perlu mengenalkanmu padanya kan?"

"Oh itu...a...aku mmm aduh bagaimana ini?"

Taehyung terkekeh.

"Sepupuku ini penggemar berat Rap Line khususnya Hyung. Lihatlah dia mati kutu bertemu langsung dengan idolanya."

Yoongi menggaruk kepalanya yang tidak gatal sebelum membungkuk.

"Senang bertemu denganmu, Im Yoona-ssi."

Pipi Yoona merona. Ia ingin menjerit histeris sebab Min Yoongi, yang ia idolakan, kini berdiri di hadapannya.

"Sa-saya juga."

Plak!

"Aduh! Kenapa Noona memukulku?" protes Taehyung yang menjadi korban keganasan tinju Yoona. Taehyung menatap Yoongi sambil meringis, mencoba mencari belas kasihan. Senyumnya menghapus ringisan di wajah Taehyung ketika Yoongi mengangkat tangan kiri dan mengusap lengan Taehyung.

"Tunggu...tunggu. Jadi, semua berita tentang kalian berkencan itu benar?" Yoona menutup mulutnya yang menganga lebar.

"Kami tidak pacaran."

"Belum, Hyung. Bukan 'tidak'." Taehyung membantah dengan senyum tampannya hingga Yoongi tersipu.

"Omo...omo! Aku tidak percaya aku melihatnya sendiri. Kyaaaaa!!! Aku senang sekali." Yoona melompat-lompat seperti kelinci sebelum melesat masuk ke dalam mobil. "Selamat berkencan! Taehyung-ah, aku akan menyampaikan ini pada Imo dan Samcheon. Daaa!"

"Noona! Hei, jangan dulu!"

"Sepupumu sudah tancap gas. Kau bicara pada angin."

"Aish! Im Yoona itu...betul-betul...."

Taehyung menoleh dan beradu pandang dengan Yoongi.

"Ayo masuk."

---

"Maaf, hanya ada ini." Taehyung meletakkan segelas jus jeruk di hadapan Yoongi dan segelas air putih untuknya.

"Tidak apa."

Keduanya menunduk mengamati gelas di hadapan mereka masing-masing.

"Apa Hyung marah padaku karena pengakuanku?" Taehyung memberanikan diri mengangkat kepala. "Apa pernyataanku menjadi beban untuk Hyung?"

Yoongi menggeleng.

"Aku hanya tidak menyangkanya saja."

Taehyung mengangguk paham.

"Maaf."

"Tidak perlu minta maaf. Kau hanya bicara apa adanya." Yoongi menyesap jus jeruknya lagi. "Aku yang harus minta maaf karena menjauhimu setelahnya. Aku...bingung."

Taehyung menutup mulutnya, tak berkomentar. Ia ingin memberi Yoongi kesempatan menyampaikan pikiran.

"Aku takut jika aku menyukaimu, aku akan berakhir sakit hati lagi seperti sebelum-sebelumnya. Tiga kali sakit hati, benar-benar tidak menyenangkan. Maka aku putuskan menjauhimu. Tapi, aku justru merindukan kehadiranmu." Yoongi mendengus. "Tidak tahu malu ya?"

Lucky Number Four?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang