Kamar fiki.
Beberapa menit kemudian shandy dan ricky ke kamar fiki.
"Bunda makan dulu aja biar fiki shandy yang jaga" ucap shandy
"Iy bang, tapi adek km ga mau lepas" ucap bunda
"Suruh lepasin dulu aja bun" ucap ricky
"Ya udah, fiki lepasan dulu yuk" ucap bunda
"Ga mau " ucap fiki mempererat pelukannya
"Bunda biar makan dulu fik" ucap shandy
"Ga mau" ucap fiki
"Udah bang ga papa" ucap bunda
"Tapi bun" ucap shandy
"Ga papa" ucap bunda
"Ya udah" ucap shandy
Sementara yang ada di rumah
"Bang" panggil zweitson
"Apaan" ucap fenly dan fajri
"Pengen makan" ucap zweitson
"Makan tinggal makan son, lagian makanan di meja juga banyak" ucap fajri
"Ga mau makan itu" rengek zweitson
"Trs mau apaan" ucap fenly
"Yng ada aja lah son" ucap fajri
"Ga mau pengen makan yang lain bang" ucap zweitson
"Ini kenapa ribut ribut" ucap seseorang
"Ini yah soni ga mau makan yang ada di meja" ucap fajri
"Ya udah fenly sekarang beli makanan sana" ucap ayah
"Ok yah, ji pinjem mobil" ucap fenly
"Ga ada bensin nya" ucap fajri
"Ya udah gw pake motor gw aja" ucap fenly lalu pergi.
"Bunda kalian kemana" ucap ayah
"Di rumah sakit jagain bang han sama fiki" ucap zweitson
"Abang kalian kenapa" ucap ayah
"Ngedrop" ucqp fajri
''Kalau adek kalian" ucap ayah
"Lambung nya kambuh "jawab fajri
"Dasar anak ga guna" gumam ayah
"Rumah sakit indah permata" ucap fajri lalu ayah pergi.sesampainya di rumah sakit.
"Sus saya mau tanya ruang rawat anak saya di mana ya?" Tanya anton
"Kalau boleh tau namanya siapa ya pak" ucap suster
"Namanya farhan jawas wijaya sama fiki aulia wijaya" ucap anton.
"Yang bernama farhan di kamar 155 yang bernama fiki di kamar 156" jawab suster
"Ya udah kalau gitu makasih sus" ucap anton lalu pergi ke ruang rawat farhan.
Tok tok tok
"Bang" panggil ayah
"Ayah" ucap farhan
"Gimana keadaan nya dah baik kan" ucap ayah
"Udah baik yah tapi harus rawat inap 1 hari dulu" bukan farhan yang menjawab melainkan thania
"Itu adek km tidur bang" ucap ayah pada farhan
''Iya yah kasihan tadi habis ke kantor langsung ke sini" ucap farhan
