Xiao Zhan terbangun pukul 07.00 pagi. Untungnya hari ini tidak ada kelas pagi jadi tidak perlu khawatir telat. Ia terkejut melihat kondisi kasur yang berantakan dan tubuhnya terasa sangat lengket. Hei, apa yang terjadi kemarin-
BLUSHH!
Mukanya langsung berubah menjadi merah padam. Dengan cepat otaknya mengingat segala kejadian kemarin dengan sangat rinci dan detail. Ia diberi bir berisi obat aneh dan menelepon Yibo untuk membantunya mencapai hasratnya!
"Kau mulai menikmatinya, huh?"
Swushh... Xiao Zhan langsung menutupi dirinya memakai selimut. Punggungnya dingin. Bahkan bisikan lirih Yibo masih terngiang-ngiang di otaknya!
Ia masih mengingat kata-kata dan amukannya kemarin pada Yibo. Bagaimana bisa ia mengatakan hal semesum itu pada Yibooo? Argggh! Xiao Zhan menyembunyikan dirinya di dalam selimut dan berguling-guling frustasi. Ia sangat tidak tahu malu kemarin! Bagaimana dia bisa berbicara dengan Yibo hari ini? Malu!!
"O-ouh.."
Xiao Zhan merasakan nyeri pada pahanya saat berguling tadi. Ia melirik dan melihat 2 luka tusukan kecil disana. Xiao Zhan mengutuk sejenak, menyesali ia tidak sengaja menusukkan pulpen terlalu dalam kemarin.
'Padahal semalam sakitnya tidak berasa sama sekali, sekarang baru terasa nyerinya huftt..' batinnya sambil pergi mengambil perban di lemari lalu masuk ke kamar mandi. Xiao Zhan mandi, membersihkan dirinya dan juga sekalian dengan lukanya. Lalu ia menutup bekas lukanya dengan perban kecil dan handsaplast.
'Tapi untung aja aku bisa sadar dan kabur... kalau gak sadar gimana ye nasibku semalam??' Pikir Xiao Zhan merinding sambil membuka botol minumnya. Ia kehausan. Yang terakhir kali ia minum hanyalah bir sialan itu, jadi tenggorokannya terasa sangat kering sekarang. Xiao Zhan menenggak habis setengah botol lalu mengembalikannya ke tempatnya.
Kemudian ia memulai rutinitas paginya, memasak sarapan sederhana. Nasi goreng dengan telur orak-arik. Tak ketinggalan juga menyeduh kopinya. Ia membawanya ke balkon dan makan disana.
"Yibo sarapan apa ya disana?" Gumamnya sambil makan.
Mengingat keadaan Yibo dari ceritanya saat itu, Xiao Zhan khawatir Yibo tidak makan cukup. Dengan keadaan ekonomi yang buruk dan juga papa-nya yang memperlakukan Yibo dengan kasar.
"Apa ada hal yang bisa kulakukan untuknya??" Xiao Zhan melamun, memandang awan-awan putih yang berarak pelan di langit yang sangat cerah.
Ia sangat tahu dengan jelas fakta bahwa mereka tidak dapat bertemu. Sekalipun jam mereka sama, mereka tetap di dimensi dan tahun yang berbeda. Ia tidak tahu Yibo sebenarnya siapa. Bagaimana mukanya. Bagaimana rumahnya, fisiknya, semuanya. Ia tidak tahu apapun kecuali suaranya. Dan hanya punya telepon tua ajaib itu untuk menghubunginya. Apa yang bisa ia lakukan saat ini untuk Yibo? Kecuali-
Kecuali mencari Yibo di tahun ini. Di dimensinya.
Nasi gorengnya sudah tandas. Xiao Zhan memejamkan matanya. Bersandar pada kursi dan kepalanya mengadah ke atas.
Kekhawatirannya terlalu banyak. Ada banyak hal yang ia cemaskan.
Tahun ini tahun 2021, Yibo yang ia kenal berasal dari tahun 2007. Apakah di tahun 2021 ini Yibo masih akan mengingatnya? 14 tahun sudah berlalu, akan ada banyak hal yang terjadi. Selama jangka waktu itu, apakah Yibo masih akan mengingat Zhan-ge nya?
Bagaimana jika suatu hari nanti, di masa depan, entah kapan, kami tiba - tiba putus? Bagaimana jika.. di tahun ini Yibo sudah menemukan penggantinya? Lalu memiliki istri dan anak-
Xiao Zhan membuka kelopak matanya. Ia menatap langit cerah dengan iris hazelnya yang memburam. Air mata. Ia tidak sadar meneteskan beberapa, mengalir di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Telepon, Aku, Dan Kamu [End]
FanfictionSore itu Xiao Zhan membeli sebuah telepon tua lalu menemukan nomor misterius. Tak ingin mati penasaran, ia mencoba menelpon dan tersambung ke masa lalu! "Kau tahu? Jika kau menempelkan nomormu di telepon ini, kekasihmu dari masa depan akan menelpon...