18

1.8K 242 69
                                    

Perjalanan menuju desa lumayan jauh. Yibo membiarkan Haikuan yang menyetir, sementara ia sendiri dan Xiao Zhan berasa di kursi belakang. Karena Xiao Zhan tidak tidur semalaman, ia malah ketiduran di pahanya Yibo.

Yibo menyingkap helaian rambut Xiao Zhan yang menutupi mata. Ia sama sekali tidak keberatan Xiao Zhan tidur disana. Wajah pulas itu sangat cantik. Bulu mata hitam dan lentik. Hidung mancung dan juga bibir plum yang sedikit terbuka, memperlihatkan gigi kelincinya. Benar-benar pahatan yang sempurna. Bahkan ia mengabaikan keindahan alam diluar kaca mobilnya hanya untuk melihat Xiao Zhan lama-lama.

Setelah melewati area pegunungan dan hutan-hutan, mereka akhirnya sampai di desa itu. Desa yang asri, tertutupi beberapa pohon lebat disekitarnya. Ada peternakan dan juga perkebunan yang sangat luas. Rumah-rumah disana berjarak, dipisahkan dengan halaman kecil dan pagar.

Beberapa anak kecil bermain di halaman dan banyak para wanita-pria yang pulang dari berkebun. Haikuan dan Yibo membuka kaca mobil untuk menyapa mereka yang dibalas dengan antusias juga oleh para penduduk.

Mobil pun berhenti di depan pagar suatu rumah. Mobil itu adalah milik kantor yang akan Haikuan bawa balik nanti ke kota, makanya ia tidak memasukkannya ke dalam. Sedangkan mobil milik Yibo sendiri sudah berada di halaman rumah itu.

"Zhan.. kita sudah sampai," Yibo menepuk pelan bahu Xiao Zhan.

"Hngg maaf aku ketiduran," Xiao Zhan bangun dari paha nya Yibo dan mengucek-ucek matanya.

Yibo keluar dari mobil lalu berjalan memutar untuk membuka pintu nya Xiao Zhan. Ia mengulurkan tangannya yang segera disambut oleh Xiao Zhan dengan senang hati. Ia membiarkan Yibo menggenggam tangannya dan membantunya keluar mobil bak seorang putri.

Udara sejuk menyapa indra penciuman mereka ketika diluar mobil. Dingin dan juga segar. Sudah pukul 10 disini tapi matahari tidak terasa menyengat sama sekali. Suara gemerisik rimbunan daun juga pohon menciptakan irama yang indah.

Belum berhenti kekaguman Xiao Zhan, ia kembali dibuat terpesona dengan rumah di hadapan mereka. Mungkin tidak terlalu besar, namun tidak sempit juga, menggambarkan definisi rumah itu dari luar.

Halamannya tertata rapi dengan bebatuan dan tanaman-tanaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halamannya tertata rapi dengan bebatuan dan tanaman-tanaman. Ruang tamunya yang berdinding kaca membuat interior indahnya terlihat jelas dari luar rumah. Dilengkapi balkon di belakang rumah, mereka dapat bersantai disana sekaligus melihat pemandangan pegunungan yang asri. Benar - benar menakjubkan.

Rumah mereka sedikit berada lebih jauh dibanding rumah-rumah lain. Xiao Zhan mendekati rumah itu dan masuk kedalamnya sambil ber "wahh" ria. Yibo mengikuti nya masuk sambil tertawa gemas.

"Yiboo kau benar-benar menyiapkan semua ini?" Xiao Zhan membalikkan badannya untuk menatap Yibo yang mengikutinya dibelakang.

"Engga, aku colong semua Zhan," Yibo tertawa membuat Xiao Zhan menghampirinya lalu memukul dadanya pelan.

Telepon, Aku, Dan Kamu [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang