My First Meeting

16.1K 734 4
                                    

Hai! Walau fanfiction ini udah tamat dari lamaaa, readers baru ttp sumbangin votenya ya😆 makasih & keep enjoying💛

WARNING!!
     PERLU BANYAK REVISI!! tp aku terlalu mager buat edit2 lagi. Cerita ini dibuat oleh anak SMP kelas 3 yang sedikit lagi menghadapi UN dan nekat mencoba membuat cerita. Terima Kasih.
_________________________

"Ayo dong ma! Aku udah nabung dari lama tauu, masa sia-sia gini sih? Sekali ini aja kok, pleaseeee..."

"Nggak. Kamu tuh udah kelas 9 loh, masa mau main-main kayak gitu terus?"

Adeeva, seorang gadis 15 tahun yang mengidolakan salah satu boyband terkenal di Indonesia, siapalagi kalau bukan CJR. Ia salah satu dari ribuan bahkan jutaan Comate di Indonesia bahkan luar Indonesia yang ingin sesekali bertemu dengan idolanya sendiri. Susah payah ia merelakan sebagian uang jajannya hanya karena ingin ikut 'Meet n Greet' dikotanya, tapi takdir berkata lain.. Adeeva bisa apa jika orang tuanya sendiri tidak memberi izin?

Ia terus membujuk orangtuanya seakan sudah menjadi bagian dari aktivitasnya setiap hari.Namun apadaya, setiap harinya pula Adeeva selalu mendapatkan nasihat yang berujung dengan penolakan. Adeeva sendiri kekeuh dengan pendiriannya, ia yakin besok atau mungkin lusa bahkan untuk tiga hari atau lebih kedepan orang tuanya pasti luluh dengan rayuan mautnya.

"Maah, aku nggak minta kado deh buat ulang tahunku kemarin. Anggep aja izin mamah jadi hadiah aku yaa! Ya ya please?" dengan wajahnya yang ia buat semelas mungkin Adeeva membujuk ibunya.

"Udah kamu berangkat sekolah aja sana! Tuh liat sendiri udah jam berapa!" perintah ibunya pada Adeeva.

Dan ternyata jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi, tandanya 15 menit lagi bel masuk berbunyi.

"Aaahh mamah! Yaudaaah aku berangkat, Assalamualaikum." Pamit Adeeva setelah terlebih dahulu mencium tangan ibunya.

***

"Gimana, Div? Ada kemajuan?"

Dengan lesu pemilik nama panggilan 'Div' itu menjawab pertanyaan temannya.

"Nggak. Masih sama aja kayak kemarin."

Sekarang Adeeva dan sahabat seperjuangannya -Alika- berada di kantin sekolah mereka, inilah tempat ternyaman mereka di sekolah. Selain banyak makanan yang disajikan pemilik kantin, mereka juga menyukai tempatnya. Outdoor yang ditemani tumbuhan-tumbuhan hijau, bersih, rapi, dan terawat. Sangat pas dengan semangkuk bakso yang biasa mereka pesan.

"Teruss?? Lo masih tetep mau transfer uangnya nggak nih?" Tanya Alika penasaran.

"Nggak tahu. Nanti gue transfer malah nggak dibolehin kan berabe." Adeeva menghembuskan napas beratnya.

Alika mengangguk-anggukan kepalanya, seolah-olah ia mengerti kondisi temannya sekarang.

"Gue nggak tahu deh ka—" Kalimat Adeeva terputus saat dilihatnya ponsel dalam genggamannya  berdering. Ia melihat kontak ibunya disana, tak ambil banyak waktu ia langsung mengangkat panggilan itu.

"Hallo, Mah? Kenapa?"

"Hallo, kamu dimana, Div?"

"Iya, aku masih di sekolah."

"Uangnya udah mamah transfer ya?"

"Hah? Maksudnya apa, Mah? Uang apa?"

"Ituuuu uang buat CJR mu itu."

"AAAA! SERIUS MAH? DEMIAPA?"

"Ssstt. Brisik kamu, sakit nih kuping mamah."

Fanzone.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang