***'BRAK'
Suara itu terdengar dari arah pintu tempat cjr latihan, Iqbaal menengok dan mendapati Aldi dengan muka emosi menahan kesalnya.
"Lo kenapa dah?" tanya Iqbaal.
"LO YANG KENAPA!" ucap Aldi sedikit teriak.
"Eh santai kali. Kenapa sih lu?" Tanya Iqbaal.
"Gue bilang lo yang kenapa!" ucap Aldi dengan suara tercekat menahan emosi.
"Mak-" Ucapan Iqbaal terpotong saat Aldi melanjutkan perkataannya.
"Lo tau kan gue suka sama adeeva? Jelas lo tau baal. Dan ternyata lo juga suka sama dia? Jelas gue tau itu. Dan kenapa dia bisa sama cowok lain? tadinya gua pikir lo bisa jagain cewek yang gua suka baal, jujur gue kecewa sama lo. Andai gua tau ini dari awal, dan andai gua gak diem aja pas tau lo suka sama adeeva!" ucap Aldi dan langsung berlalu meninggalkan Iqbaal yang terdiam sambil menyaring perkataan Aldi barusan.
Aldi menyukai adeeva, ya ia ingat itu. Aldi pernah mengatakannya dulu, tapi bagaimana bisa.... Aldi mengatakan Adeeva dengan cowok lain. Apa maksudnya?
Ia membuka twitter untuk mengetahui informasi yang dimaksud Aldi, mungkin keberuntungan tidak berpihak padanya. Ponselnya mati dan sayangnya ia tidak membawa charger atau powerbank saat ini.
"Baal?" laki laki berperawakan besar tinggi itu muncul dari pintu ruang latihannya CJR itu.
"lo gapapa?" sambungnya.
Iqbaal mendongkak lalu menatap Kiki beberapa saat, dan berucap "gue gapapa"
"Aldi, dia bilang kalo dia kecewa. lo ada masalah apa?" tanya Kiki dengan bijaknya.
Iqbaal hanya menggeleng.
"Gua balik duluan bang" iqbaal beranjak pergi meninggalkan Kiki sendirian, saat didepan pintu ia berpapasan dengan Aldi. Namun keduanya hanya membuang muka seakan tidak ingin melihat satu sama lain.
Sesampainya di rumah, ia langsung mengisi baterai ponselnya yang lemah lalu beberapa saat kemudian ia membuka twitternya. Buru-buru ia mengecek akun Adeeva untuk mencari info.
@Adeevaasheen retweeted.
'@DaffaAldric: 07 mei 2015 @Adeevaafsheen'Singkat, padat, jelas. Ia tahu apa maksud tweet itu, tanpa berniat mencari informasi sebenarnya tweet itu sudah menjelaskan semuanya. Dengan lunglai, iqbaal menutup twitternya dan merebahkan raga dan jiwanya yang sudah sangat letih.
Ia tak menyangka Adeeva bersama Daffa, setahunya Adeeva merasa kesal jika bertemu dengan Daffa tapi mengapa bisa? Iqbaal berdoa semoga Adeeva dengan Daffa tidak bertahan lama. Kalau bisa detik ini mereka berpisah, itu harapan Iqbaal.
***
Sudah selama satu bulan Adeeva dengan statusnya yang menjadi kekasih Daffa, namun satu bulan pula Adeeva menangisi dirinya tiap malam. Info dirinya bersama Iqbaal pun perlahan surut, ia bersyukur keputusannya tak terbuang sia-sia.
Hari-harinya berjalan sangat lambat dari biasanya, tak ada lagi Iqbaal yang menelfon dirinya, mengirim pesan untuk dirinya, semua hilang saat dirinya mengambil keputusan ini. Apa Iqbaal sudah mengetahui semua? Apa Iqbaal menyukainya makanya ia bersikap seperti orang yang sedang dikecewakan pasangannya?
Daffa, laki-laki yang ia suka dulu pun tak membuat perasaannya berubah seperti dulu walau hanya sedikit. Iqbaal menguasai hatinya saat ini, hanya Iqbaal. Ia merindukan iqbaal, ia ingin bertemu iqbaal. Ia hanya ingin bersama iqbaal, ia menginginkan iqbaalnya. Ia sudah terjebak di zona yang amat sangat ia benci, zona seorang penggemar. Seorang penggemar yang tidak bisa mengatur idolanya, penggemar yang sama sekali tidak memiliki hak atas idolanya dan hanya memiliki kewajiban mendukung semua yang idolanya lakukan. Ia mengerti itu semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanzone.
Fanfiction"Semua akan indah pada waktunya. Aku percaya quote itu" -Adeeva Afsheen M. "Aku hanya memandangnya biasa, karena ia sama seperti yang lain" -Iqbaal Dhiafakhri R.