Pembuka - Sebilah Kata

10 1 0
                                    

Aku bukanlah seorang yang jenius. Hanya orang bodoh yang tidak benar-benar menginginkan sesuatu. Sebuah akar yang kian merambah, dan tidak menghasilkan dedaunan.

Lima tahun telah berlalu. Semuanya sudah berkembang sejak pertama kali bertemu. Hanya diriku seorang yang masih tetap tinggal. Bukan berarti tidak bisa bergerak maju, hanya saja, tidak ingin.

Kuberitahu satu hal kepadamu. Aku merindukan masa kanak-kanak. Kalau ditanya kenapa, karena anak-anak itu menggemaskan. Bebas berlari kesana kemari melakukan apapun yang disenangi.
Apakah aku kesepian? Hmm mungkin iya, tapi tidak juga. Aku senang jadi orang dewasa, tapi akan lebih menyenangkan jika masih menjadi anak kecil. Orang dewasa itu penuh tipu muslihat, tanggung jawab besar, dan juga selalu memikirkan sesuatu secara berlebihan. Orang dewasa selalu saja berbohong, tidak pernah berkata jujur, mungkin hanya sekitar 10-20% diantaranya yang benar. Tapi, karena itulah orang dewasa memiliki tanggung jawab besar untuk menuntun seorang anak, bibit muda sebuah negara menjadi lebih baik, lebih unggul, dan menciptakan masa depan yang cerah.
Siapa yang berhak memutuskan baik dan buruknya manusia? Orang tuamu? Pejabat negara? Orang kaya? Atau dirimu??
Aku tidak tau jawaban apa yang benar. Karena aku sendiri tidak tahu apakah yang aku tulis dan bicarakan disini ini benar atau salah. Hanya saja, inilah yang aku rasakan. Inilah yang aku percayai. mungkin tidak benar-benar percaya, tapi disuatu tempat yang paling dalam aku masih menyisakan kepercayaanku.

Hey, lihat! Ini anime yang sedang aku tonton. Mau nonton bareng gak?
Kamu mau tahu genre kesukaanku? Hmm.. apa ya.. aku lebih suka yang sport sih, tapi gak semua yang bertema sport aku suka, fantasy juga bagus, tapi gak semuanya aku suka, Shounen, romance, comedy?
Aku gak tahu apa yang benar-benar aku sukai atau lebih tepatnya yang paling aku suka?
Seseorang pernah berkata bahwa hidup akan lebih menyakitkan jika tidak bisa mengetahu apa yang diri sendiri sukai. Apakah aku termasuk? Hahaha.
Secara garis besar, anime itu bisa terlihat bagus dari ilustrasi, resolusi, suara, intonasi dan alur cerita.
Sebagus apapun alurnya kalau ilutrasinya jelek peminatnya bakal berkurang, begitupun sebaliknya, sebagus apapun ilustrasinya kalau alurnya jelek bakal minus peminat. Tapi terkadang masih tetap di lanjut sih, cuma karena ingin melihat wajahnya yang tampan.
Kalau novel bisa dilihat dari tata bahasa. Bagaimana cara penulis memaparkan setiap kata secara detail namun tidak membosankan, mudah dicerna dan dipahami dan juga tata letak atau bisa disebut layout mungkin ya? Oh, mungikin ada satu lagi, TEMA. Tema yang tidak biasa itu biasanya lebih menarik. Dan kalau buat aku pribadi, asalkan aku bisa mendapatkan sebuah gambar bagaimana cerita itu bisa berjalan, itu sudah bagus.
Nah, kalau komik mungkin akan terlihat bagus jika dilihat dari gambar, Pewarnaan, font, alur, dan layout. Tipe art juga beda-beda. Kalau bisa lebih halus, bakal lebih menarik.
Yaa... Itu hanya menurut penilaianku sendiri. Jangan dijadikan patokan, karena aku juga bukan ahlinya.

Ahh.. pembicaraannya udah melenceng nih. Aku lurusin lagi ya. Coba lihat! Ini bercerita tentang kerajaan Britania dengan tokoh utama Lelouch Lamperouge . Yang ini lebih ke keadilan sih kayaknya. Balas dendam, politik, kekuasaan, hubungan, tujuan, masa depan, benar, dan salah.
Siapa yang benar? Siapa yang salah? Siapa yang berkuasa? Siapa yang akan kau ikuti? Siapa yang kau percaya?
Satu diantara sekian ribu jawaban yang ada berada dalam kisah tersebut. Tapi, bukan ini yang mau aku bahas.
Ahh, lihat! Anime yang ini lebih ke psikologis deh. Neon Genesis Evangelion? Dengan tokoh utama Shinji Ikari. Aku suka sifatnya. Seolah ingin memberi pelajaran kepada orang lain, meski sebenarnya tidak seperti itu. Shinji Ikari. Menaruh kebencian/kecewa terhadap ayahnya karena telah meninggalkannya untuk kepentingan pekerjaan. Intinya, Shinji ini dipaksa untuk memiloti Eva (sebuah robot yang memiliki jiwa) untuk mengalahkan Angel (makhluk besar yang mampu menghancurkan kota). 15 tahun yang lalu angel telah datang ke bumi untuk menghancurkan manusia? Kurang lebih begitu. Aku gak tahu gimana jelasinnya, karena di anime ini seolah, kehidupan berubah menjadi sebuah permainan konyol. Alur ceritanya gak jelas banget. Gak jelas? Terus kenapa aku tadi bilang bagus? Yahh... Bagus menurutku, dilihat dari pemaparan sifat psikologis si tokoh. Hahaha.
Maaf, tidak perlu di ambil pusing. Bukan ini juga yang ingin aku tunjukkan kepadamu.

Pernah dengar gak kalau lidah itu seperti pisau? Dibumbui dengan kata-kata yang pedas, rasanya, waaahhh sekali. Haha
Aku hanya ingin mengatakan padamu kalau kau harus lebih menjaga setiap tutur kata yang terucap. Karena kita tidak tahu apakah sesuatu yang tidak sengaja terucapkan itu bisa menyakiti hati orang lain atau tidak?
Menurutmu, apa yang akan kau katakan jika seseorang yang lebih bodoh darimu memberi nasihat kepadamu?
Apakah kau akan mengejeknya? Menceramahinya? Memukulnya? Atau dicuekin aja?
Hey, apakah salah rakyat jelata memberi kritikan kepada sang penguasa?
Apakah salah anak kecil memberi saran kepada orang yang lebih tua?
Apakah salah seorang berpendidikan SMP memberi komentar kepada mahasiswa/i?
Apakah salah seorang yang bodoh berbicara dengan seorang jenius?
Hey? Siapa saja, adakah seseorang yang bisa menjawabnya? Kalau memang salah, kenapa?
Apa alasannya?

Maaf, aku tidak bermaksud untuk membenarkan diri. Katakan saja jika memang ada yang salah, tapi setidaknya dengarlah. Dengarkan apa yang ingin aku katakan. Dengarkan apa yang orang lain ingin bicarakan denganmu. Jika setelah mendengarnya tetap tidak bisa atau tidak ingin menjawab, kau boleh diam atau pergi. Meski tidak bisa menyelesaikan masalah, setidaknya dirimu sudah mendengar saran dan kritik orang lain, mungkin bisa dijadikan pertimbangan kedepannya.

Aku bukan siapa-siapa. Bukan seorang yang spesial. Hanyalah manusia yang kurang kerjaan tapi setiap hari juga sibuk. Aku tidak ingin seseorang mengingat keberadaanku, tapi aku akan senang jika ada yang mengingatku. Aku tidak ingin menjadi tujuan orang lain, karena hal itu berat. Pokoknya lupakan aku, aku bukan siapa-siapa dan tidak akan menjadi siapapun. Aku adalah aku dan beginilah adanya. Aku akan kesepian jika tidak ada seorangpun di sisiku tapi aku juga senang.
Menyedihkan? Mungkin iya. Tapi aku akan senang selama orang yang aku percayai baik-baik saja.
Tunggu dulu, apakah aku memiliki seseorang yang bisa di percaya? Sepertinya tidak. Jadi, apa yang sebenarnya aku maksud?
Ah, sudahlah.. selamat tinggal.

Existence NotionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang