Manusia itu seperti apa?
Menarik?
Iya, benar. Manusia itu menarik. Manusia itu luar biasa.
Manusia itu lebih agung daripada makhluk lain di muka bumi. Manusia itu menakutkan. Manusia itu merepotkan. Manusia itu sampah dunia.
Apakah benar? Begitukah?
Hmm.. entahlah. Aku tidak tahu.
Apakah kamu percaya manusia itu sempurna? Apakah kamu percaya kalau manusia itu pengendali dunia?
Atau apakah kamu berpikir sebaliknya? Apa yang kau pikirkan tentang manusia saat ini?
Jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan itu bisa benar bisa salah. Kembali lagi, tergantung perspektif setiap orang.
Aku kurang pandai menjelaskan, pokoknya jawaban itu benar untuk sebagian orang dan salah untuk sebagian orang.Apakah kau tahu kenapa dunia ini ada?
Kenapa ada peradaban?
Kenapa ada perang?
Kenapa ada kedamaian?
Lalu kenapa ada perang setelah damai?
Untuk apa manusia hidup?Setiap orang pasti memiliki jawaban yang berbeda. Dan mendengar atau membaca pemikiran orang lain itu sangat menarik buatku. Yaa.. walaupun aku sangat malas dalam hal mencari, tapi kalau aku melihat secara tidak sengaja, pasti seru.
Apa kau tahu seperti apa dirimu? Apa kau paham apa yang kau lakukan selama ini? Dan apa yang kau lakukan saat ini? Kenapa kau melakukan itu?
Hm? Heee? Kau balik tanya padaku?
Hmm.. aku tidak tahu. Aku tidak benar-benar mengenal diriku. Apa kau percaya?
Hahaha mana ada yang tidak mengenal diri sendiri kan ya? Bercanda aja nih. Wkwkwk
Tapi, aku tidak bohong. Aku benar-benar tidak mengenal diriku dengan baik. Apa yang sebenarnya aku inginkan, apa yang ingin kulakukan, aku tidak tahu.
Karena, pikiran dan tindakanku tidak selaras.
Aku ingin ini, ingin itu, banyak hal. Tapi itu hanya ada di kepala. Jika ada yang memberi dengan sukarela, terima kasih. Pasti aku terima. Tapi tidak semua hal bisa aku terima. Aku ini menyebalkan, merepotkan banyak orang, bahkan keluargaku sendiri.
Aku hanya akan melakukan apa yang aku inginkan. Meski ingin terkadang tidak aku lakukan. Seperti itulah diriku.Apa kamu percaya pada dirimu sendiri? Apa kamu percaya kepada orang tuamu? Temanmu? Gurumu? Kerabatmu? Siapa yang kau percayai?
Kenapa kamu hidup? Apa tujuanmu?
Apa prinsipmu? Apa ideologimu?
Seandainya ada yang meminta atau menyuruhmu untuk membunuh orang lain, apa yang akan kau lakukan? Dengan cara apa kau membunuhnya?
Apakah kau akan menurutinya?
Apakah kau tidak memiliki prinsip hidupmu sendiri?
Balas dendam? Kenapa? Apa yang telah ia perbuat padamu? Apakah dengan balas dendam semua bisa berakhir? Apakah balas dendam bisa menyelesaikan masalah? Apakah balas dendam bisa menyembuhkan luka?Salah salah salah. Bukan seperti itu.
Maaf, daritadi menghujani banyak pertanyaan.
Aku benar-benar minta maaf. Bukan maksud untuk menyudutkanmu. Hanya saja, aku ingin tahu.
Terkadang aku bingung. Kenapa orang-orang lebih banyak menyalahkan orang lain? Kenapa tidak menyalahkan diri sendiri saja?Aku pikir, salah jika seseorang terus menerus menyalahkan orang lain. Terlalu menyalahkan diri sendiri juga tidak baik. Lalu apa yang harus dilakukan?
Kalau aku bilang "Kenali diri sendiri, belajar menerima dan memaafkan, lalu lupakan." Apakah bisa diterima?
Aku tahu, sulit untuk melakukannya. "Manis di mulut, busuk di hati." Haha. Sama dengan "mudah di ucapkan, tapi sulit untuk dilakukan." Aku tahu itu sulit, setidaknya biarkan aku memberitahumu. Sesulit apapun itu, asalkan kamu bisa menerima sedikit demi sedikit, akan baik-baik saja nantinya. Aku tidak memintamu untuk melupakan semuanya, hanya saja, terima, jangan lakukan kesalahan yang sama seperti yang mereka lakukan. Karena kamu adalah kamu, bukan mereka.Luka di hati tidak bisa disembuhkan dengan mudah. Bahkan ada yang tidak bisa disembuhkan.
Hari demi hari memupuknya, sekelebat awan hitam menghujani diri sendiri. Siapa yang harus disalahkan?
Sebenarnya tidak ada yang harus disalahkan. Ketika kamu tahu bahwa dia sendiri yang salah, dan kesalahannya benar-benar nyata, apa yang akan kau lakukan. Dan ketika kamu tahu bahwa dia menderita karena dirimu sendiri, apa yang akan kau katakan?
Ada beberapa orang yang tidak bisa mengatakan apa yang ingin dia katakan, sehingga dia hanya bisa memendamnya dan sedikit menunjukkannya lewat tindakan. Ada juga orang yang terlalu banyak bicara sehingga membuat orang lain naik darah, dan hanya suara dengan nada tinggi yang menggema. Itu benar-benar menyakitkan.
Kedua belah pihak tidak ada yang mau memulai dengan cara yang baik supaya solusinya terpecahkan. Namun ketika salah satunya baru akan mulai, pihak lain membuat masalah baru. Itu, tidak aka ada akhir.Manusia itu sifatnya keras kepala, egois, murah hati, dan lembut. Manusia tidak hanya memiliki satu kepribadian. Karena tidak ada seorang pun yang benar-benar hanya memerankan satu sifat.
Disebut kepribadian mungkin dilihat dari tingkat dominannya, meski begitu, bukan berarti tidak memiliki sifat yang sebaliknya.Tidak ada hal baik yang pantas dikenang dan dihormati. Tapi, ada beberapa hal yang perlu di jaga dan diwaspadai.
Aturan ada untuk dijaga, dilaksanakan, dan dilestarikan. Tapi aturan ada juga bisa untuk dilanggar.
Kenapa manusia membuat aturan? Karena kebebasan bisa disalahgunakan. Lalu, kenapa manusia ingin kebebasan? Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang mau menggenggam keterikatan yang tidak pasti. Dengan adanya kebebasan, seseorang bisa melakukan apapun. Dan juga, tidak ada kebebasan yang abadi.
Tidak ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Existence Notion
HumorIni bukan cerpen apalagi novel, bukan juga komik atau artikel. Hanya satu dari beberapa pikiran yang tidak jelas, dan tidak harus anda baca. Namun jika tertarik, silakan berkunjung. kritik dan saran akan diterima. kalau hanya untuk mencela silakan...