Melupakan

8 3 0
                                    

Aku sudah melupakanmu. Setidaknya itu yang selalu kukatakan pada diriku sendiri. Walau pada kenyataannya, itu tidak benar-benar terjadi. Nyatanya aku masih belum bisa melupakanmu. Sekeras apa pun usahaku untuk membiasakan diri tanpamu, tetapi ketika hujan datang membawa serta kenangan lama, aku akan terus teringat padamu. Bagaimana aku bisa melupakanmu?

Bagaimana aku bisa lupa jika dulu kamu berhasil membuatku untuk jatuh cinta lagi. Bagaimana aku bisa lupa tiap momen di antara kita yang dulu pernah tercipta. Bagaimana aku bisa lupa bahwa dulu aku pernah begitu menginginkanmu. Walau aku tahu kalau kita tidak pernah lebih dari angan-anganku saja. Namun, tetap saja, tidak semudah itu.

Oh, iya. Apa kamu sudah melupakanku? Apa kamu ingat pernah punya sedikit kisah dengan adik kelas sepertiku? Omong-omong... sekarang aku juga sudah lulus. Aku menjalani sisa hariku di masa putih abu-abu tanpa kamu. Apa kamu pernah merindukan masa-masa SMA dulu? Sebagaimana aku merindukan saat masih ada kamu.

Pada akhirnya, walau sejuta kali aku mengatakan aku sudah melupakanmu, nyatanya aku belum benar- benae lupa. Selalu saja ada hal yang mampu membuatku teringat lagi denganmu, dengan perasaanku, dan semua kenangan yang sedsng berusaha kulupa. Maka, setiap kali perasaan itu datang lagi, kuputuskan untuk membiarkannya. Meengalir sampai suatu saat aku bisa sungguh-sungguh melupakanmu.

Setelah jauh darimu: Melupakan

Setelah Jauh DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang