Menerima Kepergianmu

14 0 0
                                    

Ada satu hal yang membuatku sangat penasaran. Apakah kamu pernah menyukaiku juga? Sebuah pertanyaan yang sampai detik ini tak kunjung menemukan jawaban. Bahkan setelah kamu tak lagi dalam jarak pandangku. Pertanyaan itu masih terus berputar-putar di kepala. Menjelma resah yang tidak seharusnya ada. Apa memang hanya aku yang menyimpan rasa?

Seharusnya semua bisa menjadi sederhana jika saja aku lebih berani. Aku terlalu terjebak dalam istilah menyukai dalam diam. Memendam rasa seolah dengan begitu kamu akan tahu dengan sendirinya. Kebodohan yang sayangnya tidak bisa kusangkal. Karena memang hanya itu yang bisa kulakukan. Aku tidak punya kemampuan untuk mengungkapkannya langsung padamu.

Aku jadi membayangkan, bagaimana jadinya jika saat itu aku berani untuk mengunngkapkan perasaanku padamu. Apa cerita di antara kita akan memiliki akhir yang lebih indah? Atau justru tetap pada akhir yang sama di mana aku kehilanganmu. Namun, dengan luka yang lebih dalam lagi.

Kupikir mengutarakannya langsung padamu bisa jadi bukan pilihan yang baik. Aku bisa saja bertemu kemungkinan cinta bertepuk sebelah tangan. Memendam rasa mungkin bisa jadi pilihan terbaik bagiku. Aku tetap bisa bertahan pada harapan yang kuciptakan sendiri, walau itu semu. Meski pada akhirnya kamu tak pernah tahu tentang perasaanku, kurasa waktu bisa membantuku untuk perlahan-lahan menerima kepergianmu.

Setelah jauh darimu: Menerima Kepergianmu

Setelah Jauh DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang