Dalam perjalanan hidup, seringkali ada momen di mana waktu seolah menjadi bagian penting yang bisa membuat kita merasa begitu jauh mengejar masa depan, dan juga jatuh terjebak dalam belenggu masa lalu. Ada kalanya masa lalu menjadi begitu kelam dan gelap untuk sekadar ditengok kembali. Pahit, dan sakit yang terkadang tak bisa terobati oleh waktu.
Aku tahu saat itu waktu tak berpihak padaku. Rasa indah yang begitu kupuja ternyata tak lebih dari sebuah pelajaran yang disampaikan oleh semesta. Jatuh cinta terlalu mendikte hatiku untuk patuh pada harap yang sekadar semu tanpa memikirkan realita. Sungguh lucu, bagaimana masa lalu bisa begitu memberi makna untuk sebuah cerita yang berusaha keras untuk dilupakan.
Setelah cerita panjang yang kutulis tentang kisah kita. Aku sudah banyak belajar darinya. Satu per satu luka yang kusimpan sembuh seiring berjalannya waktu. Lebih tepatnya hilang ketika aku perlahan berusaha berdamai dengan semuanya. Meyakinkan hatiku bahwa kehadiranmu hanyalah bagian dari masa laluku.
Seiring waktu, perlahan cerita di antara kita akan menjadi masa lalu yang mungkin suatu saat nanti akan kuingat lagi dengan hati yang sudah lapang. Dan mungkin akan kuceritakan lagi pada semesta bahwa pernah ada bagian dari masa laluku yang masih sesekali kuingat ketika hujan sedang turun, atau saat senja membawaku bersamanya.
Setelah jauh darimu: Bagian Dari Masa Lalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Jauh Darimu
Action[Sequel of Satu Hari di Bulan Mei] Disarankan untuk membaca cerita pertama; Satu Hari di Bulan Mei sebelum membaca ini. --- Masih ingat denganku? Seseorang yang dulu sering mengirim rindu pada malam-malammu. Yang dulu selalu memperhatikanmu dalam di...
