Mengabadikanmu

4 0 0
                                    

Ada satu hal yang menjadi rutinitas baruku setelah kepergianmu; menulis. Menuliskan puisi tentangmu. Menuangkan dalam kata-kata setiap apa yang kurasa. Puisi bahagia, puisi sakit hati, puisi rindu. Aku mendadak berubah menjadi orang yang sangat melankolis dan puitis. Setiap jengkal kenangan yang mengingatkanku padamu, selalu berhasil mengantarkanku pada sjak-sajak sederhana.

Aku tidak tahu apakah yang aku lakukan saat itu, nantinya akan kusesali atau tidak. Karena menuliis tentangmu dalam puisiku, sama saja seperti membuatmu abadi untuk kukenang terus. Membuatmu hidup dalam tiap bait-baitnya. Selalu kubaca ketika sendiri. Dan menjadi nyata ketika rindu datang menghampiri. Walau hanya satu bait tanpa makna.

Ketika menuliskan puisi tentangmu, hal yang selalu kuingat, selalu menjadi topik dari puisiku. Adalah tentang bagaimana kamu yang selalu memberiku harapan, sikapmu yang selalu mampuu menumbuhkan angan dalam hati, dan bagaimana caramu yang seolah menutup mata pada perasaanku, mengabaikan. Maaf jika aku membuatmu terkesan jahat, tapi percayalah, pada saat itu memang begitu yang kurasa.

Menulis tentangmu, seolah aku tidak pernah kehabisan kata. Aku selalu merasa, bait-bait itu terlalu singkat, walau aku sudah menulisnya berlembar-lembar. Jika kamu merasa aku berlebihan, tak apa. Kamu tidak mengerti, bagaimana ketidakmanpuanku untuk meredam segala kecamuk. Mungkin dengan menuliskan tentangmu, menjadi caraku untuk mengabadikanmu.

Setelah jauh darimu: Mengabadikanmu

Setelah Jauh DarimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang