13. Renggang

36 1 0
                                    

Diklat berjalan lancar hingga apel penutupan sekaligus peresmian anggota OSIS periode baru. Kania resmi menjadi pengurus OSIS bidang keterampilan. Kania bertugas memperbarui isi mading yang sebelumnya dilakukan oleh Dita. Kania dan Dita menjadi semakin dekat karena sering menjadi teman diskusi ketika Kania memulai tugas barunya.

Semua berjalan sesuai rencana, Kania mulai sibuk dengan status barunya menjadi pengurus OSIS. Waktu bermain dengan Amira juga jadi lebih sedikit. Kania sering pulang telat karena banyak acara sekolah yang menjadi tanggung jawab pengurus OSIS.

Lima bulan kemudian

Amira merasa senang sekaligus sedih. Senang karena Kania kini sudah bisa menjalani kehidupan seperti yang ia inginkan dulu, sedih karena waktu Kania bersamanya semakin minim. Kania sudah jarang pulang dengan bus bersama Amira. Hubungan Kania dengan Kevin juga semakin dekat sejak mereka sering bersama di kepengurusan OSIS. Kevin sering mengantar Kania pulang dan memperkenalkan Kevin sebagai teman kepada orang tuanya.

Amira sudah jarang mengobrol seperti biasanya dengan Kania. Ada rasa kecewa yang tak bisa dibendungnya. Ia merasa Kania sudah tidak membutuhkannya lagi seperti dulu, sehingga ia memutuskan untuk tidak pernah lagi berkunjung ke kelas Amira. Amira mencoba menjalin kedekatan dengan teman sekelasnya. Bukan Amira kalau tidak pandai bergaul, ia mudah menjalin chemistry dengan siapa pun.

"Mir, kok lo udah jarang main sama Kania sekarang?" celetuk Cindy, teman sebangku Amira.

"Gapapa, dia sering sibuk."

"Dia juga jarang pulang naik bus bareng lo ya?"

"Heem, dia seringan pulang sama Kevin."

Amira berusaha santai menjawab meskipun dalam hati kecilnya ia ingin sekali hubungannya dengan Kania kembali seperti dulu sebelum Kania mengenal Kevin. Barangkali Amira tak ingin terlihat egois hanya karena waktu Kania sudah banyak terbagi dengan hal lain. Itu sebabnya ia ingin terlihat biasa saja meski hubungannya dengan Kania bisa dibilang kurang baik sekarang. Keduanya juga sudah jarang mengunjungi rumah satu sama lain.

*****

Ujian Nasional kelas 12 semakin dekat, kegiatan belajar semakin padat. Siswa kelas 12 diwajibkan hadir untuk mengikuti bimbel pagi pukul 06.00. Bahkan, pulang sekolah juga masih ada jam tambahan untuk kelas 12. Selama diadakan bimbel, Aji selalu berangkat bersama Abi. Aji juga lebih rajin belajar, belum lagi jika ia harus menjadi sopir pengganti kalau pegawai ayahnya sudah penuh slot dan masih ada penyewa mobil yang ingin disopiri.

Kegiatan Aji yang semakin padat membuatnya jarang ada komunikasi dengan Ulfa, tetapi Aji selalu menyempatkan menghubungi Ulfa jika di sekolah mereka tidak bertemu.

"Untung ya kita udah purna tugas," ucap Abi di tengah perjalanan menuju kelas.

"Kalau masih diizinin sih gue pengen jadi pengurus lagi."

"Siap, ketua teladan!"

"Dahlah, gue masuk kelas dulu, bye!"

Mereka berdua berpisah ketika Aji masuk kelas lebih dulu. Sementara Abi melanjutkan perjalanannya menuju kelas.

Bimbel pagi diakhiri pukul 07.00, lalu dilanjutkan dengan pelajaran jam pertama. Waktu istirahat pertama digunakan untuk konsultasi dengan guru BK terkait rencana studi selanjutnya. Aji dapat giliran pertama ke ruang konsultasi. Ia datang tanpa mengisi formulir karena ia tidak berencana melanjutkan ke perguruan tinggi.

*****

Ujian Nasional tinggal menghitung beberapa hari lagi, Aji dan Abi mendapat sesi ujian yang sama. Mereka memutuskan untuk berangkat bersama. Sementara kelas 12 menjalankan Ujian Nasional selama empat hari, kelas 10 dan 11 diliburkan.

Tokoh Fiksi [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang